Mutiara Tauhid Renungan #162
MANUSIA BERIMAN TINGGI


Nabi kita yang mulia bersabda : “Bila engkau melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tanganmu. Bila engkau tidak sanggup, maka ubahlah dengan perkataanmu. Bila engkau tidak sanggup juga maka ubahlah dengan hatimu, itulah serendah-rendahnya iman”

Bila ada seseorang yang tidak mau memaksa orang lain untuk berbuat baik, dan juga tidak mau memaksa untuk masuk islam, apakah ia dapat divonis mempunyai iman yang rendah?

Saatnya menyadari …, Muhammad Rasulullah SAW tidak pernah melakukan pemaksaan pada para paman2nya yang nyata2 berbuat kemungkaran di depan matanya!

BILA PELAKSANAAN PERINTAH RASUL UNTUK MEREDAM KEMUNGKARAN MALAHAN MELAHIRKAN KEMUNGKARAN BARU, JANGAN2 KARENA CARA YANG KITA LAKUKAN BERBEDA DENGAN YANG DILAKUKAN OLEH NABI KITA YANG MULIA ITU




Gambar:www.pixabay.com




16 komentar:

  1. Hebatnya Rasulullah.. Reni tuh lagi mencoba merasa-rasakan.. Kecintaan Rasulullah terhadap umatnya itu tiada bandingannya..pastinya peeeengeeeen banget semua manusia masuk surga tapi kok ya berhasil tidak "memaksa" itu dahsyat banget dah pak buat reni mah.. bisaaa yaaa begituuu.. yaaa..memang begitulah kalau Imannya sangat tinggi.. semangat ah berjuang menyamakan keyakinan dengan keyakinan Rasulullah..❤❤❤
    Nuhun pak diingatkan kembali..bahwa pemaksaan tidak akan menumbuhkan kesadaran.. hanya ber SA3 lah yang akan membuat seseorang tercerahkan.. ❤

    BalasHapus
    Balasan
    1. keyakinan menentukan sikap
      bila kita juga yakin sebagaimana Rasul yakin bahwa manusia tidak bisa memberikan pencerahan ke manusia lainnya dan tugas kita hanya sebatas menyampaikan saja dg sungguh2 (tidak sampai membuat orang sadar) niscaya perilaku kita juga tidak akan maksa, iya kan?

      Hapus
  2. Segala sesuatu yg dipaksakan, pasti ga enak.. pengalaman pribadi aku dulu begitu... Aku suka maksa... Terutama sama anak2 Dan keluarga.. Dulu aku dibilang "decision maker" kl ga ikut apa kata aku, aku marah... Nah ini juga bisa menimbulkan kemungkaran baru. Kl ingat itu rasanya aku zalim banget.

    Setelah ikut Tafakur baru sadar, kl aku ternyata dulu sllu "nunjuk" keluar.. sekarang nggak lagi... Aku sllu kedalam diri..
    Aku udah ga maksa n marah sama Anak2 utk nyuruh mereka sholat... Atau dlm hal lain .. udah ga 3M lagi...

    Sekarang sdh sadar.. sekarang udah punya TUJUAN.. dan sadar kl ajaran2NYA adalah untuk aku. Jadi aku "ngeberisin" aku dulu...
    Alhamdulillah sekarang aku berproses "menenangkan" nafsu buruk.. berproses utk membenamkan kesadaran bahwa dlm ajaran Islam itu tidak pernah memaksa.

    Melekat banget dalam Jiwa ... Bagaimana perilaku Rasulullah dgn orang Yahudi buta.. perilaku Beliau dgn Orang Arab Badui yg buang air kecil di sudut Masjid... dll. Betapa Mulia nya ahlak beliau...

    Dengan ajaran2 Tafakur MT memudahkan aku utk meraih kesadaran dan kemampuan Alhamdulillah .. aku berproses... dgn pegang TUJUAN, sllu kdlm diri, fokus dan konsisten membenamkan ajaran2NYA... Sekarang anak2 bisa bilang : "udah ga pernah denger suara petir" ibu... Dan itu otomatis...
    Sekarang terasa Jiwa in lbh tenang. Udah ga maksa, udah ga 3M. Ketika Ada kesempatan berbicara dgn keluarga Jiwa in sllu dlm.zero condition.. ga maksa, ga berharap apa2 selain ikut Aturan Main NYA. Alhamdulillah...

    Ajaran Islam tidak mengajarkan pemaksaan... Kata Allah : Siapa yg ingin beriman, silahkan beriman, Dan siapa yg menolak kebenaran silahkan pula menolaknya... (Al-Kahfi:29)
    Allah aja ga maksa... Masa aku mau memaksakan kehendak aku sieh... Iiih ga banget deh...

    Salam DBAS Sahabat Jiwa
    Never Stop Tafakur

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo kesadaran ini sudah mendunia, Islam yang sejati ( rahmatan lil a'lamin, indah, lembut ) akan bersinar mengagumkan setiap manusia
      semoga ..

      Hapus
  3. Semoga ya Pak... Semoga semua hamba Allah bisa merasakan bahwa agama Islam itu agama rahmatan lil a'lamin...
    Harus berproses menuju kesana (DBAS). Berproses itu indah.. MasyaAllah...

    BalasHapus
  4. Aaahhh..iya pak..bner paak... apalagi kalo aku inget ada pembagian tugas antara Allah dg manusia. Mana mungkin kita memaksa hrs sampai berhasil mencerahkan ank.. yg ada dbas jd hancourr berkeping keping.. ank berontak.. hubungan jd tegaaangg... ah tdk pak ..tdk akn aku lakukan.. aku hanya akn menyampaikan seeebaik mungkin yg aku bisa.. krn tugasku hanya menyampaikan pencerahan..bkn mencerahkan. Setelah itu aku serahkan hasilnya pd Allah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Allah tidak pernah menanyakan hasil pada kita, yang pasti DIA tanya adalah apa yang sudah kita ikhtiarkan ...

      Hapus
  5. LEBAY

    Allah tidak pernah maksa diberi kemerdekaan kepada aku untuk memilih dalam menjalani hidup ini. Muhammad Rasulullah SAW sebagai panutanku juga begitu, tidak pernah memaksa dalam menyampaikan ajaran Islam . Terbukti dengan diam seorang yahudi buta pindah agama.

    Kenapa hatiku galau bahkan panas bila ada sesorang berbeda pemahaman dalam agama Islam ? Kenapa sikap aku memaksa orang lain untuk berbuat baik melebihi Allah dan Panutanku ?

    AKIBAT GAK MENGENALNYA JADI LEBAY #talktomyself.hidupDBAS

    BalasHapus
  6. Kenapa ya pak ko imej Islam sekarang ini identik dg pemaksaan kehendak? Di Amerika ada anekdot, ketika seorang anak bilang pada ayahnya dia akan masuk Islam maka reaksi spontan ayahnya bertanya dg nada heran, “Memangnya gedung mana yang mau kamu bom?”

    BalasHapus
    Balasan
    1. bila cinta belum dewasa, ia lebih senang memaksa dari pada berkorban

      Hapus
    2. setuju pak, mereka yg suka maksa dalam menegakkan ataupun menyiarkan Islam pastilah karena didasarkan ada rasa cinta pada Islam
      dan mereka itu para pemuda, bukan para sepuh

      Hapus
    3. yang suka maksa itu memang anak2, mereka belum bisa melakukan pengorbanan seperti yang dilakukan oleh seorang ibu
      kalo udah seusia ibu tapi masih doyan maksa daripada berkorban, wah ini mungkin anak2 yang tampangnya tua aja ...

      Hapus

  7. Maksa itu ajaran Tuhan kah ?
    Mikir dgn akal aja,,Mungkinkah dari zat yg Maha Baik itu mengajarkan kita untuk melakukan hal yg gak baik?? Bertentangan donk dengan sifat2NYa??

    Semakin terasa yah..
    Tuhan memberikan kita potensi akal & kalbu untuk "mikir"..
    Tanpa "mikir" mengenal DIA hanya sebatas hafalan saja.

    Belajar apapun termasuk belajar agama kalau masih dengan pemaksaan tidak akan pernah bisa melahirkan insan yang unggul, yg ada hanya akan melahirkan insan yg tumpul ..

    Tumpul akal & kalbu nya, alias mati rasa..

    Gustiii..
    Bantulah aku untuk selalu menjaga kalbu ini spy tidak berhenti rasaku ini untuk selalu terhubung padaMu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang dibutuhkan oleh manusia adalah kesadaran,
      sementara kesadaran ngga bakalan muncul lewat pemaksaan
      "terhubung" juga ngga "ON" kalo kesadarannya lemah

      Hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.