Mutiara Tauhid Renungan #180
PUNGGUK MERINDUKAN BULAN

Ingin punya perilaku yang selaras dengan kehendak Tuhan tapi membiarkan kalbu “kosong”?
Itu mah, kata orang tua tempo doeloe, tak beda dengan pungguk merindukan rembulan.


 Bila kita ingin bisa ngobrol sama bule, pastilah kita butuh kemampuan berbahasa Inggris kan …

Bila kita ingin bisa berperilaku selaras dengan kehendak-Nya, apa yang kita butuhkan?
Pasti dong kemampuan kalbu ya …

Masih banyak orang yang beranggapan kemampuan kalbu seperti sabar, pasrah, ikhlas, tawakal, bersyukur, dan lain-lainnya itu datang dengan sendirinya. Padahal manalah ada kemampuan yang datang dengan sendirinya.

TANPA BELAJAR, AKAL JONGKOK.
TANPA TAFAKUR, KALBU TIARAP.





Gambar:www.pixabay.com

6 komentar:

  1. Bercermin diri..
    Kalau "kosong" aja udah gak mungkin ya bisa punya kemampuan ..apalagi ini kalbu ku "kotor" salah isi selama ini.. pengen punya kemampuan kalbu yg diisi akal.
    Bener deh..jaka sembung!

    Tekad menjadi lebih baik itu saja memang gak cukup.
    Upaya yg dilihat Allah..Saat ini sekarang mau gak "perubahan" kata Allah.

    Upaya nya buka kalbu aja ternyata (rasakan..sadari..)
    Let Allah do d'rest..

    Jadi benar kata Rasul.."lebih baik diam jika tak bisa berkata baik".
    Salam DBAS.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tekad memang seringkali gagal dipertahankan,
      karena tekad adalah sesuatu yang dipaksakan.
      Tapi kalo keyakinan yg tertanam di kalbu secara alami akan mengeluarkan yang ditekadkan itu

      Hapus
  2. Iya ya...., bila sabar, pasrah, kita akui sebagai kemampuan kalbu, lalu apa yang udah kita lakukan untuk mendapatkannya? Jangan-jangan kita kaya pungguk itu......

    BalasHapus
  3. Kayaknya tiap hari aku ketemu sama pungguk yg make jubah manusia deh ….

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.