Mutiara Tauhid Renungan #396
SIANG DAN MALAM



Mengapa harus ada siang, mengapa tidak malam saja terus menerus?

Mengapa pula harus ada malam, mengapa tidak siang saja terus menerus?

Apapun analisanya, akhirnya akan bermuara pada kenyataan bahwa manusia memang butuh siang dan malam bergantian.

Begitu juga apapun analisanya, manusia memang butuh nyaman dan tidak nyaman layaknya butuh siang dan malam.

Saatnya menyadari …, tak ada alasan untuk tak bersyukur atas ketidaknyamanan.

BILA JIWA TAK DITEMPA DENGAN KETIDAK-NYAMANAN, MANALAH MUNGKIN TERCIPTA JIWA YANG INDAH



Gambar:https://www.wowmenariknya.com/wp-content/uploads/2018/01/siang-dan-malam.jpg

1 komentar:

  1. Kita sering kali tak sadar saat melakukan penyimpangan dari keinginan Allah. Oleh karena itu, ketidaknyamanan yg Allah beri, menjadi sebuah kasih sayang dari Allah utk menghapus dosa2 yg sdh kita lakukan. Keminiman kesadaran ,membuat kita merasa kesalahan yg kita lakukan bukanlah kesalahan, pak.Makanya sy merasa, jika Allah memberi ketidaknyamanan,itulah bentuk kasih sayang Allah yg ingin menghapuskan dosa2 yg tak kita sadari.Dengan bertafakur, kita menjadi introspeksi adakah kesalahan yg kita lakukan..sehingga ketidaknyamanan hadir dlm hidup kita .Bisa jadi kita sdh merasa on the track, padahal kenyataannya belum. Hati yg msh byk bintik hitam, akan sulit merasakan kesalahan di awal ia melakukan atau mungkin sdh terasa, tp egonya msh lbh berkuasa. Namun dgn bertafakur,ia akan bisa menemukan kesalahan dirinya ketika ketidaknyamanan menyapa.Di kesempatan yg sama,selain Allah ingin memberi hikmah, Allah juga menghapus dosa2nya.

    Mohon tanggapannya ya, pak..apakah renungannya sdh benar atau msh keliru. Salam DBAS🙏

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.