Mutiara Tauhid Renungan #450
KEMAMPUAN MANUSIA VS KEMAMPUAN KITA

 


DIA Yang Maha Bijaksana sangat tidak mungkin akan menimpakan sesuatu bila sesuatu itu berada di luar batas kemampuan manusia.

Benarkah demikian? Mengapa sering kali kita dengar orang yang bunuh diri, bukankah mereka melakukan itu dikarenakan sudah tak sanggup lagi menanggung ujian-Nya?

Saatnya menyadari …, “kemampunan manusia” dan “kemampuan kita” adalah sesuatu yang sangat berbeda jauh. “Kemampuan manusia” pasti sama, sedangkan “kemampuan kita” pasti berbeda-beda.

ALLAH TIDAK MUNGKIN MEMBERI UJIAN DI LUAR BATAS KEMAMPUAN MANUSIA, TETAPI DIA SANGAT MUNGKIN MEMBERI UJIAN DI LUAR KEMAMPUAN YANG KITA MILIKI

 

Gambar:https://blue.kumparan.com

0 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #449
KENYATAAN

 


Tak pernah ketidaknyamanan diizinkan~Nya berjalan telanjang, ia harus selalu dibalut hikmah.

Ketidaknyamanan bukanlah kenyataan, ia hanyalah sindrom.

Hikmah yang menyertainya itulah yang sebenar-benarnya kenyataan.

PENYEBAB UTAMA DARI PENDERITAAN ADALAH KELALAIAN DALAM MENGERTI KENYATAAN

 

Gambar:https://cdn2.tstatic.net

0 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #448
PANTASNYA BAGAIMANA

 


Ketika Allah menghujaniku dengan kesulitan kehidupan, pantasnya aku berterima kasih ataukah ‘ngedumel’?

Saatnya menyadari …, bukankah tanpa melalui kesulitan manusia tidak mungkin dapat menjadi tabah dan berjiwa lapang?

Alqur’an mengingatkan kita, “Sesungguhnya Allah itu tidak menyukai orang2 yang berkhianat dan tidak berterima kasih.”

SENANG DAN SUSAH ITU SAMA SAJA, YAITU KEDUA-DUANYA BUKANLAH YANG KITA CARI

 

Gambar:https://static.inilah.com/data/berita/foto/2540960.jpg

0 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #447
UNTUK AKU SENDIRI

 


Nabi kita yang mulia bersabda, “Satu orang yang mendapatkan petunjuk (hidayah) Allah di tanganmu, adalah lebih baik bagimu dari apa yang diterbitkan oleh matahari”

Saatnya menyadari …, menyampaikan kebenaran itu sejatinya bagi kepentingan diriku sendiri.

BERTERIMA KASIHLAH PADA MEREKA YANG MAU MENDENGAR KEBENARAN YANG KITA SAMPAIKAN

 

Gambar:https://static.inilah.com/data/berita/foto/2535603.jpg

0 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.