Mutiara Tauhid Renungan #209
SIAPA AKU SEJATINYA


Ketika Allah mengirimkan gelombang2 masalah, sikap yang benar itu apakah berterima kasih ataukah ‘ngedumel’ ya …

Nampaknya kedua-duanya benar.

Bagi pemburu kesenangan pantasnya ya memang ngedumel, masa sih kesenangannya hilang ngga ngedumel
Bagi pemburu kebahagiaan pantasnya berterima kasih, masa sih ngedumel, bukankah masalah2 yang menimpa itu menempa jiwa menjadi lapang?

KEBERADAAN HIKMAH SELALU DISELIPKAN-NYA DI DALAM KETIDAKNYAMANAN





Gambar:www.pixabay.com

5 komentar:

  1. Jadi, manusia itu ada 2 tipe ya pak … tapi kan pedoman hidupnya sama2 Alquran ya …

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semua manusia sebenarnya tipenya sama yaitu ingin nyaman. Yg jadi soal, nyaman itu ada dua, senang dan bahagia. Krn itulah adanya pemburu kesenangan dan pemburu kebahagiaan tak terelakan.
      Allah hanya membuat satu pedoman hidup saja yaitu utk meraih kebahagiaan.
      Bagi pemburu kesenangan memang tak dibuatkan pedoman hidupnya, krn ego sudah sangat pintar dlm mencari kesenangan. Itulah sebabnya mengapa seorang pemburu kesenangan sebelum dia hijrah menjadi pemburu kebahagiaan akan kesulitan menyerap Alqur’an, krn AQ mengajarkan kebahagiaan sementara dia butuhnya kesenangan

      Hapus
  2. Stlah ikut sekolah Kalbu dan bertafakur aku baru Tau dan baru sadar kl Sejatinya aku adalah Jiwa... Baru sadar kl kesenangan dan kebahagiaan itu sangat berbeda.

    Dgn brtafakur, Aku brproses mengisi Kalbu dgn keyakinan-keyakinan ilahiyyah, mengentalkan kesadaran2 agar jiwaku punya kemampuan... kemampuan utk Taat.

    Aku yg sedang berupaya menjadi Pemburu Kebahagiaan, sadar bhw Jiwalah yg butuh Bahagia. Sbg Pemburu Kebahagiaan, aku sadar bhw Bahagia itu adalah keTaatan. Taat adlh kuncinya... Aku butuh Taat.

    Bagi Pemburu Kebahagiaan, Gelombang masalah dan musibah yg Allah kirimkan adlh bagian dr polesanNYA agar Jiwa ini bersih dan berkilat.
    Mampukah aku Taat. Mampukah aku berterima kasih disaat Musibah datang. Mampukah aku berjiwa lapang disaat masalah menghampiri... Mampu.

    Skarang berproses dgn pegang TUJUAN sllu kedalam diri, fokus, konsisten dan sungguh2 membenamkan keyakinan-keyakinan ilahiyyah mengolah rasa terus utk menebalkan kesadaran-kesadaran utk jadi kemampuan, dan berupaya menjadi seorang Rational Actor yg menjalani hidup selaras dgn KehendakNYA. Karena Dunia Bahagia itu ketika aku bisa merasakan nyaman dan tidak nyaman dgn rasa yg sama.

    Allah tdk pernah membiarkan Musibah berjalan sendirian, selalu ada Hikmah yg mengiringinya. Hikmah adalah anugerah yg tertinggi yg diberikan Allah kepada manusia. Aku juga ingin mendpt kan Hikmah. Ingin dpt Hikmah ??, jgn takut dan alergi ketka Musibah menghampiri, karena dia diiringi Hikmah. Dan dgn Hikmah, Kalbu bisa Taat, Bisa Sabar, Berserah diri, ikhlas..Dan itulah kelapangan jiwa.

    Terima kasih utk pencerahannya Pak

    Salam DBAS
    Never Stop Tafakur

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya, menyadari yang aku cari adalah kebahagiaan bukannya kesenangan adalah suatu loncatan besar ...

      Hapus
  3. Nyaman itu ada 2.. senang dan bahagia.. berarti utk dipilih yaa.. berarti masing2 ada konsekwensi yg logis yg ditimbulkannya. Aku hrs pilih yg gk mengganggu tujuan aku hidup sekarang sampai nanti aku mati. Berarti jelaaas aku akan memilih kebahagiaan krn ia dlm kendali aku sendiri dan tdk ada yg bisa merampasnya selama aku yakin thdp pilihanku.. gmn spy terus yakin ? Hanya satu jalan.. dipelihara.. caranya ? Gk ada cara lain.. selain tafakur.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.