Mutiara Tauhid Renungan #170
SENJATA ORANG MUKMIN

Orang Mukmin hidupnya selalu berperang melawan segala yang merintangi untuk taat mengikuti kehendak Allah dan Rasul~Nya.

Allah bukannya tak tahu beratnya peperangan ini. Mungkin itulah sebabnya Dia memberi senjata sebagaimana disampaikan oleh Nabi kita yang mulia, “Doa adalah senjata orang Mukmin.”


Saatnya menyadari …, bagi orang Mukmin doa bukanlah tunggangan nafsu untuk mewujudkan keinginan egonya agar menjadi kenyataan.

Kesadaran ini membuat kita mengerti mengapa ketika dizalimi orang Mukmin berdoa memohon agar Allah memberinya kesabaran, sementara orang awam bermohon agar Allah membuat orang yang menzaliminya itu kena stroke.

Begitu juga kita bisa mengerti mengapa ketika sakit orang Mukmin berdoa memohon agar Allah memberinya keikhlasan, sementara orang awam berdoa bermohon agar Allah segera mungkin mendatangkan kesembuhan.

“JANGANLAH KAMU MEMOHON KEPADAKU SESUATU YANG KAMU TIDAK MENGETAHUI HAKIKATNYA”  ( HUD : 46 )




Gambar:www.pixabay.com



17 komentar:

  1. Saya jadi malu hati nih, selama ini saya jadikan Tuhan bagaikan lampu Aladin. Saya suruh Dia mengganti mobil saya dengan yang lebih bagus, saya suruh Dia menaikkan karir saya, saya suruh Dia memperbanyak harta saya …

    BalasHapus
    Balasan
    1. “JANGANLAH KAMU MEMOHON KEPADAKU SESUATU YANG KAMU TIDAK MENGETAHUI HAKIKATNYA” Hud:46

      Hapus
  2. Subhanallah kalau kita punya kesadaran bahwa jiwa ini akan terus diuji tentunya bisa terasa kebutuhan akan 'senjata' utk lulus ujian. Doa akan menjadi alat utk lulus ujian dalam kondisi apapun bukan untuk mewujudkan keinginan nafsu semata.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya, dg menyadari jiwa ini akan terus diuji akan banyak lagi kebenaran yg terkuak
      sebagai catatan saja ya tidak mudah memiliki kesadaran jiwa ini akan terus diuji, tak mungkin dimiliki tanpa direnungkan secara mendalam

      Hapus
  3. Bukannya Tuhan itu Maha Kaya Maha Pemurah, minta apa pun Dia gak bakalan kekurangan ..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaupun Tuhan itu Maha Kaya Maha Pemurah, tapi kan ngga boleh pake aji mumpung ya, kan ada tata kramanya. Ibaratnya ada orang yang sabar, kan tetep aja ngga boleh kita perlakukan semau kita. Jangan mentang2 orangnya sabar, lalu kita ludahin dg anggapan kan orang sabar ngga bakalan marah …

      Hapus
  4. Allah marah besar pada orang yang tidak mau bermohon padaNya. Jadi kalo kita gak berdoa itu salah besar!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya bener, Allah memang marah besar pada orang yang tidak mau bermohon padaNya. Kita harus rajin bermohon padaNya tapi dengan mengikuti tata kramanya, yaitu : “JANGANLAH KAMU MEMOHON KEPADAKU SESUATU YANG KAMU TIDAK MENGETAHUI HAKIKATNYA” HUD:46

      Hapus
    2. nampaknya dlm hal ini kita berbeda paham pak, pemahaman saya bebas saja meminta apapun pada Allah, Dia Maha Kaya

      Hapus
    3. berbeda paham itu tak mengapa, asalkan kita sadar bhw yg jadi pemahaman kita itu dasarnya bersumber dari Alqur'an atau sunnah Rasul, bukannya semata2 berdasarkan logika.
      Yang tidak boleh adalah kalo kita merasa paling benar lalu menganggap mrk yg berbeda paham dg kita salah. Bukankah yang mengetahui kebenaran sejati itu hanyalah Allah dan Rasul-Nya saja? Bukankah manusia yg memiliki kemampuan terbatas ini bisanya hanya sebatas menduga saja? Juga, bukankah perbedaan itu adalah rahmat?

      Hapus
  5. Seseorg yg menyadari bahwa tugasnya ibadah atau TAAT pd semua aturan main yg dibuat oleh Allah,
    Berarti dia pastinya mengerti bagaimana menggunakan ajaran2 Allah...

    Ajaran Allah hanya dibutuhkan oleh org2 yg ingin bahagia atau tentram jiwanya...


    DOA adalah salah satu ajaran yg dibuatNya agar aku DBAS... bukan utk memenuhi keinginan ego...

    Utk itulah ketika aku minta maka yg aku minta adl sesuatu yg membawa kontribusi kepada tujuan DBAS...

    Ketika sakit minta sembuh...
    Dikasi sembuh aku bersyukur...
    Bgm kalau kesembuhan tak kunjung menghampiri...?
    Apakah aku bs tetap bersyukur?

    Ketika dizalimi aku memohon agar dibebaskan dr org zalim,
    Ketika terwujud aku senang...
    Lalu bagaimana kalau aku makin dizalimi apk aku akan tetap sabar?

    Sejatinya doa adalah salah satu ajaran Allah utk mengantarkan aku DBAS.
    Yg namanya DBAS itu adalah rasa jiwa bukan rasa jasad.

    Jiwa cm pgn bahagia sedang jasad pgnnya kesenangan...

    Sdhkah aku menggunakan "senjata" ku dg benar/sesuai fungsinya?

    Saatnya aku hrs berhati hati...
    namanya "senjata" kalau dipakai oleh yg bukan ahlinya maka bisa2 malah merugikan diriku sendiri...

    Trima kasih bapak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya, semua yang digunakan tidak sesuai dg maksud ia dibuat tentunya sangat mungkin mendatangkan kerugiaan

      Hapus
  6. Doa itu senjata orang mukmin itu benar pak..
    Tapi jujur aja selama ini aku gak paham siapa DIA & untuk apa aku berdoa, jadi doa ku kemana2 krn mengganggap dia MAHA PEMBERI SEGALANYA.
    Tapi ketika TAFAKUR, mulai terasa hakikat dari berdoa itu untuk apa & terasa siapa TUHANku yg tidak bisa aku seenaknya meminta sesuatu yg sifatnya diluar kendali aku .
    Karena dengan TAFAKUR aku jd paham bhw MAHA SUCI nya dia tak mungkin menetapkan keburukan untuk aku.
    Baik & Buruk itu hanya label saja. Doaku saat ini skrg semoga aku tetap bisa TAAT apapun kondisinya..semoga TUHAN menguatkan punggung ini untuk dapat menerima smua ketetapanNYA.Salam DBAS.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mana dulu yg ada : ajaran ataukah tujuan?
      menurut saya, semua ajaran lahir sebagai konsekuensi logis adanya tujuan


      Hapus
    2. Ya pak, setuju.TUJUAN yg menentukan awal dari seluruh gerbong seluruh kegiatan..Tanpa TUJUAN gak ada ibadah.tanpa TAFAKUR gak akan bisa TAAT.

      Hapus
    3. Jadi jelas ya, gara2 ada tujuan lahirlah ajaran DOA
      dg kata lain, DOA adalah ajaran utk meraih tujuan

      Hapus
    4. Setuju bapak, semakin jelas untuk selalu mengarah pada TUJUAN.Nuhun SA3nya.Salam DBAS.

      Hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.