Mutiara Tauhid Renungan #154
SUSU SAPI

Ulama tempo doeloe mengatakan pada awalnya Tuhan membuat Alqur’an dalam bahasa-Nya. Seperti apakah bahasa Tuhan itu? Yaitu tidak terlihat oleh mata, tidak tercium oleh hidung, dan tidak pula terdengar oleh telinga.

Nah, karena Alqur’an itu diturunkan pada Nabi-Nya yang hanya bisa berbahasa Arab, maka Alqur’an itu pun oleh Tuhan ‘diterjemahkan’ ke dalam bahasa Arab.

Bila benar demikian, taklah heran bila manusia –kecuali tentunya Rasulullah SAW- tidak ada yang tahu persis maksud ayat-ayat Alqur’an. Mereka hanya sebatas bisa menduga saja. Terbukti tafsir karya ulama-ulama yang dianggap mumpuni dari zaman dulu sampai sekarang berbeda-beda.

Saatnya menyadari …, menutup pintu toleransi terhadap mereka yang pemahaman Alqur’annya berbeda dengan kita bukanlah sikap yang bijak.


 WALAUPUN WARNA KULIT SAPI BERBEDA-BEDA, TAPI SUSUNYA SAMA-SAMA MENYEHATKANNYA







Gambar:www.pixabay.com






12 komentar:

  1. Alhamdulillah Pak.. Makin kerasa banget dengan menyadari hal ini, terhindar saya dari berburuk sangka, menghakimi sesat orang yang tak sepaham, kesal, marah dan merasa paling benar.. Luar biasa UUT buangeeet. ❤❤❤
    Saat reni menuliskan ini di wall reni.. Reni dicerca dan dihakimi..he..he.. But everything its oke.. Memaklumi saja.. yaaa begitulah kalau sikap orang kalau tidak paham bahwa Al-qur'an itu Multi Tafsir.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sadari saja, walaupun sudah terbukti tafsir karya ulama-ulama yang dianggap mumpuni dari zaman dulu sampai sekarang itu berbeda-beda namun tak banyak orang Islam yg melek bahwa Alqur’an itu multi tafsir.
      Ah, andaikan saja mereka paham tentunya Islam selalu kompak walaupun ada perbedaan dalam pemaknaan Alqur’annya

      Hapus
  2. TOLERANSI

    Boleh jadi Nabi melarang ucapannya dicatat ,karena Nabi khawatir umatnya akan sibuk tengelam mempermasalahkan syariat bukan menguasai esensi ajaran Islam. Bila fokusnya aku menganut ajaran Islam karena aku ingin semakin bertakwa ,tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan , perlukah menutup pintu toleransi terhadap mereka yang pemahaman AQ nya berbeda?

    ALANGKAH RUGINYA...... Kita saling menghujat satu sama lain karena beda pemahaman dalam AQ, sementara orang lain sedang menikmati manisnya sabar ,ikhlas dan berserah diri .#talktomyself.hidup DBAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. Toleransi itu adalah sikap,
      sementara sikap merupakan produk dari keyakinan yg tertanam di dalam kalbu.
      Tanpa punya keyakinan Alqur'an itu multi tafsir,
      toleransi lantaran perbedaan pemaknaan rasanya cuman ada di komik doang deh ...

      Hapus
  3. Iya ya …,ayat Alquran itu multi tafsir, karena itu hanya Allah dan RasulNya aja yang tahu makna sejatinya


    BalasHapus
  4. Kalo multi tafsir berarti semua orang boleh menafsirkan semau-maunya aja dong ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. He.. he..he.. bukan begitu dong, orang Islam yg awam terlarang menafsirkan Alquran. Hanya para mufasir saja, yaitu orang Islam yg menguasai 14 ilmu, yg boleh menafsirkan Alquran

      Hapus
  5. Kalau bapak sendiri menafsirkan AQ gak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tentu saja tidak, krn saya tidak menguasai 14 ilmu.
      Saya sih cuman insinyur yg mau taat mengikuti kehendak Allah dg mengikuti tafsir para ulama. Kan bukan ustadz aja yang pengin masuk surga ya, insinyur juga pengin masuk surga lho …

      Hapus
  6. Saya tercengang membaca renungan ini, pertanyaan saya akhirnya terjawab. Selama ini saya bingung, dari 4 khalifah binaan langsung Rasul yg matinya wajar cuma satu orang yaitu Abu Bakar sedangkan lainnya dibunuh. Yg membunuhnya bukanlah musuh Islam, tapi orang Islam sendiri yg punya pandangan berbeda dg beliau2 yg mulia itu!

    BalasHapus
    Balasan
    1. nampaknya di zaman para sahabat pun pemahaman Alqur'an itu multi tafsir belum merata.
      Sejarah kelam sudah tertoreh gara2 tak paham ayat2 Alqur'an itu multi tafsir, akankah kita mengulanginya lagi?
      Jangan ah!

      Hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.