Mutiara Tauhid Renungan #441
MABUK DUNIA



Mabuk dunia” adalah penyakit serius.
Penyakit yang satu ini dapat dikenali  dari gejalanya, yaitu :

syahadat hanya sebatas ucapan,
zakat hanya sebatas keharusan,
puasa hanya sebatas menggugurkan kewajiban,
haji hanya sebatas kebanggaan,
shalat hanya sebatas gerakan.

Mabuk dunia bukanlah berarti segalanya uang dan uang, tetapi segala yang dilakukan tidak ada nuansa ilahiyyahnya sama sekali.

KETIKA DUNIAWI SEDANG NOMOR WAHID, PELAKSANAAN IBADAH CENDERUNG HANYA SEBATAS MENGGUGURKAN KEWAJIBAN SAJA



Gambar:https://s.kaskus.id/r540x540/images/2018/03/26/9919633_201803260339350373.jpg

1 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #440
NUANSA ILAHIYYAH



Hidup ini adalah ibadah tak perlu disangsikan lagi.
Setiap ibadah, pastilah ada nuansa keilahiyyahannya.
Bila tidak ada nuansa keilahiyyahannya, harus diakui itu hanyalah pekerjaan duniawi saja.

Menolong orang, bekerja, berobat ke dokter apakah termasuk ibadah?

Bila sebagaimana yang dilakukan oleh orang kafir, yaitu menolongnya lantaran kasihan, bekerjanya demi mendapatkan uang, dan ke dokternya semata-mata karena ingin sembuh belaka, janganlah terburu-buru mengatakan itu ibadah.

Gampangnya, bila tidak ada nuansa ilahiyyahnya pastilah bukan ibadah.

KETIKA SEDANG ‘MABUK DUNIA’ IBADAH KEHILANGAN KENIKMATANNYA KARENA IA AKAN BERUBAH RASA JADI KEWAJIBAN



Gambar:https://assets-a1.kompasiana.com/statics/files/1411710957492030683.jpg




0 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #439
ILMU PUNCAK



Dari semua ilmu yang ada di dunia seperti misalnya ilmu teknik, ilmu ekonomi, ilmu hukum, ilmu kedokteran, ilmu agama dan lain-lainnya itu, manakah yang paling utama?

Tentunya pilihan mana yang paling utama bagi masing-masing orang berbeda.

Bagi yang sangat ingin jadi dokter, ilmu yang paling utama tentunya adalah ilmu kedokteran.
Bagi yang sangat ingin jadi pengacara, ilmu yang paling utama di kolong langit ini tentunya adalah ilmu hukum.
Lain lagi bagi yang ingin jadi bankir, tentunya menurut dia ilmu yang paling utama adalah ilmu ekonomi.

Lalu, bagi yang ingin di dunia ini hidup bahagia dalam artian tenteram bebas dari rasa gelisah, takut, ataupun cemas dan bila mati menempati surga, ilmu apakah gerangan yang paling utama?
Mudah ditebak, pastilah ilmu agama. Bukankah tidak ada ilmu selain ilmu agama yang mengajarkan untuk meraih dunia bahagia akhirat surga?

Nah, nampaknya persoalannya bukan mana ilmu yang paling utama tapi apakah sudah tepat bila yang paling diinginkan itu jadi dokter, pengacara, ataupun bankir?

DI KALA SAKRATULMAUT DATANG, BOLEH JADI KITA AKAN MENYESAL KARENA SELAMA INI TERNYATA MEMBURU ILMU YANG TAK BISA MENOLONG ….


Gambar:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com

0 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan # 438
SHALAT YANG DISESALKAN



Rasululah SAW pernah bersabda, “Nanti pada hari kiamat ada orang yang membawa shalatnya ke hadapan Allah. Kemudian shalatnya diterima, dan dilipat2 seperti dilipat2nya pakaian yang kotor dan usang. Lalu shalat itu dibantingkan ke wajahnya!”

Wah, gawat nih … ternyata tidak semua shalat yang kita lakukan bakal diterima oleh Allah!

Mungkinkah kita bisa selagi di dunia ini merasakan apakah di akhirat nanti shalat kita bakal diterima-Nya ataukah dibanting?
Rasanya mungkin.

Bila sudah shalat tapi perilaku tidak juga santun, besar kemungkinan wajah kita bakal bengep. Bukankah salam yang kita sampaikan ke kanan dan ke kiri itu tidak hanya sekedar penutup shalat?

“SESUNGGUHNYA SHALAT MENCEGAH DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNGKAR” ( Al Ankabuut 45 )


Gambar:https:https://lh3.googleusercontent.com


0 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.