Mutiara Tauhid Renungan #203
RENDAH HATI


Bila kita bergelut dalam ranah ilmu agama, maka rendah hati tidak bisa ditawar. Mengapa demikian?
Dalam ranah agama Islam, kebenaran itu seringnyai tidak satu, tapi banyak. Tidak ada satu pun manusia di kolong jagad ini, kecuali Rasulullah SAW, yang bisa memahami semuanya.

Saatnya menyadari …, merasa paling benar sendiri, sebagai kebalikan dari sikap rendah hati, adalah sikap yang “tak tahu diri.”

ORANG YANG MASUK KE KOLAM RENANG TAPI TAK MAU BASAH ADALAH ORANG YANG “TAK TAHU DIRI”




Gambar:www.pixabay.com

11 komentar:

  1. tak perlu merasa paling benar... jangan-jangan kita salah... kemampuanku terbatas, sangat mungkin untuk salah

    tak perlu merasa paling benar... karena walaupun benar... orang lain juga bisa benar... kebenaran Allah itu banyak

    tak perlu merasa paling benar... karena pada hakikatnya kebenaran itu sesungguhnya hanya milik Allah semata... aku hanya dipinjamin kebenaran... tak patut untuk merasa 'memiliki' kebenaran itu

    Rendah hati sesungguhnya adalah ketika dipinjami kebenaran, aku bersyukur... ketika salah, aku mau berubah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo bagi saya sih lebih sreg "dalam ranah spiritual sangat tak patut merasa paling benar" ketimbang "tak perlu merasa paling benar"

      Hapus
  2. Sangat menarik balasan dari Bapak Permadi..."sangat tidak patut merasa paling benar"..yg merasa paling benar ini biasanya segala macam penyakit hati ada padanya. Riya..takabur..sombong..meremehkan sekeliling...tapi masih ada keyakinannya, walau kadang keliru pakainya.Dan yg paling dahsyat...."dari pada tak perlu merasa paling benar"....ini ibarat hidup tanpa kendali tanpa arah dan tanpa tunjuan,boro.2 mau pakai pedoman hidup....
    Semoga tidak keliru ini pak.����

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo kebenaran itu cuman satu ya wajarlah tidak rendah hati
      tapi kalo kebenaran itu sangat banyak bagaimana mungkin tidak rendah hati ..

      Hapus
    2. saya blum mudeng dg maksud bapak kebenaran itu sangat banyak, bukannya kebenaran itu hanya satu?

      Hapus
    3. saya kasih ilustrasi begini ya, berapa tambah berapa yang hasilnya sama dengan 100?
      orang yg menjawab 100 + 0 benar
      begitu juga yg menjawab 90 + 10 juga benar
      yg menjawab 50 + 50 juga benar kan?
      Nah, banyak ya kebenaran untuk tambah2an yang menghasilkan 100
      bgmn, jelaskah?

      Hapus
  3. Menurut saya sikap rendah hati itu tidak hanya dalam ranah agama saja, dalam berinteraksi dengan sesama juga perlu rendah hati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rendah hati dalam renungan ini konteksnya dibatasi hanya dlm ranah agama saja, yaitu janganlah kita merasa paling benar sendiri. Berendah hatilah dg pandangan orang lain, jangan mereka hanya lantaran tak sepaham dg kita lalu kita cap sesat.
      Kalo dlm konteks hablum minannas rendah hati itu tentunya penting juga tapi masih kalah pentingnya dibandingkan dalam ranah agama

      Hapus
  4. Iya ya,....kata kuncinya adalah kebenaran dalam ranah agama itu banyak sekali, bagaimana tak tahu dirinya bila aku merasa paling benar sendiri. Memang benar ya kata Nabi, " Perbedaan itu adalah rahmat"

    BalasHapus
  5. Iya..siapalah aku ini merasa paling benar..
    Kalau gak "mikir" juga aku gak tau apa aku benar/ salah. Bisa "mikir" juga karena TUHAN kasih "pemicu" nya.
    Jadi ujung2NYA juga semua kebenaran yg aku lihat, aku denger & aku rasakan ini dari TUHAN. Aku ini hanya bisa berupaya "menangkap" apa sih yg TUHAN inginkan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. siapalah aku ini merasa paling benar..
      --> sehebat apapun aku tak mungkin bisa mengetahui semua kebenaran, atas dasar inilah mutlak kita harus rendah hati

      Hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.