Mutiara Tauhid Renungan #166
MEMAKSA ORANG BUTA MELIHAT REMBULAN

Tak seperti kebenaran yang dilihat dengan mata lahir, kebenaran Alqur’an hanya dapat terlihat oleh mata hati.



Seorang ahli hikmah berkata, “Sinar pagi hanya terlihat oleh orang yang terbuka mata inderanya, dan cahaya kebenaran hanya terlihat oleh orang yang terbuka mata hatinya”

Saatnya menyadari …, memaksa orang untuk menerima kebenaran Alqur’an sama seperti memaksa orang buta untuk melihat indahnya rembulan.

“SESUNGGUHNYA KAMU TIDAK AKAN DAPAT MEMBERI PETUNJUK KEPADA ORANG YANG KAMU KASIHI, TETAPI ALLAH MEMBERI PETUNJUK KEPADA ORANG YANG DIKEHENDAKINYA DAN ALLAH LEBIH MENGETAHUI ORANG2 YANG MAU MENERIMA PETUNJUK”  ( AL QASHASH 56 )




Gambar:www.pixabay.com

13 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #165
BUKAN KARENA PEDANG

“Islam berkembang bukan karena ketajaman pedang, melainkan karena akhlak Muhammad”
Begitulah kata seorang tokoh dunia asal India, Mahatma Gandhi.



Saatnya menyadari …, akhlak mulia akan dirasakan sebagai persahabatan sedangkan pemaksaan akan dirasakan sebagai penyerangan.

PEMAKSAAN, APALAGI DISERTAI KEKERASAN, TIDAK EFEKTIF UNTUK MEMBANGUNKAN KESADARAN TAPI IA EFEKTIF UNTUK MELAHIRKAN KEBENCIAN DAN KEKERASAN BARU.






Gambar:www.pixabay.com

8 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #164
RAHMATAN LIL A’LAMIN


Islam adalah rahmatan lil a’lamin.
Dapat dimaknai, tidak ada satupun dari ajaran Islam yang akan membuat keresahan bagi siapa pun.
Tentunya termasuk juga di dalamnya ajaran Islam mengenai “amar ma’ruf nahi munkar.”

Saatnya menyadari …, pelaksanaan ajaran “amar ma’ruf nahi munkar” tanpa membawa nuansa bagaimana Muhammad Rasulullah SAW melakukannya, seringkali tergelincir menjadi pemuasan nafsu yang berjubah agama. Boro-boro rahmatan lil a’lamin deh .. yang muncul malahan ketakutan atau keresahan.

BILA PELAKSANAAN PERINTAH RASUL UNTUK MEREDAM KEMUNGKARAN MALAHAN MELAHIRKAN KEMUNGKARAN BARU, JANGAN2 KARENA CARA YANG KITA LAKUKAN TIDAK ISLAMI






Gambar:www.pixabay.com

13 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #163
INDAH

Suatu hari seorang Arab badui buang air kecil di sudut  masjid. Para sahabat kemudian berdiri untuk memukulinya. Namun Rasulullah SAW memerintahkan, “Biarkanlah dia, siramlah air kencingnya dengan seember atau segayung air. Sesungguhnya kamu ditampilkan ke tengah-tengah umat manusia untuk memberi kemudahan, bukan untuk membuat kesukaran”


AJARAN ISLAM BILA DIAMALKAN SESUAI CONTOH RASULULLAH SAW PASTILAH TAK MENGUSIK ATAU PUN MELUKAI






Gambar:www.pixabay.com


17 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #162
MANUSIA BERIMAN TINGGI


Nabi kita yang mulia bersabda : “Bila engkau melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tanganmu. Bila engkau tidak sanggup, maka ubahlah dengan perkataanmu. Bila engkau tidak sanggup juga maka ubahlah dengan hatimu, itulah serendah-rendahnya iman”

Bila ada seseorang yang tidak mau memaksa orang lain untuk berbuat baik, dan juga tidak mau memaksa untuk masuk islam, apakah ia dapat divonis mempunyai iman yang rendah?

Saatnya menyadari …, Muhammad Rasulullah SAW tidak pernah melakukan pemaksaan pada para paman2nya yang nyata2 berbuat kemungkaran di depan matanya!

BILA PELAKSANAAN PERINTAH RASUL UNTUK MEREDAM KEMUNGKARAN MALAHAN MELAHIRKAN KEMUNGKARAN BARU, JANGAN2 KARENA CARA YANG KITA LAKUKAN BERBEDA DENGAN YANG DILAKUKAN OLEH NABI KITA YANG MULIA ITU




Gambar:www.pixabay.com




16 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #161
DBAS
(Dunia Bahagia Akhirat Surga)


Islam adalah kendaraan yang dibutuhkan bagi mereka yang mendambakan di dunia hidup bahagia, dan di akhirat kelak menempati surga.

Bila kita berkaca dari lapangan, mengapa ya banyak orang yang fanatik mengaku Islam bahkan rela mati demi membela Islam, tapi kurang serius menggeluti Islam?

Saatnya menyadari …, belum mau serius bukanlah menandakan iman yang rendah, namun hal ini merupakan cerminan dari keinginan akan DBAS yang masih encer.

BAGI YANG BELUM KUAT HASRAT UNTUK UNTUK DBAS, DAPAT DIPASTIKAN IA AKAN MEMANDANG ISLAM DENGAN SEBELAH MATA






Gambar:www.pixabay.com



17 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #160
ILMU AGAMA VS ILMU BELA DIRI

Ilmu agama dalam artian sempit identik dengan ilmu bela diri.


Kalau ilmu bela diri dapat melindungi diri ketika diserang orang,
maka ilmu agama dapat melindungi diri ketika diserang ketidaknyamanan.

Dalam perjalanan hidup kita manakah yang lebih sering dijumpai, diserang orang ataukah diserang ketidaknyamanan?

Pastilah diserang ketidaknyamanan bukan? Tapi mengapa lebih diprioritaskan belajar ilmu bela diri ketimbang belajar ilmu agama?

Saatnya menyadari …, berpandangan belajar agama nanti saja bila sudah tua adalah keliru bangeet!

KESALAHAN YANG DIBIARKAN IBARAT MEMELIHARA ANAK HARIMAU






Gambar:www.pixabay.com






10 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #159
AGAMA VS PEDOMAN HIDUP


Agama adalah bahasa lain bagi Pedoman Hidup.

Apa ciri khasnya?
Ini dia, pedoman hidup adalah suatu ajaran yang dimaksudkan “BUAT AKU BUKAN BUAT KAMU.”

“Percuma aja kamu rajin mengikuti pengajian kemana-mana, baru aku tipu segitu aja udah marah mestinya ikhlas dong ..”
“Koq kamu marah-marah kalo aku mau kawin lagi, itu takdir tahu! Ngaku Islam tapi koq ngga mau menerima ketetapan-Nya!”

Saatnya menyadari …, menjadikan ajaran agama sebagai dalil untuk menuding orang lain adalah keliru besar!

HANYA ORANG KURANG “MIKIR” YANG MENJADIKAN DALIL AGAMA GUNA MENYERANG ORANG LAIN






Gambar:www.pixabay.com






12 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #158
KURANG MIKIR

Agama adalah bahasa lain dari Pedoman Hidup,  tak lebih tak kurang.

Jujur kata, agama saat ini kita jadikan prioritas yang keberapa?

Saatnya menyadari …, menomor duakan Pedoman Hidup adalah ciri dari orang yang “kurang mikir”

AGAMA ISLAM MERUPAKAN KUMPULAN AJARAN2 AGAR HIDUP DI DUNIA SERASA DI SURGA







Gambar:www.pixabay.com



17 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #157
SUAMI

Rasulullah SAW pernah bersabda yang kurang lebihnya begini, “Seandainya manusia boleh sujud pada manusia lain, niscaya aku suruh para isteri sujud pada suaminya!”

Isyarat yang diberikan Rasul ini mengandung makna betapa berat dan mulianya tugas seorang suami.

Allah berfirman, “ … peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” ( At Tahrim 6 )


Saatnya para suami menyadari di pundaknya ada tanggung jawab membentuk istri menjadi sholehah, yaitu agar ia terhindar dari neraka.

TIDAK MEMBINA ISTRI SAJA SUDAH SALAH BESAR, APALAGI BILA MENZALIMINYA!






Gambar:www.pixabay.com

16 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #156
MUSLIM SUKSES ATAUKAH MUSLIM GAGAL

Ajaran Islam mengandung banyak ajaran-ajaran agar manusia di dunia bahagia, dan di akhirat menempati surga. Sebutlah misalnya ajaran sabar, ajaran pasrah, ajaran berserah diri, dan banyak lagi ajaran-ajaran lainnya.

Semua ajaran tentunya dibuat bukan untuk sekedar tahu saja, tapi untuk bisa sampai menggunakannya.

Bila kenyataannya kita sudah 50 tahun menjadi orang Islam tapi belum mampu juga menggunakan ajaran Islam seperti sabar, pasrah, ikhlas, berserah diri apakah kita termaksud kategori Muslim yang sukses ataukah Muslim yang gagal ya …


 TIDAK ADA SATUPUN AJARAN YANG DIMAKSUDKAN UNTUK SEKEDAR TAHU SAJA






Gambar:www.pixabay.com



16 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #155
TIKUS MATI DI LUMBUNG PADI

Agama Islam bertujuan membimbing manusia agar bertakwa, sehingga dengan demikian ia akan hidup di dunia ini dengan bahagia dan di akhirat kelak menikmati surga.

Alangkah menggelikannya bila selepas membahas masalah Islam berakhir dengan putusnya silaturahim.

 Lho koq gara-gara membahas Islam bukan tambah takwa tapi malahan melanggar Al Hujuraat 10?

Ini mah kata pepatah tempo doeloe, “ Tikus mati di lumbung padi.”

“ORANG-ORANG BERIMAN ITU SESUNGGUHNYA BERSAUDARA” ( Al Hujaraat 10 )






Gambar:www.pixabay.com

12 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #154
SUSU SAPI

Ulama tempo doeloe mengatakan pada awalnya Tuhan membuat Alqur’an dalam bahasa-Nya. Seperti apakah bahasa Tuhan itu? Yaitu tidak terlihat oleh mata, tidak tercium oleh hidung, dan tidak pula terdengar oleh telinga.

Nah, karena Alqur’an itu diturunkan pada Nabi-Nya yang hanya bisa berbahasa Arab, maka Alqur’an itu pun oleh Tuhan ‘diterjemahkan’ ke dalam bahasa Arab.

Bila benar demikian, taklah heran bila manusia –kecuali tentunya Rasulullah SAW- tidak ada yang tahu persis maksud ayat-ayat Alqur’an. Mereka hanya sebatas bisa menduga saja. Terbukti tafsir karya ulama-ulama yang dianggap mumpuni dari zaman dulu sampai sekarang berbeda-beda.

Saatnya menyadari …, menutup pintu toleransi terhadap mereka yang pemahaman Alqur’annya berbeda dengan kita bukanlah sikap yang bijak.


 WALAUPUN WARNA KULIT SAPI BERBEDA-BEDA, TAPI SUSUNYA SAMA-SAMA MENYEHATKANNYA







Gambar:www.pixabay.com






12 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #153
KALBU YANG MENGGELAP


Kalbu menggelap bukan tanpa sebab.
Kalbu menggelap karena dipicu oleh prasangka buruk.

Ya, ketika prasangka buruk kita timpakan pada seseorang maka kalbu yang semula cerah berangsur-angsur berubah menjadi gelap.

Itulah mungkin sebabnya, saking berbahayanya, mengapa Islam melarang untuk berprasangka buruk dan mengharuskan untuk klarifikasi ( tabayun ).

BAGI YANG INGIN MENJADI MANUSIA BERTAKWA, MENGGELAPNYA KALBU MERUPAKAN MUSIBAH BESAR







Gambar:www.pixabay.com



11 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Mutiara Tauhid Renungan #152
CUMA TAKUT SAMA ALLAH

Ngga sangka pak Ligar itu munafik!
Ngga sangka dia yang selalu bilang jangan kibr, malahan dia yang kibr!
Ngga sangka dia yang selalu bilang jangan ke luar dari Alqur’an dan sunnah Rasul eh dia sendiri yang ngga mau mentaati Alqur’an, bahkan dia itu membela orang yang menista Alqur’an!
Naudzubillah min dzalik…!!!!

Temennya mengingatkan bapak yang sedang emosi mengutuk ini,
“Pak, apa bapak tidak takut kalo nistaan bapak ini terdengar oleh ybs?”



“Saya tidak takut, saya hanya takut sama Allah!”

Weleh ... weleeeh … takut sama Allah koq suudzon, menyebarkan kebencian. Kalo takut sama Allah mah mestinya kehendak-Nya jangan dilanggar. Bukankah Allah melarang berprasangka buruk, bukankah Allah menyuruh tabayun?

ORANG YANG PALING RUGI ADALAH ORANG YANG MERASA BENAR PADAHAL SEBENARNYA IA KELIRU






Gambar :www.pixabay.com



11 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.