Mutiara Tauhid Renungan #270
BILA AJAL MENJEMPUT


Sesaat lepas shalat maghrib, aku termenung seandainya saat kematianku datang sekarang, 

apa yang aku sesalkan dengan perbuatan atau ucapanku sepanjang hari ini? 

Begitu juga, apa yang aku sesalkan tidak kulakukan hari ini? 

Teringat aku dengan kisah orang2 yang bermohon kepada Allah agar diberi kesempatan kembali ke dunia karena ingin menebus segala kesalahan2nya, ingin melakukan amal soleh sebanyak2nya...

Namun Allah tak pernah memberinya kesempatan itu!





Gambar:https:https://islami.co/wp-content/uploads/2017/06/siluet-orang-shalat-2-576x360.jpg

3 komentar:

  1. PASTI DATANG

    Kematian PASTI akan menghampiriku , kata orang bijak kematianku saat ini berjalan menghampiriku secepat kilat . Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang…?

    Ini pertanyaan penting, jangan sampai salah jawabannya…….begitu salah jawabannya , ‘HABISLAH AKU’ .Tidak ada lagi kesempatan kedua bila aku sudah mati .
    Panutanku pernah ditanya ,” Siapakah orang mukmin yang paling beruntung ? Beliau menjawab, ‘ Yang paling banyak mengingat kematian,dan yang paling baik persiapannya untuk ( alam ) setelah kematiannya. Itulah orang-orang yang beruntung “

    Saya rasa terjawab sudah apa yang harus aku lakukan , Tinggal terserah aku saat ini mau ikut Panutanku atau mau ikut egoku ( pencari kesenangan).

    “YOU ARE FREE TO CHOOSE, BUT YOU ARE NOT FREE FROM THE CONSEQUENCES OF YOUR CHOICES “ #talktomyself,hidup DBAS.

    BalasHapus
  2. Bner ya paaakk.. pantesaan rosulullah menyuruh kita ingat mati sehari 20 kali.. artinya kita sadaaar setiap waktu bahwa ajal bner2 ada didepan mata adalah satu kepastian yg datangnya tidak diduga dan hanya sekali. Jadiiii..semakin kental keyakinan terhadap yg satu ini, semakin banyak kemampuan kolbu untuk melskukan perbekalan.

    BalasHapus
  3. Kematian
    Mendengar kalimatnya saja dulu aku
    "ngeri" atau takut apalagi sampai aku yg mengalami.jangan deh Tuhan aku yg dulu kau ambil tapi biarlah yg lain.aku ndak punya cukup bekal,aku memang ndak pantas masuk surgamu,tapi aku jg ndak mau masuk kenerakamu karna yg aku dengarsiksanya amatlah pedih tidak ada seujung kuku penderitaan yg kualami didunia. Ya ALLAH aku bersyukur saat ini aku masih Kau berikan kesempatan untuk selalu memperbaiki diri dan tetap istikomah di koridormu.dg menganti persebsi yg tidak qur'ani menjadi qur'ani dikalbuku.trimakasih Allah, trimakasih pak permadi yg telah membimbing kami.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.