Mengenai Saya
Mutiara Tauhid Renungan #225
QURBAN
Mutiara Tauhid Renungan #225
QURBAN
Setiap kita adalah 'IBRAHIM' dan setiap Ibrahim punya 'ISMAIL'
Ismailmu mungkin 'HARTAMU,'
Ismailmu mungkin 'JABATANMU,'
Ismailmu mungkin 'GELARMU,'
Ismailmu mungkin 'EGOMU.'
Ismailmu adalah sesuatu yang kau 'SAYANGI' dan kau 'PERTAHANKAN' di dunia ini …
Ibrahim tidak diperintah Allah untuk membunuh
Ismail, Ibrahim hanya diminta Allah untuk membunuh rasa 'KEPEMILIKAN' terhadap Ismail. Karena hakekatnya, semua adalah milik Allah ...
Semoga Allah Yang Maha Pengasih Penyayang
menganugerahkan KESHALIHAN nabi Ibrahim dan KEIKHLASAN nabi Ismail kepada kita, agar kita bisa hidup
di dunia ini dengan naungan ridhoNya.
JANGAN RENDAHKAN DAN HINAKAN ORANG LAIN DENGAN
HARTA, JABATAN DAN GELARMU... KARENA DI HADAPAN ALLAH HANYA KETAQWAAN KITA YANG
DITERIMA-NYA ...
( kiriman dari Encing Husnul )
Gambar:www.shutterstock.com
Mutiara Tauhid Renungan #224
BELAJAR DARI SAPI
Mutiara Tauhid Renungan #224
BELAJAR DARI SAPI
Published on
Minggu, Agustus 27, 2017
By
permadialibasyah.com
Sapi tak pernah mau mikir.
Coba saja tengok di pejagalan.
Walaupun sedang menunggu giliran untuk digorok, tetap saja ia
menyantap rumput segar yang diberikan kepadanya dengan lahap.
Kalaulah saja ia mikir, pastilah ia berusaha kabur atau
paling tidak kehilangan seleranya pada rumput segar.
Bila berkaca dari sudut pandang ini, manusia banyak yang meniru
sapi.
Betapa tidak, walaupun dia melihat teman2 seangkatannya sudah
satu persatu dicabut nyawanya, tetap saja ia asik menikmati dunia dengan
lahapnya.
Apakah manusia yang tak mau mikir ini sama dengan sapi?
Tentu saja tidak.
Yang benar adalah manusia yang tidak mau mikir ia lebih sesat
dari sapi!
“Sesungguhnya kami ciptakan untuk (isi neraka jahanam)
kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati tapi tidak dipergunakan
untuk memahami (ayat2 Allah), mempunyai mata tidak dipergunakan untuk melihat
(tanda2 kekuasaan Allah), mempunyai
telinga tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat2 Allah). Mereka itu seperti
binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi”
AL A’RAAF : 179
Gambar:www.pixabay.com
Mutiara Tauhid Renungan #223
MATA AIR PENCERAHAN
Mutiara Tauhid Renungan #223
MATA AIR PENCERAHAN
Hari pertama yang akan hilang begitu aku mati
adalah namaku.
Orang2 akan memanggilku dengan sebutan jasad …
waktu shalat mereka menyebutku jenazah … ketika menguburku mereka menyebutku
mayyit. Ketenaran dan berderetnya gelarku tak berarti apa-apa.
Teman2 akrab akan bersedih dan merasa
kehilangan selama beberapa minggu .. setelahnya mereka akan kembali pada
kehidupan semula.
Keluargaku akan bersedih berbulan2 .. mungkin
setahun .. setelahnya aku pun akan tinggal sebagai kenangan ….
( berdasarkan catatan harian yang
ditulis oleh penulis wanita dari Kuwait Nadiah al Jar rahimahallah seminggu
sebelum kematiannya )
Gambar:www.pixabay.com
Mutiara Tauhid Renungan #222
KETAKWAAN
Mutiara Tauhid Renungan #222
KETAKWAAN
Apakah semua ceramah2 agama yang kita ikuti
akan dapat meningkatkan ketakwaan?
Saatnya menyadari …, peningkatan ketakwaan hanya
terjadi bila di kalbu ada peningkatan keyakinan. Sementara ceramah2 agama hanya
bisa menambah koleksi ilmu yang ada di otak.
MENAMBAH ILMU BERHARAP KETAKWAAN MENINGKAT,
BAGAIKAN “MELUKIS DI ATAS AIR
Gambar:http:https://islamic-center.or.id/wp-content/uploads/2017/05/ceramah.jpg
Mutiara Tauhid Renungan #221
PERJUANGAN YANG SALAH ARAH
Mutiara Tauhid Renungan #221
PERJUANGAN YANG SALAH ARAH
Mengapa amal soleh setiap orang walaupun
sama-sama beragama Islam berbeda?
Nabi kita yang mulia memberikan petunjuk, “Di
dalam diri manusia ada segumpal ‘daging.’ Bila ‘daging’ itu baik maka akan baik
perilakunya. ‘Daging’ itu adalah kalbu”
Ternyata …, amal soleh hanyalah implementasi
otomatis dari keyakinan yang terpateri di kalbu.
Ya begitulah, seperti apa amal solehnya seperti
itulah isi kalbunya.
Saatnya menyadari …, keliru bila kita berjuang sekuat
tenaga untuk mengimplementasikan ilmu jadi amal soleh. Perjuangan yang
sesungguhnya adalah memasak ilmu yang sudah kita pindahkan dari buku ke otak agar
berubah menjadi keyakinan yang tertancap di kalbu.
SEKENCANG APAPUN KITA BERLARI, BILA ARAHNYA
KELIRU TAK PERNAH AKAN MENCAPAI TUJUAN
Gambar:www.pixabay.com
Mutiara Tauhid Renungan #220
MESIN AMAL SOLEH
Mutiara Tauhid Renungan #220
MESIN AMAL SOLEH
Sebaik-baik manusia itu adalah yang paling
banyak amal solehnya taklah diragukan lagi.
Tapi tahukah dari mana datangnya amal soleh?
Apakah banyaknya amal soleh terkait dengan banyaknya ilmu agama yang dikuasai?
Saatnya menyadari …, luasnya ilmu agama
seseorang tidaklah menjamin kesolehannya. Buktinya mudah saja, bukankah para
ustadz akhlaknya tidak sama?
Ya, amal soleh sama sekali bukanlah buah dari luasnya
memahami ilmu agama tapi merupakan buah dari keyakinan yang berhasil ditanamkan
di kalbu.
“DI DALAM DIRI MANUSIA ADA SEGUMPAL ‘DAGING.’
BILA ‘DAGING’ ITU BAIK MAKA AKAN BAIK PERILAKUNYA. ‘DAGING’ ITU ADALAH KALBU.”
Muhammad Rasulullah SAW
Gambar:www.pixabay.com
Mutiara Tauhid Renungan #219
KEYAKINAN
Mutiara Tauhid Renungan #219
KEYAKINAN
Dari manakah datangnya keyakinan yang tertanam
di kalbu itu?
Keyakinan bukanlah datang dari guru spiritual.
Walaupun belajar dari guru spiritual yang sama, bahkan dari Nabi yang sama, keyakinannya
tidak akan sama.
Saatnya menyadari …, keyakinan diperoleh dari
“memasak” sendiri ilmu yang tersedia di otak.
TAK ADA SEORANGPUN YANG DAPAT MEMBANTU
MEMASAKKAN ILMU, KITA HARUS MELAKUKANNYA SENDIRI
Gambar:www.pixabay.com
Mutiara Tauhid Renungan #218
PENGGERAK AKHLAKUL KARIMAH
Mutiara Tauhid Renungan #218
PENGGERAK AKHLAKUL KARIMAH
Apakah yang menjadi penyebab akhlakul karimah,
ilmu yang tersimpan di otak ataukah keyakinan yang tersimpan di kalbu?
Bila jawabannya adalah ilmu, mestinya akhlak
semua ustadz tak berbeda.
Mari kita meminta petunjuk kepada Nabi.
Beginilah kata Nabi kita yang mulia, “Di dalam
diri manusia ada segumpal
‘daging.’ Bila ‘daging’ itu baik maka akan baik perilakunya. ‘Daging’ itu
adalah kalbu”
Saatnya menyadari …, yang tersimpan di kalbu
jelas bukan ilmu tapi keyakinan.
BERHARAP AKHLAKUL KARIMAH LAHIR DARI ILMU IBARAT BERHARAP
PUNYA CERMIN DENGAN MENGGOSOK UBIN
Gambar:www.pixabay.com
Mutiara Tauhid Renungan #217
HAKIKAT IKHTIAR
Mutiara Tauhid Renungan #217
HAKIKAT IKHTIAR
Allah tidak akan bertanya apa hasil yang telah
kita capai, tapi DIA akan bertanya ikhtiar apa yang telah kita lakukan.
Saatnya menyadari ...., ikhtiar adalah “karya” yang akan kita
persembahkan pada DIA Sang Maha Kuasa.
Mari kita introspeksi, selama ini “karya”
seperti apa yang kita persembahkan pada-Nya. Jangan sampai turun dari-Nya yang
terbaik tapi naik dari kita yang abal-abal.
HASIL KARYA ALLAH, IKHTIAR KARYA AKU
Gambar:www.pixabay.com
Mutiara Tauhid Renungan #216
KESIA-SIAAN TERBESAR
Mutiara Tauhid Renungan #216
KESIA-SIAAN TERBESAR
Mutiara Tauhid Renungan #215
PAHALA
Mutiara Tauhid Renungan #215
PAHALA
Mutiara Tauhid Renungan #214
ORBIT MANUSIA
Mutiara Tauhid Renungan #214
ORBIT MANUSIA
Bila bumi punya orbit, yaitu berputar pada porosnya sambil
mengelilingi matahari, bagaimana dengan manusia? Apakah manusia punya orbit
juga?
Allah SWT berfirman, “Tidaklah semata-mata Aku ciptakan jin
dan manusia kecuali untuk mengabdi kepada-Ku” –Adz Dzariyaat 56
Saatnya menyadari .., orbit manusia adalah pengabdian.
Apa yang bakalan terjadi bila manusia ke luar dari orbitnya?
Bila bumi ke luar dari orbitnya terjadi disharmoni, sedangkan
bila manusia ke luar dari orbitnya terampaslah DBAS.
DBAS : DUNIA BAHAGIA AKHIRAT SURGA
Orbit manusia itu bukannya ibadah?
Ya betul, pengabdian kepada Allah adalah bahasa
lain dari ibadah
Gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg50ux4yinpC4IFyPyA7QqdjT78zI2S_yu9koF3W1VZfNiR5e0qaLkY1Z7Pk6sxf_CBzdK-cONdQdcnP-Sz9pAmzcGTnLgK1NWrAifXsMpt61Km8i8XSJ9ZjMyXGL4Q1q26jp78cjhIGHQp/s1600/MAN+UNIVERSE.j
Mutiara Tauhid Renungan #213
ALQURAN KAPAN KITA BUTUHKAN
Mutiara Tauhid Renungan #213
ALQURAN KAPAN KITA BUTUHKAN
Mutiara Tauhid Renungan #212
AKHIR BELAJAR AGAMA
Mutiara Tauhid Renungan #212
AKHIR BELAJAR AGAMA
Bila kita belajar naik sepeda harus sampai bisa naik sepeda, iya
kan?
Nah, kalau belajar agama harus sampai bisa …?
Saatnya menyadari …, belajar agama harus sampai bisa hidup yang
selalu tenteram jauh dari kegalauan dan bila mati dijamin masuk surga.
“TUNTUTLAH ILMU SEJAK DARI BUAIAN SAMPAI DENGAN
LIANG LAHAT” ( Nabi Muhammad SAW )
Gambar:www.pixabay.com
Langganan:
Postingan (Atom)
Video Of Day
Total Tayangan Halaman
Entri Populer
-
Kelompok yang mengatas namakan Islam terdiri dari 2 kategori, yaitu Islam orisinal dan Islam palsu. Membedakannya mudah saja. Kalo I...
-
Mengenal jati diri itu sangatlah penting. Semakin mengenal siapakah aku yang sebenarnya, semakin terang mengapa aku ada di dunia dan sema...
-
Dari 208 negara, Indonesia berada di urutan ke140! Inilah hasil survey pada tahun 2010 yang lalu tentang “Negara manakah yang pali...
-
Allah Yang Maha Suci tidak akan mengingkari janji-janjiNya. Salah satu janjiNya : DIA akan menempatkan di surga orang-orang yang taat ...
-
Sesaat lepas shalat maghrib, aku termenung seandainya saat kematianku datang sekarang, apa yang aku sesalkan dengan perbuatan at...
Diberdayakan oleh Blogger.