Mutiara Tauhid Renungan #276
TELUR BUSUK



Siapa yang tidak tahu telur busuk, Baunya sangat menyengat, membuat mau muntah siapapun yang menciumnya.
Bagaimana rasanya bila kita membawa telur busuk kemana-mana? Tentunya orang-orang akan menjauhi kita.

Sekarang bayangkanlah bagaimana jadinya bila yang kita bawa kemana-mana itu bukan sekedar telur busuk tapi hati yang busuk …
Pastilah kita akan memuakkan setiap orang.

Untungnya hati busuk tidak bisa disebabkan oleh orang lain, melainkan oleh diri kita sendiri.
Alhamdulillah…, untung hanya aku sendirilah yang dapat membuat hati ini busuk bukan orang lain.

“BERUNTUNGLAH ORANG-ORANG YANG MENSUCIKAN JIWA”, begitu kata Alqur’an.






Gambar:https://encrypted-tbn0.gstatic.com


0 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #275
KAMBING ATAU BABI

Kelompok yang mengatas namakan Islam terdiri dari 2 kategori, yaitu Islam orisinal dan Islam palsu. Membedakannya mudah saja. Kalo Islam orisinal mengacu pada Alqur’an dan sunnah Rasul, sedangkan kalo Islam palsu mengingkari / bertentangan dengan Alqur’an dan sunnah Rasul. Gampang kan?

Tak memahami ini bisa menyebabkan ketukar-tukar, yang orisinal dibilang palsu dan yang palsu dikatakan orisinal. Ibarat kambing dan babi. Bagi yang tak bisa membedakannya, yang berjanggut dikatakannya babi sedangkan yang hidungnya selalu megar dikatakan kambing.
Bayangkanlah bila orang ini berjualan sate…. 


Begitu juga bisa kita bayangkan bagaimana jadinya bila orang yang tak bisa membedakan mana Islam yang orisinal dan mana yang Islam palsu tapi sok menghakimi. 

Wah gawat nih, rawan fitnah. Padahal, percaya deh, fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan.

Mestinya laporkan aja pada MUI yang tahu persis mana Islam yang orisinal dan mana yang palsu (sesat). 

Kita tinggal mengikuti saja, ngga repot kan?

Wah ..wah..wah… gawat nih kalo setiap orang punya hak mengatakan sesat, apa nanti kata dunia?


Gambar:bimasislam


0 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #274
MANUSIA YANG LUNTUR

Manusia pada awalnya diciptakan Allah sempurna, namun lantaran kurang “mikir” derajat manusia terlempar dari kesempurnaannya itu.

Tengok saja di lapangan. 
  


Makhluk yang awalnya sempurna ini ada yang menjelma jadi tukang fitnah, tukang gossip, tukang menghujat, dan tukang-tukang lainnya yang sebenarnya tidak pantas dijadikan profesi oleh manusia yang diciptakan Allah sebagai makhluk yang mulia (pantasnya sih profesi ginian diambil oleh monyet dan teman-temannya)

Coba deh dirasa-rasa, seandainya mau “mikir”, mana ada sih orang yang tega memfitnah atau menghujat saudaranya … kalaupun ada, perlu diragukan tuh apa hatinya masih ada, jangan-jangan dia cuma punya liver doank …

Kalo punyanya cuman liver doang ya memang repot, manalah mungkin bisa merasakan kata orang bijak, “Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga”




Gambar:www.dreamstime.com

0 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #273
APA YANG AKU INGINKAN


Alqur’an dan sunnah Rasul adalah pedoman hidup, yang berisi kumpulan dari ajaran-ajaran.

Sekarang ini kita banyak sekali disuguhkan tawaran mengenai “tujuan hidup” yang antara lain :

1.     Banyak bermanfaat bagi manusia lain
2.     Dekat dengan Allah
3.     Mencari ridha Allah
4.     Dunia Bahagia, Akhirat Surga
5.     Pasrah
6.     Tawakal
7.     Bersatu dengan Tuhan
8.     Dan lain-lain

Lalu bagaimana memilihnya?
Sebenarnya ngga ribet-ribet amat sih, pilih aja yang paling banyak didukung oleh ajaran-ajaran Alqur’an dan sunnah Rasul.

Misalkan ajaran Alqur’an dan sunnah Rasul ada 100,
Nah semakin banyak ajaran Alqur’an dan sunnah Rasul yang nyambung dengan tujuan hidup yang kita pilih itu, maka semakin baik pula pilihan kita.

Tapi bila tujuan hidup yang kita pilih itu misalnya hanya didukung oleh 10  ajaran Alqur’an dan sunnah Rasul, nah saatnya kita “mikir” kembali…




Gambar:www.pixabay.com

0 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #272
MENGHUJAT

Mengapa di dunia ini ada ilmu...?

Seandainya ilmu itu tidak ada, lalu bagaimana untuk mewujudkan keinginan-keinginanku?

Ketika aku ingin bisa membuat baju, maka aku pelajari ilmu yang dapat mewujudkan keinginanku itu, yaitu ilmu menjahit. Ketika aku ingin menjadi pengacara, maka aku butuh belajar ilmu hukum.

Begitupun ketika aku ingin menjadi bankir, tentunya untuk mewujudkan keinginan ini aku butuh ilmu ekonomi.
Lalu keinginan apa ya yang ingin aku wujudkan menjadi kenyataan ketika aku belajar ilmu agama? 

Rasanya bukanlah karena ingin agar fasih menghujat yang tidak sepaham denganku dengan ucapan sesat atau kafir...

Tapi kenapa ya kata-kata hujatan seperti sesat atau kafir, keluarnya dari orang-orang yang justru belajar ilmu agama, bukannya dari orang yang belajar ilmu ekonomi misalnya ..??






Gambar:https://encrypted-tbn0.gstatic.com

1 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #271
NAFSU BURUK


Aku sering melecehkan binatang
Aku katakan "anjing" pada mereka2 yang mengecewakanku
Aku katakan "babi" pada mereka2 yang menghinaku
Aku katakan "monyet" pada mereka2 yang menghujatku

Benarkah binatang lebih buruk dari mereka?

Ayam jago memang tukang kawin, tapi dia tidak rakus
Sebaliknya babi memang rakus, tapi dia tidak tukang kawin
Begitu pula serigala memang bengis, tapi ia tidak rakus dan tidak pula suka mengumbar birahinya
Binatang hanya punya satu nafsu buruk
sementara diriku berjuta nafsu buruk
Ah, ternyata tidak pas bila mereka yang jahil padaku kumaki dengan sebutan anjing atau babi ataupun monyet
Nabiku benar, memaafkan lebih pas daripada menghujat!




Gambar:https://encrypted-tbn0.gstatic.com

1 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #270
BILA AJAL MENJEMPUT


Sesaat lepas shalat maghrib, aku termenung seandainya saat kematianku datang sekarang, 

apa yang aku sesalkan dengan perbuatan atau ucapanku sepanjang hari ini? 

Begitu juga, apa yang aku sesalkan tidak kulakukan hari ini? 

Teringat aku dengan kisah orang2 yang bermohon kepada Allah agar diberi kesempatan kembali ke dunia karena ingin menebus segala kesalahan2nya, ingin melakukan amal soleh sebanyak2nya...

Namun Allah tak pernah memberinya kesempatan itu!





Gambar:https:https://islami.co/wp-content/uploads/2017/06/siluet-orang-shalat-2-576x360.jpg

3 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #269
DENDAM

Orang yang semangat menegakkan "'Amar ma'ruf Nahi munkar", tetapi berbekal dendam (bukan berbekal keikhlasan yang lahir dari hati yang bening),

seperti seorang anak kecil memegang belati,


yang dirusaknya jauh lebih banyak daripada yang diperbaikinya.




Gambar:www.pixabay.com


2 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #268
MENGATASNAMAKAN AGAMA

Setelah puluhan tahun aku belajar agama, ternyata apa yang aku dapatkan...???
Aku jadi mahir mengatas namakan agama!


Atas nama Agama, aku sebut kafir saudaraku yang seagama tapi tak mau mendengar omonganku
Atas nama Agama, aku sebut sesat saudaraku yang seagama tapi tak sejalan dengan pemahamanku
Atas nama Agama, aku katakan ....

(ah, pokoknya segala hal yang tidak patutlah dilakukan oleh orang yang beragama)

Tuhan, ampuni aku ya Tuhan
rahmatilah orang-orang yang telah aku "kutuk" dengan mengatas namakan agamaMu.
Gantilah hatiku dengan yang baru .....





Gambar: http://beritasumut.com


3 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.