Mutiara Tauhid Renungan #149
BERZIKIR


“INGATLAH, HANYA DENGAN MENGINGAT ALLAH HATI MENJADI TENTERAM”  AR RA’D : 28

Tapi koq kenapa ya walaupun bibir sudah basah menyebut-nyebut Allah hati masih galau juga?
Pastilah ada salah prosedur nih …

Saatnya menyadari …, yang “dibasahkan” dengan mengingat Allah bukanlah bibir, melainkan hati!

MANUSIA “TERHUBUNG” DENGAN ALLAH BUKAN MELALUI BIBIRNYA, MELAINKAN MELALUI HATINYA







Gambar:www.shutterstock

12 komentar:

  1. Iya bener Pak... Dzikir dgn hitungan ribuan kali kl nyebutnya dibibir aja, ga bakalan kena... ga nyampe... yg ada cuma bibir tambah kering, pegel, hati tetep aja galau..kadang saking ngebut nyebutnya, kdengeran sprt lagi nge-rap Salah prosedur ...
    Allah itu ghoib... manusia mendatanginya juga dgn menggunakan cara yg ghoib... Kalbunya yg hrs dipake... Spiritual itu nyata, pasti... Lbh pasti dari Matematika...

    Setelah bertafakur baru bisa merasakan, kl aku punya Kalbu.. baru sadar kl aku ini Jiwa... ketika aku sdh mengenal diriku, aku bisa mengenal Allah ku... Aku baru bisa haqul yaqin dgn keberadaanNYA ....

    Sekarang aku berproses utk bisa sllu "terhubung" dgn Sang Khaliq... Merasakan kehadiranNYA, merasakan kasih sayangNYA, DIA yg tak pernah tidur sllu menjaga hamba2NYA... Subhanallah walhamdulillah wala illahailallahu Allahu Akbar....

    Dzikir sekarang buat aku bukan lagi banyak hitungannya, bukan lagi syarat utk mendapatkan sesuatu. Dzikir buat aku adalah kebutuhan... Otomatis setiap saat Kalbu ini menyebut namaNYA dan mengagungkan kebesaran kuasa NYA...
    Alhamdulillah setelah bertafakur, Kalbu ini sdh mulai peka, sdh "hidup" ketika menyebut namaNYA sllu bergetar, tanpa komando air matapun tak bisa dibendung...

    BantuanNYA selalu ada untuk ku, Kasih sayangNYA selalu terasa ketika aku bersamaNYA.

    Sekarang aku bisa merasakan bahwa DIA benar2 tidak mampu memberhentikan kasih sayangNYA... Allahu Akbar... 😅😅😅
    "Rasa" memang tidak bisa direkayasa...

    Salam DBAS Sahabat Jiwa
    Never Stop Tafakur

    BalasHapus
  2. ORANG SESAT

    Allah bercakap-cakap melalui hatiku.Dia memberikan amanah kepada hatiku . Dia memberikan ujian juga kepada hatiku. Akibat yang kubuat pintar hanya akalku saja ,hati ini gak pernah terhubung dengan-Nya. Wajar saja aku gak amanah, sangat wajar aku gak pernah lulus atas ujian-ujian-Nya.

    Karena salah memaknai potensi akal dan potensi kalbu . Otomatis arah kompasnya error . jadinya kacau yaa.................

    MEMPRIORITASKAN MENGURUS AKAL DAN MENCUEKKAN KALBU ADALAH AWAL DARI KEGAGALAN HIDUPKU. #talktomyself.hidup DBAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. entah kenapa ya, koq orang banyaknya ngga ngerasa punya kalbu
      kalo masih sampe SMA aja sih mungkin okelah,
      tapi kalo udah ubanan masih juga ngga ngerasa punya kalbu, wah bencana ini namanya!

      Hapus
  3. Iya ya …, seringkali dalam berzikir aku sibuknya menghitung sudah berapa kalinya kusebutkan nama-Nya ketimbang menyadari saat ini aku sedang berzikir

    BalasHapus
  4. Saya pernah lihat orang yang berzikir marah-marah, padahal jarinya sedang menari-nari menghitung tasbih yang dipegangnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tanda berzikir itu bukan dari tangannya yg memegang tasbih, tapi dari hati yg tenteram

      Hapus
  5. Mengingat-ingat Allah dengan akal, menyebut-nyebut nama Allah dalam hati dengan akal dan ingin jiwa menjadi tentram, bagai pungguk merindukan bulan. Beda dunia... beda alam.

    Yang ingin dibuat tentram adalah jiwa, maka sebutlah Allah dan ingatlah Allah oleh jiwa. Jiwa yang senantiasa merindu dan merasakan kasih sayang-Nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. orang udah tahu kalo yang tenteram itu adalah jiwa, bukan akal
      tapi banyak orang yg ngga tahu jiwa itu bisa lho dipake utk mengingat-Nya ...

      Hapus
  6. Jika ditarik garis lurus, memang terasa antara ghaib nyambungnya hanya dgn yg ghaib..
    Jadi kalau masih bicara materi jelas gak bisa terhubung dengan Tuhan karena DIA gak pernah bicara yg nampak , DIA bicara untuk jiwa yg gak terlihat mata lahir.
    Untuk yg gak akan pernah mati.BUKAN UNTUK YG AKAN DIMAKAN CACING!
    MengingatNYA bukan dari akal, tapi kalbu.bukan kata2 tp sikap!
    #selfreminder#

    Salam DBAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener, yg paling penting disadari ghaib nyambungnya hanya dgn yg ghaib,
      akal tidak ghaib.

      Hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.