Mutiara Tauhid Renungan #82
PEMBERIAN TERINDAH


Memberi maaf jauh lebih indah dibandingkan dengan memberi dunia dengan seluruh isinya.....








Gambar: www.pixabay.com

20 komentar:

  1. Ya terasa Indahnya ajaran Allah.. memberi maaf akan membuat aku DBAS.. memberi maaf adalah sebuah Keahlian..❤

    BalasHapus
  2. Sakiiiing indahnya memberi maaf..sampai-sampai...memberi maaf jauh lebih indah dibandingkan dengan memberi dunia dengan seluruh isinya.. Wuuiihh bahasa rasa bapak dahsyah buangeet..Alhamdulillah sampai pak sampai rasanya..❤

    BalasHapus
  3. Subhanallah...
    Sungguh bisa dirasakan bahwa keindahan memberi maaf itu hanya bisa dirasakan bagi KALBU yang ikhlas,dan keikhlasan memberi maaf ini bukan pekerjaan yang mudah,napa ... ? karena pada saat itu egoku sedang berada diatas angin,hanya dengan memiliki kemampuan/keyakinan KALBU saja, pemberian maaf bisa kulakukan dengan tulus tanpa syarat...

    Dari sini juga semakin terasa bahwa TAFAKUR ini menjadi harga mati,karena kemampuan KALBU hanya bisa aku dapat dgn BERTAFAKUR...

    Trimakasih pak atas Bahan Renungan Kalbunya yang membuat jiwa ini jadi terus terjaga...

    Salam DBAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. memberi maaf itu sejatinya akan menguntungkan diri sendiri ....

      Hapus
  4. RAHMATAN LIL’ALAMIIN

    Suatu hari seorang Arab badui buang air kecil di sudut masjid . Para sahabat kemudian berdiri untuk memukulnya . Namun Rasulullah SAW memerintahkan .
    ” Biarkanlah dia,.......siramlah air kencingnya dengan seember atau segayung air. Sesungguhnya kamu ditampilkan ke tengah-tengah umat manusia untuk memberi kemudahan , bukan untuk membuat kesukaran”

    Ajaran Islam bila diamalkan sesuai contoh Rasullulah SAW pastilah Damai. Sejatinya bagi para pencari DBAS , tidak akan mungkin melakukan suatu perbuatan yang akan berdampak kepada kerusakan rasa damai kepada dirinya sendiri maupun orang lain.

    Orang bijak berkata ,” SEMANGAT BERAMAL TANPA KESADARAN IBARAT ANAK KECIL MEMEGANG BELATI, YANG DIRUSAKNYA LEBIH BANYAK KETIMBANG YANG DIPERBAIKINYA”
    Hidup DBAS.

    BalasHapus
    Balasan
    1. islam itu dijamin pasti damai,
      perilaku pemeluknya tidak dijamin pasti damai,
      kecuali mereka yang sudah menyerap ajaran Islam dijamin pasti perilakunya damai

      Hapus
  5. Iya ya...bila aku belum bisa memberikan hartaku untuk menolong jangan haraplah aku bisa memberikan maaf yang tulus....

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya beneeer ...
      kalo memberi sebagian hartanya aja belum bisa, gimana bisa ya memberi dunia beserta seluruh isinya ..

      Hapus
  6. Walaupun kita memberinya maaf, tapi proses hukum harus tetap berjalan juga ya pak...?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pemberian maaf yg tulus itu mestinya ngga tebang pilih ya …
      Saya rasa2 begini, coba kalo anak kita yg melakukan kesalahan pada kita lalu dia meminta maaf, apa iya sih kita bilang, “anakku sayang, ayah maafkan kamu tapi proses hukum harus tetap jalan ya …”
      Mungkin itu sebabnya ya kenapa ada tokoh yg mengatakan, “Hanya orang2 yg berjiwa besar saja yg mampu memberi maaf”
      Kalo dirasa-rasa lagi … iya lah, istilahnya juga kan “pemberian terindah” tentunya tidak setiap orang mampu memberikannya

      Hapus
  7. Luar biasaaaaaa....dahsyatnya KEMAMPUAN MEMAAFKAN...tanpa syarat apapun di belakangnya...

    BalasHapus
  8. Betuuul mbak Sussy ...kemampuan memaafkan itu luar biasa, saya sekarang jadi ngerti kenapa hanya orang yang berjiwa besar saja yang bisa melakukannya..jadi ketahuan deh sekarang ya mana yang berjiwa besar dan mana yang hanya sok berjiwa besar

    BalasHapus
  9. Iya pak..Memaafkan itu ajaran untuk yang tujuannya DBAS..
    Hanya yg tujuannya DBAS saja yg mampu melakukannya..
    Ajaran itu untuk mengantarkan aku ke tujuan..jadi kalau tujuannya belum DBAS akan terasa sulit untuk memaafkan.

    Sejatinya dengan memaafkan Allah akan menambahkan kenikmatanNya lagi , bukan hanya di Alam Dunia tapi juga di Alam Berikutnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. beneer banget ....Sejatinya dengan memaafkan Allah akan menambahkan kenikmatanNya lagi , bukan hanya di Alam Dunia tapi juga di Alam Berikutnya..

      Hapus
  10. Bener ya Pak.. memang memaafkan itu indah... sangat indah...
    Memaafkan itu kemampuan.
    Kemampuan qolbu utk bisa berlapang Dada, ikhlas dan sabar menerima ketetapanNYA. Dan ketika Jiwa ku sdh lapang akan ada kenikmatan bersyukur disana, dan Allah makin mencintai "aku"
    Karena Allah udah janji : Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik pahalanya atas (tanggungan) Allah.(QS.Asy-Syura:40).. MasyaAllah... Luar biasa kasih sayangNYA, Makin terang jalan ku menuju DBAS.

    Never Stop Tafakur
    Sahabat Jiwa ku

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah ...
      dg kemampuan, bukan teori, segalanya jadi mudah

      Hapus
  11. Banyak keyakinan2 yang diperlukan untuk mampu memaafkan..

    Salah satu dari sekian banyak itu adlah kemampuan melihat sesuatu itu wajar dan menguntungkan.. Juga kesadaran bahwa keyakinan menentukan sikap.. sehingga otomatis memaklumi..

    Bila aku blm mampu memaafkan.. Pastilah puzzle keyakinanku masih blang bonteng..

    Tapi bila walau sesaat mampu mencicipi kenikmatan memaafkan itu sedikit saja.. Rasanya.. Waahhhh...

    BalasHapus
  12. Indahnya memberi maaf...

    Aku memaafkan orang itu untuk aku dan bukan untuk dia...

    Tidak ada hubungannya antara pemberian maaf dengan apakah dia pantas atau perlu dimaafkan atau tidak.. siapa aku?.. aku tidak layak menghakimi... aku juga tidak lebih baik... kuserahkan saja pada Allah yang Maha Adil... yang terjadi padaku, itulah yang aku butuhkan... Allah Maha Penyayang...

    Aku butuh memaafkan karena maafku membebaskanku... ketika aku belum mampu memberi maaf, segala tingkah lakuku menjadi karena dia, aku menghindar atau bahkan ingin membalas... alhasil, aku menciptakan neraka ku sendiri... aku..akulah yang butuh memaafkan... bukan dia

    Dan ketika jiwaku memberi maaf pada orang-orang disekitarku... tak perlu berucap... hanya cukup Tuhan dan aku yang tahu tentang maafku ini... Tuhan pun menjawab melalui rasa... aku mulai memaklumi mereka... lenyap pula keinginan menghakimi... dan aku pun mulai merasakan sesuatu yang sangat indah... benar Pak, rasa ini melebihi isi dunia... ibarat rezeki tiada tara...

    dan kemudian aku pun mulai menyadari bahwa Allah pun kemudian memaafkan aku... dan ketika aku merasa Allah mulai memaafkanku... aku pun mulai memaafkan diriku...

    Ya Allah, siapa sangka aku mulai dapat memaafkan diriku... Luar biasa anugrah dan janji-Mu. Engkau selalu benar: dengan 'memberi', justru aku akan 'diberi'... dan Kau beri aku dari arah yang tidak terduga...

    Tidak aneh rasanya jika justru tumbuh rasa sayang dalam hati dan mendoakan orang orang yang aku maafkan agar juga kelak dapat merasakan keindahan yang sama... kedamaian ini... dia dan setiap insan... karena siapapun, perlu merasakan indahnya maaf ini...

    Ya Allah, bantulah aku untuk selalu mampu memaafkan...

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.