Sekecil apapun perbuatan selama hidup di dunia kelak harus
dipertanggungjawabkan di akhirat, begitulah kata Alqur’an.
Dengan begini tidak ada satu orangpun yang bakalan dirugikan.
Orang yang menyimpan dendam, mencerminkan belum yakin adanya
akhirat, bukankah ia nanti akan menerima transfer pahala dari orang yang
menzaliminya, mengapa pula perlu dendam?
Orang yang menghujat, setali tiga uang, yaitu belum yakin
adanya akhirat.
Bagaimana bila disamping dendam, juga menghujat?
Wah ini gawat …, jangan-jangan bukannya belum yakin adanya
akhirat, tapi lebih dari itu yaitu mengingkari
keberadaannya!
SEANDAINYA CAHAYA KEYAKINAN MENYINARIMU,
NISCAYA ENGKAU DAPAT MELIHAT AKHIRAT ITU LEBIH DEKAT KETIMBANG ENGKAU BERJALAN
MENUJUNYA (Ibn
‘Atha’illah)
Gambar : www.pixabay.com
Iya ya....kalo aku yakin seyakin-yakinnya akan keberadaan akhirat pastilah hidupku akan "terjaga" alhamdulillah.....................
BalasHapusiya bangeeet ....
HapusHanya dengan MATA HATI . Aku bisa "melihat" tangan Allah yang selalu bekerja menyinariku dengan Cahaya2 Keyakinan. tanganNya selalu berusaha menyelamatkan DBAS aku. Hanya dengan BERPIKIR "kedalam" saja . MATA HATI ini menjadi melek , sehingga apapun kejadiannya . ALLAH MAHA SUCI DIA SELALU BAIK FOREVER.
BalasHapusTapi bila aku bercermin , Aku masih hidup di dua alam ,Sering salah pake alat (harusnya pake kalbu malah akal) dalam membaca ujian2 Mu.
Ya Allah ampunillah aku karena membalas kebaikanMu dengan prasangka buruk. Ketika Engkau dgn tanganMu yg mulia memindahkan pahala orang yg berbuat zalim kpd ku, aku bersungut-sungut. Ketika Engkau menghapus dosaku ( melalui perantaraan sakit) , aku mengumpat . Ketika Engkau menghindarkan aku dari kerugian ( melalui perantaraan kegagalan) aku masygul. Ketika Engkau .......ahh banyak lagi, aku cemberut melipat wajahku tanda aku tidak ridho . Ya Allah sungguh jangan engkau campakkan aku karena ketololan ini, bantulah aku membuka mata ini agar aku dapat melihat betapa Engkau berusaha keras melindungiku! Bantulah aku di puasa ku hari ini untuk menengelamkan kesadaran "mempuasakan ego dan hanya menjalankan kehendak Mu semata " . Sehingga aku menjadi manusia yang sesuai dengan maksud penciptaan Mu. Hidup DBAS
melihat tulisan ini harus pake MATA HATI
Hapusdaleeem ....
Kalau dan kalau keyakinanku dah buanyaakk...setiap akan melakukan kegiatan apapun sekecil apapun jiwa akan langsung beri sinyal mn yg qurani dan mn yg tidak. Biar sinyalnya ttp hidup ga ada cara lain selain tafakur...olah rasa..mikir kudu trs menerus....krn seluruh perbuatan aku sampai yg paling kecil...aku kudu pertanggungjawabkan....ini mutlak ga bisa ditransfer ke orang lain
BalasHapusrasanya ngga perlu nunggu keyakinannya sampe buanyaaak ... tapi kalo yg satu ini suangaaat diyakini (yaitu adanya akhirat) pasti akan berbuah buanyaak sekalii....
HapusIya yaaa ... , punya satu keyakinan saja akan Akhirat Itu Ada, sudah cukup membuat jiwa ini selaras dengan kehendakNya setiap saat,karena Akhirat itu tujuan Akhir perjalananku ...,tanpa meyakini ini trus apalah arti hidupku..., keselamatanku di akhirat bergantung seberapa kental keyakinanku, kekentalan keyakinanku bergantung seberapa aktif jiwaku melakukan tafakur...
BalasHapusYa Allah limpahkanlah kebeningan hati dan kejernihan pikiran ... Aamiin
Butuh tafakur...tafakur lagi ini pak...jiwa msh teriak...maturnuwun bapak.
BalasHapusyg penting udah on the track ..
HapusTerkesima dengan kata.2 bapak kalau sangat diyakini sekali adanya akherat maka akan berbuah banyak.......setelah dipikir dan dipikir lagi justru yg muncul dan paling mendominan yakin adanya Yang Maha Mencipta dengan segala ciptaannya termasuk akherat..DIA
BalasHapusYang Maha Agung..Yang Maha Penyayang..Yang Maha Pengasih..Yang senantiasa menjaga makhluknya siang dan malam..Yang menyayangi makhluknya dlm keadaan susah atau senang..yang sayangNYA tidak terhingga sampai akhir hayat....yg tiada tapi ada..Yang Maha Sempurna dengan semua ciptaanNYA.....speechless pak. Laillahaillalah.
kesadaran ini di atas kesadaran keberadaan akhirat, buahnya akan lebih buanyaaak lagi ...
HapusBetul sekali pak...maturnuwun bapak.
BalasHapustks ya atas sharingnya ...
Hapus