Mutiara Tauhid Renungan #17
PUNCAK KERUGIAN


Adakah manusia yang tidak pernah rugi? 
Rasanya tidak ada.
Contohnya saja, isteri yang cekcok melulu merasa rugi kenapa dulu ia bertemu dengan pria yang kini jadi suaminya. 
Begitu juga suaminya pun merasakan rugi yang sama.  
Penjahat yang bertobat juga merasa rugi, coba tobatnya dari dulu pasti ngga bakalan meringkuk di penjara seperti sekarang ini.
Ini adalah sekedar contoh kerugian, tapi ini bukanlah puncak kerugian. 


MERASA BENAR PADAHAL SEBENARNYA KELIRU, nah inilah dia  puncak kerugian itu!





Gambar :www.pixabay.com


13 komentar:

  1. Subhanallah....

    Ya Allah...
    Makin terasa aku ini terbatas...
    Aku pasti selalu dalam kerugian bila salah memilih "kebenaran"...

    Sungguh kerugian yg sebenar - benarnya "merasa benar padahal sebenarnya keliru....!

    Ukuran kebenaran tidak boleh keliru...
    Pantesan Rasulullah sampai berwasiat...

    "Kutinggalkan untuk kamu dua perkara (pusaka), taklah kamu akan tersesat selama-lamanya, selama kamu berpegang pada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya"

    Dan Allahpun memberikan gambaran orang2 yg merasakan kerugian yg nyata...

    Penyesalan para penghuni neraka ;

    Dan mereka berkata, "sekiranya kami mendengarkan atau memahami (peringatan itu) niscaya tidaklah kami bersama2 dgn penghuni2 neraka yg menyala2"..😭😭😭

    Astagfirullah...Astagfirullah...

    Nuhun bapak bahan renungannya...
    Salam 😇

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga kita semakin kokoh berpegang pada wasiat Rasul itu ya...

      Hapus
  2. Baru tersadar.. banyaknya level merasa benar itu... tidak merasa salah pun sami mawon.. tidak merasa perlu memperbaiki diri apalagi.. ujung2nya.. saat aku tidak mau mikir, pasti aku lagi merasa benar...

    Sungguh saat itulah aku mencelakakan diriku sendiri..

    BalasHapus
    Balasan
    1. sejarah membuktikan kehancuran seseorang itu bukan lantaran ulah musuhnya, melainkan karena dirinya sendiri. Akankah kita menambah panjang fakta sejarah ini? jangaan dong ah ... kita kan makhluk ciptaanNYa yang terbaik

      Hapus
  3. Aslm Bapak..dahsyatnya kesadaran bahwa ,"merasa benar padahal keliru" bs dirasakan inilah puncaknya kerugian.. aku bersyukur didalam kalbu aku hanya ada satu buku pedoman yaitu ALQ dan SUNNAH RASUL..shg apapun yg disampaikan dan didengar ttg kebenaran aku tdk binggung apalagi merasa benar padahal keliru...krn ada alat saringnya. terima kasih Bapak diMT aku belajar agama membuat semua jd TERANG...salam DBAS:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di dunia ini tak ada saringan kebenaran yang lebih canggih dan keren dibandingkan Alqur'an dan sunnah Rasul. Percayalah ....

      Hapus
  4. iyaa pak..hackul yakin..krn sdh terbukti kebenaran2nya..yg mampu membuat aku sampai ketujuan puncak DBAS..

    BalasHapus
  5. Subhanallah ...
    Alhamdulillah ...
    Allahuakbar ...

    Semakin terasa bahwa betapa kasih sayang Allah yang telah menurunkan Alquran agar aku tak jadi orang yang merugi karena terus merasa benar , karena ukuran benar itu kalau tidak ada satu ayat Alquranpun yang aku langgar... Alquran itulah ukuran kebenaran yang sejati ... , sehingga aku jadi tidak pede merasa benar terus...

    Trimakasih pak, sudah mengingatkan dengan perenungan ini .. Salam dbas

    BalasHapus
    Balasan
    1. bila saja semua manusia menyadari DIA membuat manusia dengan kemampuan akal dan kalbu yang terbatas niscaya ngga ada orang yang mau berpaling dari Alqur'an dan sunnah RasulNya,
      semoga ...

      Hapus
  6. Assalamualaikum bapak. Merasa benar padahal sebenarnya keliru..inilah puncak kerugian yang sesungguhnya. Dulu kusangka bahagia itu karena materi ternyata karena taat. Dulu kusangka bahagia dan senang itu sama..ternyata berbeda. Tak bisa kubayangkan jika kesadaran yang salah itu kubawa sampai mati, apalah jadilah awak ini..padahal salah tapi merasa sudah benar..pembawa dunia sengsara akhirat neraka. ..astaghfirullahal adzim. Berayukur dipertemukan di majelis ini sehingga bisa memperbaiki kekeliruan ini..haturnuhun bapak. Mohon pencerahannya. Salam DBAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga pengalaman langsung yang lalu2 membuat kita semakin waspada ya...
      salam

      Hapus
  7. Jangan lah menjadi "Tuhan" dengan menyalahkan dan menghakimi sesama. Tidak ada daya kekuatan selain hanya kekuatan Allah yang hanya Dia lah satu2nya yang Maha benar dan memiliki kebeneran yang sempurna. Manusia tempatnya salah dan penuh kehinaan yang hanya karena kasih sayangNya lah yang selalu menutupi aib dan dosa2 manusia. Adalah sangat mudah bagi Allah utk membuaka aib dan dosa2 manusia maka janganlah berbangga2 dan menyombongkan diri apalagi merasa paling benar dengan segala apapun termasuk amalan ibadah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. subhanallah ... indah nian bahasa hati ini..

      Hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.