Mutiara Tauhid Renungan #324
MELEBIHI MALIN KUNDANG


Aku adalah sang jiwa.
Untuk bisa berada di dunia aku dititipkan-Nya pada pasangan ayah dan ibu. “Orang tua” sejatiku bukanlah mereka, tetapi DIA yang menciptakanku.


Aku taati maunya ayah dan ibuku karena aku takut sekali menjadi anak durhaka. Sementara, aku seringkali tidak mentaati maunya “orang tuaku.” Padahal durhaka pada ayah dan ibu saja sudah terbayang apa akibatnya, apalagi bila durhaka pada “orang tua” ...

“SESUNGGUHNYA KEBANYAKAN DARI MANUSIA ITU ‘TERTIDUR’ DAN BARU TERBANGUN KETIKA IA MATI,”  apakah ini yang dimaksud oleh Nabiku yang mulia empat belas abad yang silam?


Gambar :http://assets-cdn.ekantipur.com/images


0 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.