Mutiara Tauhid Renungan #72
RUSAK

Segala sesuatu tercipta pasti ada tujuannya.
Dan apa pun ciptaan itu bila diperlakukan tidak sesuai dengan tujuan untuk apa ia dibuat, kerusakan hanyalah soal waktu saja.

Termasuk juga kalbu. Ia diciptakan Allah untuk ibadah.
Bila kalbu ini kita gunakan untuk mendendam, tak disangsikan lagi pastilah bakalan rusak.

BILA KALBU RUSAK, MUNGKINKAH KITA BISA BERTEMU DENGAN DIA SANG MAHA PENGASIH MAHA PENYAYANG?


Gambar : www.pixabay.com


12 komentar:

  1. BACK TO BASIC

    Bila kalbu ’lepas’ dari peganganNya di arasy Allah sana meluncur ke dunia bergabung dengan jasad , maka mulailah bencana itu !

    Bila kalbu saat ini sedang tersesat mengikuti ’ para penghasut
    ’ ayo kita kembalikan dia kemaksud semula tujuan penciptaaNya!

    ’Kelakuan’ kalbu menyimpang dari tujuan penciptaan Nya adalah tidak wajar . Apalagi kalo dibiarkan terus menyimpang ini KURANG AJAR

    Untuk apakah kalbu dibuat Allah ???
    Dambaanku kalbuku cerdas ,cemerlang,ber kilau , lapang seluas lautan ,penasihatku dalam beribadah .Apakah ini bisa terwujud bila ’ kelakuan ’ kalbuku masih menyimpang dari tujuan penciptaannya ?

    jadi penting sekali backto basic:
    KEMBALIKAN ’KELAKUAN KALBU SESUAI DENGAN TUJUAN UNTUK APA IA DICIPTAKAN ’ hidup DBAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya, jangan perkosa kalbu, berbahaya bung!
      BILA KALBU RUSAK, MUNGKINKAH KITA BISA BERTEMU DENGAN DIA SANG MAHA PENGASIH MAHA PENYAYANG?

      Hapus
  2. Hati rusak diawali karena kalbu terisi oleh keyakinan non qur'ani ditambah dengan penghambaan kepada nafsu.
    Kebersihan hati dan kejernihan berpikir mulai luntur manakala perilaku eror yg menuruti nafsu terus dipelihara. Hingga akhirnya begitu sulitnya akal menerima kebenaran hakiki... tanpa lolos dari saringan akal, manalah mungkin kalbu mau merasakan/mencicipi kebenaran tersebut... keyakinan qur'ani takkan pernah dibenamkan Allah kedalam dada.

    Hati berkarat karena dosa yang menumpuk... Neraka siap menanti kedatangan sang penyempurna.

    Ya Allah, semoga akal dan hatiku dapat kompak menerima kebenaran-MU. Ketakwaan hanya milik-MU. Manalah mungkin aku memohon rahmat-MU sementara jiwaku berlepas diri dari-MU.

    BalasHapus
    Balasan
    1. manusia terdiri dari kalbu dan fisik
      rahmat-Nya diberikan pada kalbu manusia, bukan pada fisiknya
      kalo kalbunya 'rusak' kayak gambar di atas, apakah kira2 masih mau ya DIA memberikan rahmat-Nya ..?

      Hapus
  3. mumpung msh ada waktu...aku akan perbaiki KALBU aku yg sdh RUSAK..krn penyesalan biasanya dtg belakangan...tp tdk buat jiwaku...aku hrs bangun skrg...spy aku bisa ketemu dgn Allah yg menciptakan AKU...KALBU isinya hanya satu KEYAKINAN ILAHIYAH..hanya dgn KI yg ada dikalbu...kalbuku tdk akan rusak..never stop tafakur..salam DBAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya, hanya dgn KI yg ada di kalbu...kalbuku tdk akan rusak..

      Hapus
  4. 'Rusak parah' itulah tepatnya kalbuku saat ini.
    Penyebabnya : krn aku tdk menggunakan kalbu ini sesuai dgn tujuannya diciptakan yaitu utk ibadah. Padahal kalbu ini adalah alat aku agar terhubung kpd Nya. Berarti aku dikatakan ibadah kalo pake kalbu, krn kalbu ini tpt bersemayamnya kesadaran. Kesadaran itulah yg membuat aku mampu ibadah. Sementara alat ini rusak bahkan 'rusak parah'.

    Ketika hp ku yg rusak dikit aja, krn lemot atau krn suaranya kecil buru2 kucari penyebabnya dan kuupayakan diperbaiki supaya bisa berkomunikasi dgn lancar.
    Namun...ketika aku tdk terhubung ke Allah ternyata upayaku tdk spt terhadap hp ku. Mestinya aku khan aku lebih 'risau' lg. Bagaimana ini ?

    Begitu besarnya kekeliruan sikapku akibat kerusakan kalbu ini.

    Bagaimana mungkin aku bisa bertemu dgn Allah diakhirat kelak jika terhubung saja tidak.

    Memang tidak ada cara lain utk memperbaiki kerusakan kalbu ini dgn membongkar isi kalbu ini dr persepsi2 non qur'ani dgn persepsi yg baru qur'ani dgn tafakur !!!
    Krn penyebab kerusakan ini adalah persepsi2 non qur'ani itu. Sehingga terbentuk kesadaran2 baru yg qur'ani di kalbu yg akan memperbaiki kalbu yg rusak ini. Sehingga kalbu ini kembali kpd tujuannya diciptakan. Amin...
    Terima kasih bpk....yg sll memancing berpikir ke dlm diri. Salam....

    BalasHapus
    Balasan
    1. ... Bagaimana mungkin aku bisa bertemu dgn Allah diakhirat kelak jika terhubung saja tidak?
      Bagaimana bisa "terhubung" ya kalo kalbunya kayak gambar di atas ..?

      Hapus
  5. Iya ya....pantesan kalbu yang dari Allah semula selalu tentram ini rusak suka galau, ternyata selama ini aku sering salah memperlakukannya....untuk ibadah dipakai untuk nafsu, ya iyalah pasti rusaknya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. beneer .., secanggih apapun suatu produk tidak ada yg bisa bertahan bila digunakan menyimpang

      Hapus
  6. Ya Pak....sisa kesempatan yg Allah berikan ini adalah kesempatan memperbaiki penyimpangan dlm menggunakan kalbu ini agar kembali ke tujuan diciptakanNya. Kalo ini ungkapan palsu aku pasti kelak tdk akan bertemu dgn Nya dan di sini aku pasti menderita terus. Hanya memperoleh dunia sengsara akhirat neraka. Mohon ampun ya Allah....

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya benar, sekaranglah saatnya memperbaiki penyimpangan
      better late than never ...

      Hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.