Mutiara Tauhid Renungan #88
GALAU


Bila suatu ketika hati diserang rasa galau apa sebab?

Tak usahlah berpayah-payah menduga, hal ini pastilah lantaran berserah dirinya sedang mengendur.
  
“BARANGSIAPA YANG BERSERAH DIRI DAN BERBUAT KEBAIKAN, MAKA IA TIDAK AKAN MERASAKAN KHAWATIR ATAUPUN SEDIH”








Gambar : www.pixabay.com

20 komentar:

  1. Iya pak..sekarang mah klo galau ga pernah nyalahin siapa2.. selain nyalahin diri sendiri yang minim kemampuan..galau..galau.. cari obatnya.. tafakur aja..ketemu kok penyebabnya..yaitu ga berserah diri dan ga berbuat kebaikan..

    BalasHapus
  2. ISLAM KTP

    Selama Kalbu dan jasad jadi satu . maka kegiatan-kegiatan akan terselimuti ego menengelamkanku kedalam kegalauan.
    Mestinya kalbu ’dilangit’ yaitu menggantung di Arasy Allah, sementara jasadku ( kaki ) yang menapak di bumi , jangan 22nya turun ke bumi !

    Galau terjadi ketika aku menyatukan kalbu dan jasad, ajaran Islam harusnya terpisah . Kalbu mengantung pada Arasy Allah ,jasad menapak di Bumi --- Ini adalah BERSERAH DIRI.

    Galau,khawatir , bersedih hati bahkan marah adalah indikator aku tidak sedang berserah diri . Saat itu aku sedang pake ajaran lain ,hakikatnya aku bukan islam , setuju?
    Bukankah makna islam = BERSERAH DIRI
    Ya Allah , ampunilah aku masih sering pake ajaran lain......teringat perkataanMu ’ Janganlah mati melainkan dalam keadaan islam’. hidup DBAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. desain Allah, mestinya kalbu ’di langit’ yaitu menggantung di Arasy Allah, sementara jasadku ( kaki ) menapak di bumi
      ketika kita rubah yaitu 22nya turun ke bumi, galau pun tak terbendung ...

      Hapus
  3. Assalamualaikum bapak..tafakur memang top banget pak..aku sdh membuktikan , kalau aku tidak tafakur,,rasa galau melekat banget pd qalbu ini.,rajin curhat kesana kemari,,karena aku tidak mengolah qalbu menjadi keyakinan Ilahiyah,, galau terjadi kalau aku tidak yakin bahwa semua ketetapanNya adalah baik.,ketika egoku mendominasi dlm kalbuku,,ketika mendapat hidangan Allah aku tenggelam dlm fakta..,panjang angan2,, dan bnyk lg kegalauan yg aku ciptakan.. kalau aku tdk mengolah qalbuku berarti aku belum memakai ajaran agama islam. namun dengan neverstop tafakur sedikit demi sedikit aku sudah mulai memiliki kemampuan,,bahwa semua kegiatan harus ada Allahnya,,dengan menggantungkan jiwa kpd Allah , namun kaki tetap menapak bumi. dan hanya kepada Allah saja aku mengadu,,krn aku yakin Allah maha kuasa atas segala sesuatu, akupun yakin dengan berserah diri niscaya Allah mencintaiku,,sesungguhnya dgn berbuat baik niscaya utk kebaikan diriku sendiri,,, jadi mengapa aku khawatir , galau, marah ataupun sedih?? bantu dan bimbing aku ya Allah dalam berproses kepada Tujuan DBAS ku,, Aamiin Yarabbal alamiin. salam DBAS ❤

    BalasHapus
    Balasan
    1. manakala semua kegiatan ada Allahnya, artinya kita sedang "berpegangan" pada DIA
      alhamdulillah ...

      Hapus
  4. Haha.., dulu kalau galau nyari pentebab tapi pasti ketemunya faktor luar sebagai penyebab,kini kalbu sudah mulai pintar karena sudah "disekolahkan",kalau galau datang tidak lagi menyalahkan faktor luar tapi menyalahkan diri sendiri napa miskin KI...

    Salam DBAS pak Permadi,teh Reni, Eyang Dylan, mbak Desmi Syarif :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. antara orang buta sama orang melek bedanya signifikan ya .....
      alhamdulillah ...

      Hapus
  5. Terima kasih Bapak bahan renungannya... utk aku "bercermin" sudah kurasakan hidup tanpa tujuan yg hakiki untuk apa aku diperjalankan ? dan tidak mengenal siapa aku sejatinya...?sudah kupastikan didunia ini aja hidupku aku sudah kacau...yang ada sepanjang hidup galau galau galau sampai mati pastinya ...ini bisa kurasakan karena dari pengalaman hidupku Alhamdulillah...aku bersyukur sebelum pindah alam kalbu/jiwaku dapat "bertafakur" yg mampu membuat aku "SADAR" siapa aku sejatinya oohh ternyata aku sijiwa dan punya tujuan hidup Dunia Bahagia Akhirat Surga...tanpa menyadari ini manalah mungkin aku punya kemampuan berserah diri...yg ada berserah dirinya krn sdh mentok gak tau mau kemana lagi alias tdk ada jawaban dari persolan hidupku..karena aku tidak menyadari adanya pembagian tugas..raga aku hanya sebatas ikhtiar maksimal..namun jiwaku menggantung ke Arsy Allah dan tugas Allah yang menentukan hasilnya..Ampuniii aku Ya Allah..bantu aku untuk dapat meraih keyakinan2 illahiyyah agar kalbuku mampu berserah diri... pantesan2 berserah diri ini dikatakan ilmunya para nabi... nabi ibrahim dibakar hidup2..dia mampu tersenyum dilempar dikobaran api tdk meronta jiwanya ..api itu menjadi dingin Kenapa?? krn keyakinannya yg terpatri dijiwanya Allah memelihara hambanya yg dikiridorNya..kurasakan berserah diri suatu kemampuan dgn mengisi kalbuku dgn keyakinan2 illahiyyah (hidup utk diuji,ada pertanggungjawaban, akhirat ada, membawa seluruh ajarannya ) baru aku mampu menggunakan ajaran berserah diri seperti para nabi..never stop tafakur...May God Bless You Bapak...yg terus membantuku untuk meraih kesadaran..Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah ...
      semoga Allah membuat semakin terang lagi ... semakin teraaanggg lagiii ....

      Hapus
  6. Dulu ketika rasa galau, marah, kecewa melanda diri, pasti aku cari "kambing hitam".. gara-gara ini nieh, gara-gara dia tuh... Pasti nunjuk nya keluar. Ga pernah merasa kalau sebenarnya itu karena aku... Cari pembenaran, cari selamat.. hasilnya hati ga pernah merasa nyaman, yg ada setan menghasut terus, nyecer dan melimpahkan kesalahan ke faktor luar.
    Kalau ingat rasanya keterlaluan banget diri ini, karena kesalahan sendiri orang lain yg jadi sasaran. berasa banget kl ternyata qolbu ini kosong dan gampang banget terhasut Setan. Dah berapa banyak tuh pahala yg aku transfer. hi

    Alhamdulillah sekarang setelah tafakur, aku sdh punya TUJUAN... Tujuan yg bisa membawa aku pada kehidupan yg sebenarnya. Tujuan aku DBAS.

    Sekarang aku Berproses terus utk memperbaiki jiwa, mengolah potensi diri agar aku bisa berserah diri dan bisa menggeser ego yg selama ini sangat dominan. Sulit memang, tetapi setelah bisa mengenal diri aku dan bisa mengenal sifat2 Allah aku yaqin kemana arah yg akan aku tuju.

    Aku Berusaha terus utk membebaskan ego, mengisi qolbu ini dgn keyakinan-keyakinan ilahiyyah, supaya aku bisa ga terhasut sama Setan. Sekarang ga mau ikut campur dgn apa yg sdh jadi urusan Allah. ga mau risau dgn apa yg sudah dijamin Allah. Aku Belajar dan berproses utk bisa menghanyutkan diri dlm ketetapanNYA.
    Aku Berproses utk menguatkan qolbu dari yaqin menjadi haqul yaqin... Susah banget memang, tapi aku pegang janji Allah bahwa : Barang siapa berserah diri kepada Ku, maka ia telah berpegang pada buhul tali yg kokoh".
    Aku Berproses terus, mikir terus, membuka qolbu ini utk kembali masuk dalam koridorNYA. Menghayati semua ketetapanNYA, meyakini semua janji-janjiNYA, merasakan semua Nikmat dan Karunia NYA.

    Aku Berproses terus membatasi keinginan yg sebenarnya udah ditanggung Allah. Berproses terus utk bisa melihat yg tersirat dari yg tersurat, karena aku mau menjemput "tamu Agung" bukan "pengawalnya".
    Aku berproses terus dgn mencicipi "hidangan" Allah supaya aku bisa merasakan bahwa nyaman dan tidak nyaman rasanya sama.

    Kedengeran nya muluk banget, tapi ya memang harus begitu. dgn memantapkan qolbu ku utk meraih TUJUAN DBAS semua tidak ada yg Mustahil. Aku Berproses terus karena Allah cinta proses. MasyaAllah....

    Salam DBAS Sahabat Jiwa
    Never Stop Tafakur

    BalasHapus
    Balasan
    1. bermula dari mengenal tujuan,
      akhirnya semua langkah digiring ke sana
      semoga semakin banyak saudara2 kita yang bisa menemukan tujuan ini
      alhamdulillah ...

      Hapus
  7. Iya ya...., saat berserah diri mengendur berarti saat itu aku sedang berpaling dari-Nya, pantesan aja mudah galau....

    BalasHapus
  8. Berserah diri itu harus lahir batin ya pak, gak boleh sepotong-sepotong

    BalasHapus
    Balasan
    1. persisnya bukan seperti itu, coba lihat lagi deh pendapat2 di atas ya ...

      Hapus
  9. Bukannya berserah diri.. Pasti saat itu aku malah sedang mengejar keinginan diri..
    Dasar tidak tau diri..:(

    BalasHapus
  10. ALLAH sdh mengatur yg paling Baik untuk diri sejati aku..
    ALLAH pula yg campur tangan dalam segala urusanku..

    Masih kurang yakin dengan segala janji2NYA ??
    Terasa butuh kemampuan untuk dapat berserah diri..
    Kalau miskin KI semua yg Terbaik dariNYA tidak terlihat..
    Smua pengaturanNYA pun diabaikan..
    Tidak bisa merasakan kasih & sayangnya DIA..

    Pantas saja yg terasa hanya rasa khawatir, was was, bersedih hati , galau, dll..

    DBAS hanya bisa dirasakan bagi jiwa yang never stop Tafakur..merasakan setiap ketetapanNya baik untuk jiwa aku..Aku yg ingin selaras denganNya.. Berserah diri pun jadi suatu kebutuhan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya beneer banget ...., berserah diri memang suatu kebutuhan
      alhamdulillah ...

      Hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.