Mutiara Tauhid Renungan #148
TABIR GAIB

“SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG  BERIMAN ITU ADALAH MEREKA YANG APABILA DISEBUT ALLAH GEMETARLAH HATI MEREKA …” AL ANFAAL : 2

Mengapa setelah menyebut Allah kalbu koq datar saja ya tidak merasakan apa-apa?

Saatnya menyadari …., bila telah menyebut nama-Nya berulang-ulang tapi  “terhubung” tak kesampaian juga, jangan-jangan karena kita lalai menipiskan “tabir” yang menghalangi antara kita dengan DIA Sang Maha Pencipta.


 ANTARA MANUSIA DENGAN SANG MAHA PENCIPTA DIHALANGI OLEH “TABIR GAIB” YANG MERUPAKAN PENJELMAAN DARI NAFSU BURUK MANUSIA






Gambar:www.pixabay.com

12 komentar:

  1. CELAKA 12

    Ajalku tidak dibawah kendali aku , Sang Maha Kuasalah yang memegang kendali kematianku. Bagaimana matinya!?.......nah ini dibawah kendali aku . Apakah saat menjemputnya sedang diluar koridor atau sedang taat , ini murni aku yang atur.

    Karena aku lalai menipiskan ”tabir gaib” yaitu penjelmaan dari nafsu buruk , kemungkinan besar disaat kematianku tiba . Aku tidak berada didalam ketaatan.

    Khusnul khotimah hanya penghias bibir saja saat aku berdoa. Tidak ada disaat terjadi kematian itu kerinduan kepada Allah malah yang terasa berat meninggalkan dunia , hal ini dikarenakan kelalainku sendiri.

    JANGANLAH KAMU MATI KECUALI DALAM KEADAAN MUSLIM.
    #talktomyself.hidupDBAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. semua orang menginginkan khusnul khotimah,
      tapi tidak semua orang sadar khusnul khotimah itu tak bisa jadi kenyataan kalo "tabir gaib" nya tebal

      Hapus
  2. Apakah orang yg menyebut Allah tapi hatinya tak merasakan apa-apa pertanda ia tak beriman?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ops, jangan buru2 memvonis
      Boleh jadi kala itu kalbunya sedang tiarap, tidak bisa merasakan ke Maha Agung-an Allah

      Hapus
  3. Iya ya …, ketika “tabir gaib” itu tebal, jangankan “terhubung” kepada-Nya, merasakan Dia Maha Agung juga ga bisa

    BalasHapus
  4. Jadi kalo aku menjaga hati shg nafsu burukku gak liar mk tabir antara aku dan Tuhan otomatis menipis ya pak?

    BalasHapus
  5. Bercermin diri..
    Sadar atau tidak..manusia dalam keadaan "mati" jika tidak "terhubung" dengan ALLAH..
    Sadar atau tidak.. manusia selalu disertai "setan" yaitu penjelmaan dari nafsu buruk yg setiap saat menghasut si manusia ini utk gak pakai AQ..

    Jelas rasa "flat" itu kalau gak mengenal diri sejati ini..
    Sadar dengan "flat" nya kalbu itu artinya ada yg salah dalam proses aku..

    Bersiap2lah selalu..
    Hidupkan kalbu selalu..
    Kita gak pernah tau kapan perjalanan di alam sementara ini terhenti..

    TANPA TAFAKUR..
    Sadarnya baru di Alam Kubur..

    hidupDBAS.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya, Sadar dengan "flat" nya kalbu itu artinya ada yg salah dalam proses aku..

      Hapus
  6. Iya Pak.. ketika menyebut namaNYA datar aja, ga ada rasanya, berasa kl tabir yg membatasi aku dan Allah tebal...

    Harus menebalkan dan mengentalkan Keyakinan-keyakinan ilahiyyah utk menipiskan nafsu buruk yg menjadi penghalang. Nafsu buruk juga harus ditenangkan...

    Sekarang ..bertafakur, pegang TUJUAN, fokus, konsisten dan sungguh2 berproses mengisi Kalbu dgn keyakinan-keyakinan ilahiyyah... Semakin kental keyakinan ku, semakin aku bisa merasakan keberadaan NYA.
    Semakin kental keyakinan ilahiyyah ku, semakin aku takut berperilaku menyimpang...
    Semakin kental keyakinan ilahiyyah ku, otomatis Sikap hidup bisa selaras dgn KehendakNYA
    Semakin kental keyakinan ilahiyyah ku, semakin tipis tabir yg menghalangi aku utk terhubung dgn Sang Khaliq.

    Keyakinan menentukan Sikap Dan itu otomatis ga bisa direkayasa...

    Berproses, berproses, dan berproses... Menyiapkan bekal utk menuju Alam Akhirat...

    Salam DBAS Sahabat Jiwa
    Never Stop Tafakur

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya, dg mengentalkan Keyakinan-keyakinan ilahiyyah nafsu otomatis tenang dan "tabir gaib" pun otomatis menipis dg sendirinya ...

      Hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.