Ada dua kemungkinan penyebab tidak lulus dari ujian Allah.
Kemungkinan pertama, karena soal ujiannya berada di luar
kemampuan kita.
Sedangkan kemungkinan yang kedua, kemampuan kalbu kita lah yang
payah. Mana ya yang benar …?
Mungkinkah DIA Yang Maha Bijaksana memberikan ujian di luar batas kemampuan
manusia?
Mungkin ngga sih ya DIA Yang Maha Bijaksana memberikan ujian di luar kemampuanku?
Kalo kita rasa-rasa, niscaya yang pertama tidaklah mungkin,
sedangkan yang kedua sangatlah mungkin sekali.
Begini ilustrasinya, bila orang otaknya tidak mempunyai
kemampuan berbahasa Inggris, cukup diuji dengan “HOW ARE YOU” aja dia ngga
bisa jawab. Begitu juga bila orang kalbunya ngga punya kemampuan sabar, ikhlas,
berserah diri, bersyukur, pastilah diuji sedikit aja, orang Betawi
bilang, udah KELOJOTAN.
Jadi, bila kita gagal dalam ujian Allah janganlah selalu divonis
ujiannya yang berat, tetapi cobalah “mikir” secuiil aja, bahwa : yang
diuji Allah itu kan kalbu, tapi kenapa yang selalu kita bikin pintar akal?
Pantesan …pantesan… pantesan…
Gambar : www.pixabay.com