Mutiara Tauhid Renungan #14
BOLA TENIS


BILA BOLA TENIS DILEMPAR KE DINDING IA AKAN SEGERA MEMANTUL KEMBALI.  
SAAT BOLA MENYENTUH DINDING, ITULAH GAMBARAN LAMANYA KITA HIDUP DI DUNIA !

Bila kita tersulut kemarahan, bersabarlah …. 
toh ngga lama lagi juga kita akan bebas selamanya dari gangguannya..

Bila kita dihujat difitnah, berserah dirilah … 
hidup ini tak lama lagi, ngapain repot ngurusin para penghujat...

Bila kita tertimpa musibah, terimalah dengan ikhlas … 
hidup ini tak lama, pasrah jauh lebih baik daripada meronta...

Tak ada yang sia-sia, Allah menyiapkan surga bagi orang yang bersabar, berserah diri dan pasrah pada ketentuan-Nya.




Gambar : www.unsplash.com




19 komentar:

  1. Ya Allah..bantu hamba-MU ini utk bisa menyadari/merasakan bahwa " HIDUP INI HANYA SEBENTAR/ SEKEDIPAN MATA"...shg aku bisa berprilaku selaras dgn kehendak-MU..jd MUDAH menjalankan hidup ini...ktk dtg ketidaknyaman.. ya g masalah /jiwa ini tdk meronta...krn ada ajaran berserah diri, ikhlas,sabar.. terima kasih bapak motifasinya utk aku merenung...salam DBAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. manakala ketidaknyamanan menimpa, ada baiknya kita ingat sama bola tenis

      Hapus
  2. Assalamualikum...Bapak.....dgn perenungan ini aku merasakan hidup ini hanya sekedipan mata...secara "ilmu" memang hidup ini lebih indah kalo aku menghanyutkan diri pada kehendak-Nya semata..sgt selaras dgn Al Quran menahan hawa nafsu surga ganjarannya ... Namun dlm perjalanan "spiritualku " aku merasakan untuk bisa sabar, berserah diri,ikhlas dlm setiap ketetapan-Nya...ini bukan teori atau normatif tp ini buah dari ketaatanku kusadari "taat" ltu pekerjaan setiap pekerjaan butuh kemampuan...taat itu merupakan "kemampuan kalbuku" bkn kemampuan otakku Sunatulah Untuk mendapatkan "kesadaran" ini aku sebelumnya harus membawa banyak "kesadaran2 " tp ini semua bisa kuwujudkan dgn "tafakur" yg mendalam....Ketika Allah mengirimkan surat2 cinta-Nya ... utk aku..mengolah "rasa" melalui akal,mata,telinga dan hati...utk meraih yg "tersirat"....aku adalah roh yg sedang diperjalankan...dunia ini babak prakualifikasi..mati pasti terjadi..ada pertangungjawaban..akhirat ada... kurasakan kesadaran ini harus kuraih sendiri..berjuangnya jelas berdarah2nya menggeser "Ego" ku yg sdh puluhan tahun bercokol dikalbuku... Menggantinya dgn keyakinan2 illahiyyah yg banyak...agar sikapku berbuah sabar.. berserah diri.. ikhlas..krn
    sunatullahnya bila aku melakukan satu ketaatan akan membawa ketaatan yg lain begitu juga sebaliknya...betapa bersyukurnya aku disisa2 hidupku yg sekedipan mata ini aku punya tujuan DBAS yg mampu membuatku MOVE ON... membawa seluruh ajaran2Nya untuk mencapai ketujuanku... sangat selaras dgn sabda Rasullulah SAW: belajarlah dari buaian sampai liang lahat. Alhamdulillah...never stop tafakur..trima kasih Bapakk..telah memfasilitasi tuti utk terus meraih kesadaran2...SemogBapak sll dlm rahmat-Nya..Amiiiin Ya Robbalalaminn.. Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cukup satu saja, maka yang lain terbuka lebar dengan sendirinya. Yang satu itu adalah tafakur

      Hapus
    2. Subhanallah....terima kasih Pak... penajamannya..semakin terasa untuk mengisi hidupku yg sgt singkat ini..Allah sdh memberikan kemudahan untukku cukup dgn "tafakur" sehingga aku dapat melihat dgn "mata hatiku"... disetiap ketetapanNya tdk dibatasi oleh ruang dan waktu..laksana cahaya yang menerangi Tidak peduli walau "mata" ini belum pernah melihatMU tetapi ENGKAU bersinar begitu terangnya ditempat yang istimewa tepat didalam hati ini...sehingga dpt membuahkan amal solehku...Amiiin YRA....Semoga Bapak Sll dlm rahmat.Nya..Amiiin YRA..Salam

      Hapus
  3. Makin terasa pak dengan perenungan bola tenis ini.. memotivasi aku untuk segera memperbaiki diri dengan fokus dan konsisten pd tujuan paling puncak DBAS..
    Apakah aku masih terhanyut dengan "kenyamanan2 dunia" ?
    Apakah aku masih tergiur dengan hasutan ego ?
    Allah lah sebaik2 penilai isi kalbu.. Dia tau apa yg ada dalam kalbu ini..
    Kalau masih "mabuk dunia" gak heran yaa sikapnya masih seringkali diluar koridor..
    Padahal Allah uji manusia dengan kenyamanan & ketidak nyamanan..Dunia sementara hanya 1,5jam waktu akhirat.. mati setiap saat.. butuh banyak bekal pahala utk bisa selamat sampai tujuan.. Di dunia fokus meraih Keyakinan2 Ilahiyah utk bisa selaras dengan kehendakNya.. bagi jiwa yg selaras, rasanya gak mungkin betah lama2 utk tinggal di dunia..
    Jadi sperti apa warna jiwaku saat ini ? Hanya aku & Allah yg tahu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. bila perilaku udah selaras dg kehendak2 Sang Pencipta, tinggal di dunia juga betah koq...

      Hapus
    2. Rasaku masih dugaan2 ya pak.. makanya butuh di SA3 kan ini.. spy bisa bercermin diri setiap saat atas kesalahan diri..Alhamdulillah..makasih pencerahannya pak..

      Hapus
  4. Subhanallah...
    Dari perenungan diatas sungguh terasa Betapa singkatnya hidup ini ya pak..

    Dan dari hidup yang singkat ini kalau aku ndak punya TUJUAN yang jelas betapa merepotkan , karena hari2 aku pasti ketemu dengan ketidak nyamanan ..., difitnah dihujat digunjingkan musibah dlsb, dan hanya dengan memiliki Tujuan yang jelas maka dalam ketidak nyamanan itu aku mampu menjalankan ajaran berserah diri, bersabar, ikhlas dan bahkan aku bisa tersenyum ...

    Karena bagi aku yang punya Tujuan DBAS tidak ada cara yang lain selain hanya dengan Taat (sikap selaras dengan kehendakNya), sedang untuk bisa tast / bersikap selaras dengan kehendakNya tidak ada jakan yg lain selain dengan bertafakur, karena dengan bertafakur itulah akan muncul kemampuan2 Kalbuku sehingga dengan begitu aku mampu sabar ikhlas pasrah berserah diri dlsb saat menerima ketidak nyamana ini ...

    Hidup ini singkat, jadi sayang kalau yang singkat ini hanya kupakai untuk memikirkan fakta2 yang memang tidak nyaman itu ...

    Pantesan ya Rasulullah saw mengatakan bahwa bertafakur sejenak itu lebih baik dari ibadah setahun ...

    Alhamdulillah ...
    Trimakasih pak, karena sudah mengajak aku untuk terus bertafakur agar tidak sia sia dalam mengisi hidup yang singkat ini ... , semoga Allah membalasi bapak dengan kebaikan yang tiada henti ... Aamiin

    Salam dbas

    BalasHapus
    Balasan
    1. ajaran berserah diri, sabar, ikhlas bukan untuk dijalankan tapi untuk diserap jadi kemampuan.
      Sama seperti ajaran menjahit bukan untuk dijalankan, tapi untuk diserap shg kita punya kemampuan menjahit. Nah, kalo udah punya kemampuan sewaktu2 bila dibutuhkan gampang aja melakukannya. Misalnya bila kita sudah punya kemampuan sabar, nah ketika datang musibah bisa deh kita bersabar kan udah punya kemampuannya ...

      Hapus
  5. Subhanallah...
    Dari perenungan diatas sungguh terasa Betapa singkatnya hidup ini ya pak..

    Dan dari hidup yang singkat ini kalau aku ndak punya TUJUAN yang jelas betapa merepotkan , karena hari2 aku pasti ketemu dengan ketidak nyamanan ..., difitnah dihujat digunjingkan musibah dlsb, dan hanya dengan memiliki Tujuan yang jelas maka dalam ketidak nyamanan itu aku mampu menjalankan ajaran berserah diri, bersabar, ikhlas dan bahkan aku bisa tersenyum ...

    Karena bagi aku yang punya Tujuan DBAS tidak ada cara yang lain selain hanya dengan Taat (sikap selaras dengan kehendakNya), sedang untuk bisa tast / bersikap selaras dengan kehendakNya tidak ada jakan yg lain selain dengan bertafakur, karena dengan bertafakur itulah akan muncul kemampuan2 Kalbuku sehingga dengan begitu aku mampu sabar ikhlas pasrah berserah diri dlsb saat menerima ketidak nyamana ini ...

    Hidup ini singkat, jadi sayang kalau yang singkat ini hanya kupakai untuk memikirkan fakta2 yang memang tidak nyaman itu ...

    Pantesan ya Rasulullah saw mengatakan bahwa bertafakur sejenak itu lebih baik dari ibadah setahun ...

    Alhamdulillah ...
    Trimakasih pak, karena sudah mengajak aku untuk terus bertafakur agar tidak sia sia dalam mengisi hidup yang singkat ini ... , semoga Allah membalasi bapak dengan kebaikan yang tiada henti ... Aamiin

    Salam dbas

    BalasHapus
    Balasan
    1. bgmn orang bisa menjalankan ajaran sabar kalo kemampuan sabarnya ngga punya. seperti juga bgmn orang menjalankan ajaran beladiri kalo kemampuan beladirinya ngga punya... selamat "mikir" ya..
      salam

      Hapus
    2. Alhamdulillah ... Trimakasih pak , do'ain saya ya pak semoga saya mudah menyerap ajaran2 NYA ini .. Aamiin ^___^

      Hapus
  6. Suatu hari saya mendengar ada seorang anak muda yang sudah bertahun tahun bermusuhan dengan orang tuanya. Dalam hati saya bicara .Hidup yang tinggal semenit ini kok gak bisa akur ,sama orang tua lagi , bicara dalam hati sambil merasa terheran-heran . Ada ya orang seperti itu, batin saya. Bengong(mikir) sbentar....HEY INFO ITU BUKAN BUAT KAMU TAPI AKU . BGMN AKU BUKAN KAMU. Bengong ( mikir)Aku didunia ini actually tinggal sedetik ...may be half detik . yang untuk half detik ini Aku bgmn ? bukan kamu bgmn . Bengong lagi ..inget2 . Ah...ketika ada surat bangunan disegel kuterima, bayangin ktp guwe sdh buat Ahok , ,,,,,MERONTA. Pegawai di kantor menjengkelkan ....disuruh lembur gak mau ...sampe harus aku take over , tapi take over dengan rasa,,,,,,,MERONTA. karna sempet terpikir , guwe kurangin ajanih THRnya.Buka Puasa bersama ...ketemu temen ....cerita2 soal anak . oh...Anak guwe kuliah di Amerika ....bla...bla...bla. INTINYA .Dijamin kalo itu anak kerja di Indonesia seumur hidupnya gajinya gak akan bisa nutup biaya sekolahnya. Temen guwe ceritain dengan entengnya aja tuh . Gak Keliatan berat . Inget ..waktu anak minta kuliah di London ...mati2an bilang kamu belum siap kalo kuliah jauh disana ...kamu anak perempuan dll. Jujur sebenarnya belum siap duitnya ....Ah enak banget ya temen gw ini , membandingkan dengan rasa sedih ,,,,,MERONTA . Bener kan kalo rasa sedih ini Meronta??? . Ah...rupanya AKU GAK LEBIH BAIK DARIPADA PEMUDA TERSEBUT. Inget ucapan anak saya ketika saya berapi2 nasehatin . eh malah dia bilang 'calm down Dad..Easy Life'. Ia kali ini BENER DIA (tumben ) ...Ngapain Meronta diwaktu dunia ini yang bagaikan pantulan bola tenis . HIDUP DBAS

    BalasHapus
  7. Assalamualaikum bapak. Alhamdulillah, renungan tentang pantulan bola tenis ini pas sekali dengan kejadian yang saya alami. Ada kata pepatah sudah jatuh tertimpa tangga. Sudahlah sakit ehhh tadi malam jatuh dari 3 anak tangga. Wah rasanya mau nangis...sial...dbas melayang..bukannya pasrah malah meronta. Namun sekarang jika saya menafakuri bahwa hidup ini selewatan saja..rasanya lebih ringan..bahkan rasanya menjadi orang beruntung karena dosa saya ditunaikan di dunia..dunia yang hanya selewatan saja. Dari Zat Yang Maha Suci Maha Kasih Maha Sayang PASTI BAIK. Semoga Allah senantiasa mengingatkan jika saya bersalah. Sungguh bapak..tafakurlah kuncinya..agar bisa merasakan senantiasa hidup ini ibarat sepemantulan bola tenis...selewatan saja. Haturnuhun bapak atas diberi kesempatan ber SA3 disini..agar tujuan DBAS lebih mudah diraih. Mohon bimbingan bpk ttg sinergi ini.
    Salam DBAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. semakin banyak mengenal diri, semakin banyak terkuak kesadaran yang sangat kita butuhkan untuk memudahkan hidup lurus. Ini salah satunya, yaitu "aku adalah makhluk yang disinggahkan selewatan saja di dunia". Hayo mbak, temukan yang lain lagi ya ...

      Hapus
  8. Dahsyat pak....
    Sekejap namun sangat fatal...
    Menentukan nasibku selamanya...

    Alhamdulillah sudah kenal tafakur,
    Yang semula gelap , lambat laun mulai terang bagaimana semestinya bersikap di alam dunia yg sekedipan mata ini... Sepantulan bola tenis...!!

    Alhamdulillah Alhamdulillah
    Barakallhu bapak...
    Salam DBAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. ketika kesadaran semakin terbuka, maka semakin terang pula apa itu sesungguhnya dunia
      semakin terang dunia, semakin ajeg melangkah
      salam

      Hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.