Kalbu yang sering digunakan untuk bertafakur tak ubahnya bagaikan sembilu.
Ia tajam untuk menangkap hikmah.
Kalbu yang lalai digunakan untuk bertafakur tak ubahnya bagaikan telur
busuk.
Ia tajam untuk memfitnah, menghujat, ataupun
menabur berita busuk.
BERTAFAKUR SEJENAK LEBIH BAIK DARIPADA IBADAH SATU TAHUN
Gambar:https://indonesia.findwiki.co