Mutiara Tauhid Renungan #152
CUMA TAKUT SAMA ALLAH

Ngga sangka pak Ligar itu munafik!
Ngga sangka dia yang selalu bilang jangan kibr, malahan dia yang kibr!
Ngga sangka dia yang selalu bilang jangan ke luar dari Alqur’an dan sunnah Rasul eh dia sendiri yang ngga mau mentaati Alqur’an, bahkan dia itu membela orang yang menista Alqur’an!
Naudzubillah min dzalik…!!!!

Temennya mengingatkan bapak yang sedang emosi mengutuk ini,
“Pak, apa bapak tidak takut kalo nistaan bapak ini terdengar oleh ybs?”



“Saya tidak takut, saya hanya takut sama Allah!”

Weleh ... weleeeh … takut sama Allah koq suudzon, menyebarkan kebencian. Kalo takut sama Allah mah mestinya kehendak-Nya jangan dilanggar. Bukankah Allah melarang berprasangka buruk, bukankah Allah menyuruh tabayun?

ORANG YANG PALING RUGI ADALAH ORANG YANG MERASA BENAR PADAHAL SEBENARNYA IA KELIRU






Gambar :www.pixabay.com



11 komentar:

  1. Ketika aku merasa diri paling benar, ketika itu pula tanpa sadar aku semakin menjauh dari ALLAH , saat itu aku bukan Muslim!

    Ajaran Tabayun ini jadi kebutuhan jiwa karena menjadi pendorong si Aku ini untuk bisa menambah "perbekalan", untuk selalu dalam koridorNYA, bisa prasangka baik dengan ALLAH.



    BalasHapus
    Balasan
    1. persoalannya saya kira krn banyak orang yang tidak tahu kalo dirinya itu tidak tahu
      ibarat anak kecil tidak tahu belati, dia kira itu mainan

      Hapus
    2. Iyaa..Pentingnya bermula dari kesadaran.
      Supaya aku ini mengenal diri dulu, baru bisa menggunakan ajaran..jadi belati itu gak jd boomerang utk diri sendiri.

      Hapus
  2. Jadi inget nasihat ortu dulu, hati2 pd orang yg menista orang lain, krn seringkali ia mempunyai perangai yg lebih buruk dari orang yg dinistanya itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yg pasti sih orang yg suka menista saudaranya perlu dikasihani karena kalbunya belum lapang

      Hapus
    2. Bener pak, kalo kalbunya udah lapang pastilah dia gak menista tapi tabayun

      Hapus
  3. BEROTAK JERMAN BERHATI MEKAH

    Memasuki dunia Spiritual hanya pas bila dilihat oleh mata hati yang cerdas . Apabila memakai mata akal pastilah maknanya akan melenceng jauh daripada ketaatan.

    ” Saya tidak takut ,saya hanya takut sama Allah ” , munafik , kibr , ini dunia spiritual , hati2 jangan salah memakai potensi dalam membacanya. Begitu pula dalam ke khalifahan hati2 jangan salah , begitu salah pake (terbalik-balik ) hasilnya akan amburadul.

    SADAR MEMILIKI DUA POTENSI DAN MASING2 MEMILIKI KEMAMPUAN YANG BERBEDA. AKAN MENJADIKAN KITA SEBAGAI KHALIFAH DAN PENGABDI YANG UNGGUL#talktomyself.hidupDBAS

    BalasHapus
  4. Iya ya …, emosi membuat gelap mata, kuman di seberang lautan tampak gajah di depan pelupuk mata tak nampak

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.