Allah tak pernah menutup pintu-Nya.
Luar biasanya lagi kunci pintu itu DIA serahkan
pada setiap manusia!
“Nafsu buruk” adalah kunci penutup pintu-Nya,
“nafsu
yang tenang” adalah kunci pembukanya.
NIKMAT YANG PALING AGUNG ADALAH KE LUAR DARI
HAWA NAFSU, KARENA IA ADALAH TABIR YANG PALING BESAR ANTARA SESEORANG DENGAN
ALLAH ( ABU BAKAR ATH ATHAMASTANI w. 951 M )
Gambar:www.pixabay.com
TABIR
BalasHapusAku adalah manusia yang dilengkapi Allah dengan nafsu.
Setujukah anda ? Nafsu marah , kesal , bergunjing , dendam itu muncul dikala hati menerima sesuatu yang dirasakan tidak wajar atau merugikan . Nafsu buruk muncul otomatis mempertebal tabirku dengan Allah , Sulit bagi-Nya bercakap-cakap denganku
Teringat peristiwa ketika klienku menyuruh membereskan suatu pekerjaan yang tidak ada dalam perjanjian ” Tolong itu dibereskan dulu ya, kalo belum beres saya tidak akan transfer tagihannya” begitu ucapannya. Walaupun pake kata tolong kenapa ucapannya buat sesak dada ini ya?
Bila saja yang masuk kedalam hatiku terasa sebagai suatu yang wajar tentunya sesak dada ini dan nafsu burukku tidak akan pernah muncul . Tabir antara aku dan Allah akan hilang, yang nampak ” SABAR SURGA GANJARANNYA”.
DIBAWAH NAUNGAN AQ , PERISTIWA YANG MUNCUL HANYA DUA ,YAITU WAJAR ATAU MENGUNTUNGKAN , Tabir otomatis hilang dan DBAS selalu terjaga ! hidup DBAS.
Iya ya..., Nafsu burukku adalah tabir yang menghalangiku dengan DIA
BalasHapusPantesan aku merasa sangat sulit untuk "berhubungan" denganNya, bahkan saking sulitnya sering terbersit jangan-jangan Allah itu tidak ada, ternyata penyebabnya karena nafsu burukku masih tebal
BalasHapusNafsu buruk itu memang mengacaukan segalanya
Hapus