Normalkah bila memburu rezeki dijadikan nomor
satu, sementara memburu amal soleh dijadikan nomor dua?
Normalkah untuk sesuatu yang sudah dijamin pasti akan aku
dapatkan ia aku kejar mati-matian, sementara yang tak dijamin akan aku dapatkan
ia aku kejar sekenanya?
Allah sudah menjamin rezekiku, bagaimana dengan surga : sudah
dijamin-Nya kah aku kelak akan tinggal di sana?
Gambar :www.pixabay.com