Mutiara Tauhid Renungan #70
PERLAWANAN


Engkau menyuruhku agar harta aku perlakukan sebagai ujian
eh …,  aku malahan menjadikannya sebagai tujuan

Engkau menyuruhku agar aku menjadi makhluk yang paling bertakwa
eh …, aku malahan berlomba menjadi yang paling kuasa, paling kaya

Engkau menyuruhku klarifikasi agar tidak timbul fitnah
eh …, aku malahan lebih senang menghakimi, menghujat

Engkau menyuruhku agar aku jangan suka berprasangka buruk
eh …., aku malahan menjadikannya sebagai hobi

Engkau menyuruhku agar aku ingat kasih sayangMu di waktu duduk, berjalan, dan berbaring
eh …, aku malahan ingat ketetapan2Mu yang membuat hatiku sesak

Ampuuun Gustiii …..

“BARANGSIAPA MENTAATI ALLAH DAN RASUL~NYA, MEREKA ITU AKAN BERSAMA2 DENGAN ORANG2 YANG DIANUGERAHI NIKMAT”





Gambar: www.pixabay.com


10 komentar:

  1. Astagfirullahaladzim.........Ya Allah.... mahluk macam apa aku ini?..... sapi juga ngga gini2 amat!!

    Iya ya pa.... kalo aku adalah raga pasti salah urus!!
    Kalo aku tidak sadar untuk apa aku ada didunia pasti kesasar!!....

    Tanpa menyadari ini mana ada keinginan untuk taat pada Allah dan RasulNya?.... tanpa taat pada Allah dan RasulNya mana bisa aku termasuk orang2 yg akan dianugerahi nikmat?

    Betul apa yg dikatakan Rasulullah saw "bertafakur sejenak lebih baik drpada ibadah satu tahun".......

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bener tuh, sapi sih ngga gitu2 banget ...
      sapi dari sananya disuruh makan rumput, makanya dia cuman doyan rumput doang
      tapi kalo manusia segala yg ngga disuruh dimakan juga : jabatan dimakan, aspal diminum, bahkan haji ditelen juga ... eh, udah gitu maunya ke surga lagi ..

      Hapus
  2. Memang btl y paaak...kesadaran diawal itu sgt penting,krn kesadaran akan menentukan sikap. Kalau kita blm menentukan tujuan sikap hdp jd tdk jls. Yg jls akan mengikuti hawa nafsunya sj Mengenal siapa AKU ternyata penting bgt, agar hdp lebih selaras dg mksd Allah menciptakan AKU.. AKU diciptakan kedunia utk kemudian akan kembali ke surga, ttp utk menempati surga hanya mrk yg lulus uji kelayakan, Oleh krn itu dunialah sbg babak prakualifikasinya. "..siapa yg taat kpd AQ dan Rasulnya ssghnya surga baginya..." Jd jelas skali ya paa...utk lulus uji kelayakan butuh kemampuan memenuhi persyaratan,yaitu tiada lain hanya ketaatan. Agar mdh taat hrs ada kemampuan kalbu. Kemampuan kalbu terbentuk dari interaksi antar keyakinan. Smakin bnyk keyakinan akn smakin berkualitas kalbunya. Sementara keyakinan hanya diperoleh drkebenaran yg ditafakuri. Jd mkn terasa tanpa tafakur gk mungkin hdp akan selaras dg kehendakNya, bagaimana akan msk kedlm surganya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ... utk menempati surga hanya mrk yg lulus uji kelayakan ...
      --> ujian "ngejago" bila kalbu tak punya kemampuan,
      ujian tak berdaya menghadapi kemampuan

      Hapus
  3. MISKOMUNIKASI

    Allah berkomunikasi dengan ciptaan-Nya . kalbu ciptaan DIA , sedangkan Jasad
    ” ciptaan orang tuaku" .
    Itulah sebabn ya kenapa selama ini aku tak mendengar sapaan-Nya ,
    karna AKU BERSATU DENGAN JASADKU BUKAN KALBUKU .
    Engkau menyuruhku agar aku ke utara
    eh …., aku malahan ke selatan.
    miskomunikasi . hidup DBAS.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada yg bilang manusia jadi "ngaco" penyebabnya cuman dua aja, yaitu kalo ngga salah paham, pastilah pahamnya salah
      kayaknya kata bang Desmi dua2nya ya, udah miskom pahamnya salah pula ...

      Hapus
  4. Iya ya.....bagaimana bisa mendapat anugerah-Nya kalo DIA dilawan....

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo yg lain bolehlah dilawan, tapi kalo DIA dilawan juga ... wah nampaknya harus CT scan nih, untuk memastikan aja otaknya masih ada atau udah raib ...

      Hapus
  5. Yaa Gustii...
    Makhluk "tak tau diri" aku ini..
    Aku ini apa? Pantaskah Tuhan aku perlakukan dengan seenak ego ku??
    Aku ini apa? Pantaskah aku membalas seluruh kasih sayangNya dengan pembangkanganku ??
    Aku ini apa ? Pantaskah DIA yg memberikan nikmat & karuniaNya kuakui dengan kesombonganku??
    Aku ini apa ? Pantaskah DIA yg selalu memberi tanpa diminta aku balas dengan segala sikap menuntutku??

    Memang "tak tau diri" aku ini..
    Merasa diri yg paling tau segalanya, padahal sebenarnya diri yg terbatas..keliru!!

    Gustii.. Maafkan aku....

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.