Mutiara Tauhid Renungan #145
TABIR

Allah tak pernah menutup pintu-Nya.
Luar biasanya lagi kunci pintu itu DIA serahkan pada setiap manusia!


“Nafsu buruk” adalah kunci penutup pintu-Nya,
nafsu yang tenang” adalah kunci pembukanya.

NIKMAT YANG PALING AGUNG ADALAH KE LUAR DARI HAWA NAFSU, KARENA IA ADALAH TABIR YANG PALING BESAR ANTARA SESEORANG DENGAN ALLAH ( ABU BAKAR ATH ATHAMASTANI w. 951 M )






Gambar:www.pixabay.com

4 komentar:

  1. TABIR

    Aku adalah manusia yang dilengkapi Allah dengan nafsu.
    Setujukah anda ? Nafsu marah , kesal , bergunjing , dendam itu muncul dikala hati menerima sesuatu yang dirasakan tidak wajar atau merugikan . Nafsu buruk muncul otomatis mempertebal tabirku dengan Allah , Sulit bagi-Nya bercakap-cakap denganku

    Teringat peristiwa ketika klienku menyuruh membereskan suatu pekerjaan yang tidak ada dalam perjanjian ” Tolong itu dibereskan dulu ya, kalo belum beres saya tidak akan transfer tagihannya” begitu ucapannya. Walaupun pake kata tolong kenapa ucapannya buat sesak dada ini ya?

    Bila saja yang masuk kedalam hatiku terasa sebagai suatu yang wajar tentunya sesak dada ini dan nafsu burukku tidak akan pernah muncul . Tabir antara aku dan Allah akan hilang, yang nampak ” SABAR SURGA GANJARANNYA”.

    DIBAWAH NAUNGAN AQ , PERISTIWA YANG MUNCUL HANYA DUA ,YAITU WAJAR ATAU MENGUNTUNGKAN , Tabir otomatis hilang dan DBAS selalu terjaga ! hidup DBAS.

    BalasHapus
  2. Iya ya..., Nafsu burukku adalah tabir yang menghalangiku dengan DIA

    BalasHapus
  3. Pantesan aku merasa sangat sulit untuk "berhubungan" denganNya, bahkan saking sulitnya sering terbersit jangan-jangan Allah itu tidak ada, ternyata penyebabnya karena nafsu burukku masih tebal

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.