Mutiara Tauhid Renungan #90
DI SANA DIANJURKAN DI SINI TABU

Nabi kita yang mulia, Muhammad Rasulullah SAW, memberikan petunjuk kepada kita, “Manusia yang paling cerdik ialah yang terbanyak mengingat kematian, serta yang terbanyak persiapannya untuk menghadapi kematian itu. Mereka itulah yang benar-benar cerdik, dan mereka akan pergi ke alam baka dengan membawa kemuliaan dunia serta kemuliaan akhirat”


Kenapa ya kalau di tanah air kita jangankan mengingat-ngingat kematian, ngomong soal kematian saja oleh sebagian orang Islam justru dianggap tabu …

“BARANGSIAPA TELAH MERASAKAN INGAT KEMATIAN, MAKA ALLAH AKAN MENJADIKAN IA SENANG MENCARI PAHALA DAN BENCI TERHADAP DOSA”   ( Abu Hamzah Al-Khurasani ) 






Gambar: www.dreamstime.com


12 komentar:

  1. Sejatinya yang mati adalah jasadku.. Bukan jiwaku..
    Jiwaku tetap hidup , tidak akan sirna..
    Jadi mengapa harus takut dengan kematian??
    Krn itu Kepastian..
    Nah, yg belum pasti kehidupan aku setelah mati..itu yg seharusnya aku upayakan setiap saat bagaimana mengumpulkan bekalku utk alam abadi ..
    Keadilan Allah menciptakan aku, dunia & pedoman hidup..
    Salah pakai pedoman bisa sengsara di dunia sampai di akhirat kelak..



    BalasHapus
    Balasan
    1. gara2 takut mengingat2 kematian, bisanya lupa perbekalan ...

      Hapus
  2. Assalamualaikum bapak. Benar banget Orang yg cerdik selalu mengingat akan kematian. Sebelum qalbuku disekolahkan, MATI adalah suatu perkataan yg aku hindari dan tabu kalau membicarakan soal mati. krn dgn mati aku terpisah dgn org2 yg aku cintai. setelah aku tafakur..aku sadar bahwa dunia ini fana dan sementara serta penuh dgn ujianNYA...sebagaimana janji Allah " Setiap yg berjiwa akan merasakan mati, dan Kami menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai satu ujian, dan hanya kpd Kamilah kamu akan dikembalikan ". (Al anbiya 35). padhal hidup yg sesungguhnya adalah sesudah kematian, dan tidak terhingga waktunya sampai hari pengadilan tiba.(serem banget kalau mendengar "Pengadilan" pengadilan Allah lagi !! yg tidak ada 1 org pun bisa membantuku). maklum... karena aku kurang pengetahuan tentang mati. Alhamdulillah..,dengan tafakur,, qalbu aku sdh mulai terang.,dan sadar bahwa mati itu adalah pasti. sehingga qalbu aku tidak akan terikat dengan dunia..karena itu aku harus cerdik, dengan menyiapkan bekal utk kehidupan setelah kematian.mengingat durasi hidup hanya sebentar , maka dengan neverstop tafakur dan selalu mengingat kematian maka aku harus banyak2 mengumpulkan pahala. setiap detik waktu harus aku pergunakan dengan baik,,utk selalu taat dan berjalan didlm koridornya sebagai persiapanku pd kematian.sehingga bila ajal sampai kpdku, aku telah siap utk dimintai pertanggung jawaban atas nikmat hidup yg diberikan kpdku.,ya Allah, bantulah agar aku mampu mempersiapakan kematianku. krn aku sadar sebagaimana sabda Rasul "Dunia adalah penjara bagi seorg mukmin dan surga bagi org kafir" (HR muslim ). sehingga aku tidak cinta dunia dan seisinya.,hanya pada Engkaulah aku kembali..dalam keadaan jiwa yg tenang. salam DBAS ❤

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang beda ya orang yg tafakur dg yg tidak ...
      alhamdulillah ...

      Hapus
  3. SUDUT PANDANG

    Setiap peristiwa yang terjadi , PASTI selalu dapat dilihat dari berbagai macam sudut pandang. Kenapa aku masih sulit menjaga DBAS alias selalu resah , sedih , galau bahkan marah ? Kemungkinan besar aku belum beralih memakai sudut pandang AQ secara total. Harusnya selalu mengingat mati ,sudut pandang ini ditolak, lalu diubah jadi mengingat mati adalah hal yang tabu.

    Akibat menoleh pedoman – pedoman selain AQ yang dikeluarkan oleh orang –orang ’pintar’ pasti akan mengalami resah dan gelisah , ujung-ujungnya akan bingung sendiri. Jika tujuannya sudah bulat DBAS , AQ sebagai pedoman dalam menentukan sudut pandang yang dipilih adalah Pas ! karena itu SUDUT PANDANG AQ MUTLAK !

    Wasiat Rasulullah SAW : ” Kutinggakan untuk kamu dua perkara (pusaka ), taklah kamu akan tersesat selama-lamanya, selama kamu masih berpegang pada keduanya , yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya”

    Hari gini belum beralih total ke Wasiat Rasul ????????? Apa kata akherat...............
    hidup DBAS.

    BalasHapus
  4. Bener Pak... Didalam keluarga aku, kl ngomong soal kematian,tabu banget, seolah-olah itu suatu tanda bahwa yg ngomong mati, ga lama lagi akan mati.

    Padahal mati adalah kepastian ... Kapanpun jika waktunya hidup didunia sdh habis, pasti mati Setiap jiwa akan kembali kepada Sang Khaliq... Hanya jasad yg tertinggal dibumi...

    Ketika sdh bertafakur, aku sadar banget kl kematian itu adalah awal kehidupan menuju keabadian...
    Harus sering mengingat kematian, karena ketika ingat mati aku akan sadar kemana TUJUAN aku yg sebenar-benarnya.

    Sekarang berproses utk mempersiapkan bekal yg akan aku bawa kealam berikutnya.. berproses terus utk memilih "teman abadi" yg akan menemani aku menuju Alam kubur, dan Alam Akhirat.
    Aku berproses utk menjadi hamba yg Taat. Karena Surga dibentangkan bagi hambaNYA yg Taat.

    Sekarang aku ga takut pada kematian, tapi aku takut dgn bekal yg akan aku bawa. Rasanya masih sangat kurang, bahkan mungkin minus, tapi aku sadar dan yaqin Allah akan menyelamatkan hambanya yg menyerahkan diri kepadaNYA.

    Sering2 mengingat kematian, aku ga lagi "mabuk Dunia" . Aku sllu merasa bahwa ibadah yg aku lakukan sebagai ibadah terakhir aku. aku ga mau "terbangun" ketika aku sudah mati.

    Now, time is pahala... Karena Keadilan Allah hanya menimbang Pahala dan Dosa...
    Berproses terus menuju hidup yg lebih indah.

    Ya Allah... Sebelum mati aku bertobat kepada MU. Terimalah tobat ku.
    Ya Allah, jika ajal ku telah tiba
    Matikanlah aku dalam keadaan Jiwa yg tenang.
    Matikanlah aku dalam keadaan beragama Islam
    Matikanlah aku dalam keadaan husnul khotimah.
    Aamiin Allahuma aamiin...

    Salam DBAS Sahabat Jiwa
    Never Stop Tafakur

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus sering mengingat kematian, karena ketika ingat mati aku akan sadar kemana TUJUAN aku yg sebenar-benarnya.
      ...dan dg mengingat TUJUAN, akan semakin mantap mengumpulkan bekal
      alhamdulillah ...

      Hapus
  5. Iya ya...., padahal semua orang Islam katanya sadar bangeeet kalo ajal udah ditentukan waktunya. Walaupun diomongin tiap detik tetap aja gak bakalan dimajuin....bahaya memang kalo kurang “mikir” , ajaran Nabi tanpa sadar malahan ditinggalkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga hal ini menyadarkan kita betapa bahayanya bila berpegang pada lingkungan ...

      Hapus
  6. Apapun itu karena Gara2 tidak mikir,Manusia salah arah, salah langkah tak Tau TUJUAN kenapa harus tabu dg kematian, kalau saja hatinya di pake setiap detik menghampiri kematian, dg sedikit mikir bahwa Mati butuh perbekalan perjalan kekal yg teramat Panjang

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.