Mutiara Tauhid Renungan #64
KETAATAN ADALAH SEGALANYA

Bumi diciptakan Allah untuk berputar pada porosnya sambil mengelilingi matahari.
Apa yang terjadi bila bumi membangkang, sehari saja ia mogok berputar pada porosnya?  Ya, pastilah keharmonisan alam raya akan terganggu.


Begitu juga, apa jadinya bila manusia yang diciptakan-Nya untuk berperilaku selaras dengan kehendak-Nya tapi ia berperilaku semaunya sendiri?

Pastilah tak jauh berbeda seperti yang dialami alam raya, ia pasti akan kehilangan ketenteraman dan kelak akan kehilangan surga!

PADA HARI KETIKA MUKA MEREKA DIBOLAK-BALIKKAN DALAM NERAKA, MEREKA BERKATA, “ALANGKAH BAIKNYA ANDAIKATA DAHULU KAMI TAAT KEPADA ALLAH DAN TAAT PULA KEPADA RASUL”



Gambar: www.pixabay.com  & KIRAN .Z


20 komentar:

  1. DOA BODONG

    Dahulu waktu punya satu mobil , aku mau memiliki dua mobil. Waktu punya satu rumah ,aku mau memiliki dua rumah. Untuk memenuhi keinginan-keinginan tersebut sangat sadar betul AKU PERLU KEMAMPUAN . 'Banjir ,hujan dan badai' aku terjang dengan ikhlas untuk mengejar kemampuan tersebut .

    KETAATAN ADALAH SEGALANYA ADALAH KEMAMPUAN.
    Apakah aku sadar betul akan hal ini..........................? Liat saja upayanya ,apakah' banjir ,hujan dan badai ' aku sudah terjang untuk mengejar kemampuan tersebut....... ........................?
    Lalu buat apa berdoa "Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina adzabannar" padahal gak punya kemampuan . Gak sadar melakukan doa bodong. Hidup DBAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. demi mengejar suatu KEMAMPUAN guna merengkuh alam fana :"Banjir, hujan dan badai" rela aku terjang dengan ikhlas ...
      semoga suatu saat hal yg sama terulang lagi, tapi sekarang demi merengkuh alam keabadian
      "Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina adzabannar" bukanlah harapan tetapi target! Yg namanya harapan mungkin cukup dg doa saja, tapi kalo target kerasa bangeet tak cukup bila mengandalkan doa saja, harus punya kemampuan!
      kemampuan yg diperlukan adalah kemampuan .... bukannya kemampuan akal, cara meraihnya yaitu dengan ..... (tolong dong titik2nya diisi ya, udah pegel nih jarinya ngetik...)

      Hapus
    2. lho koq Desmi yg ngisi sih ... pasti aja bener

      Hapus
    3. Ampun Komandan ......abis sy liatin dari tadi gak ada yang mau ngisi. 😊. Hidup DBAS

      Hapus
  2. Iya bpk, padahal apalah kita ini tanpa Allah y pak. Kita hanya makhluk ciptaan yg tdk bisa apa2, tdk beda dg alam raya... Hanya diberi kemampuan lebih, tp tetap judulnya hasil ciptaanNya... Kl saja tidak ada tabir yg menutupi, pastilah terlihat bahwa sudah seharusnyalah sebagai makhluk ciptaan, kita taat kepada sang pencipta... Krn itulah, sedikit saja kita mau meluangkan waktu utk bertafakur, itu akan membuka tabir2 yg menutupi kewajiban kita utk taat, sebelum tabir itu benar2 dibuka oleh Allah dan terlihatlah tugas2 kita seharusnya di dunia, tp sayangnya waktu kita sudah habis, hanya tinggal bisa meratapi kesalahan yg tiada guna..... Padahal, sy rasakan, stlh sy terus menerus bertafakur, bukan sy malah kehilangan dunia, tp justru dunia terasa semakin mudah, dan semakin terukur... sesuai hadist Rasulullah "barangsiapa menjadikan akhirat sebagai tujuan yg dikehendakinya, Allah akan menghimpun urusannya dan menjadikan kekayaan di dlm hatinya serta dunia akan datang kepadanya dlm keadaan tunduk....". (Ibnu Majah II/135. Ibnu Majah (no 4106) shahiihul jami' (no. 6516). Subhanallah....

    BalasHapus
    Balasan
    1. agar tabir cepat terbuka, cobalah dirasa-rasa kenapa sih ada orang yg sampe ngomong begini, “ALANGKAH BAIKNYA ANDAIKATA DAHULU KAMI TAAT KEPADA ALLAH DAN TAAT PULA KEPADA RASUL...”
      coba dirasa-rasa ngomong begini itu dia sambil tersenyumkah, atau sambil menangis?

      Hapus
    2. Pak...sy mmbaca perenungan sblmnya (#63 jembatan sirathal mustaqim),sekali,2x,3x sampai membaca yg ke 5 kalinya...datar ga ada rasa apa2. trus sy baca & baca lg. Skrg adegan diri sendiri berada di ujung jembatan hendak menyebrang, itu spt flashback yg diputar terus. Setiap sy mau berkegiatan....rasa ngeri itu makin menusuk. Ya Allah, apakah perbuatan sy ini, bisa menolong sy menyebrang dg selamat???? Skrg, bapak bilang..coba rasakan orang yg menyesal saat dibolak-balik di neraka? O'ooo makin takut pak....

      Hapus
    3. memang kalo meliriknya pake mata, walaupun 10x, akan datar aja
      begitu 'tanpasengaja' meliriknya pake hati, kena deh ....

      Hapus
  3. Iya ya...Allah kok dilawan...pastilah bonyoknya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya, tidak taat padaNya hakikatnya sama dengan melawanNya, karena sejatinya hanya ada AKU dan DIA

      Hapus
    2. Beberapa minggu yang lalu baru saya sadari, meskipun kita hidup berkelompok, mengerjakan sesuatu bersama-sama, tapi sejatinya aku hidup sendiri dan mengerjakan pekerjaanku sendiri tanpa ada orang lain yang bisa disalahkan.
      Sebab itu gak peduli menjadi satu2nya yang berbeda, selama keberbedaan itu dikarenakan berpegang pada aturan Allah dan rasul-Nya.
      Karna pada akhirnya hanya ada AKU dan DIA.

      Hapus
  4. Ya Allah, sungguh benar Engkau tidak menganiaya aku, tetapi akulah yang menganiaya diriku sendiri.
    Engkau hanya memberi apa yang aku kerjakan. Baik yg aku kerjakan Kau beri pahala, buruk yang aku kerjakan Kau beri aku dosa. Semua berpulang kepada aku.
    Kalau jiwaku sungguh mengatakan Engkau lah Tuhanku, pastilah ketaatanku kepada- Mu adalah segalanya.
    Hanya dengan tafakur aku dapat mewujudkannya.
    Ya Allah, bimbinglah jiwaku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau jiwaku sungguh mengatakan Engkau lah Tuhanku, pastilah ketaatanku kepada- Mu adalah segalanya.
      Kalau jiwaku sungguh mengatakan Engkau lah Tuhanku, uang adalah segalanya ..(ngga nyambung ya...)
      Kalau jiwaku sungguh mengatakan Engkau lah Tuhanku, kesehatan adalah segalanya ..(ngga nyambung ya...)
      Kalau jiwaku sungguh mengatakan Engkau lah Tuhanku, keluarga adalah segalanya ..(semakin ngga nyambung ya...)

      Hapus
  5. Assalamualaikum Bapak...dgn perenungan KETAATAN adalah SEGALANYA....ini bisa aku rasakan dan bisa aku praktekan klu aku SADAR dan punya HASRAT yg KUAT utk apa aku hidup didunia ini...aku ingin JIWA YG TENANG/DAMAI dan DIAKHIRAT MASUK SURGA...dgn punya hasrat yg kuat utk DBAS..shg memudahkan aku menjlnkan KETAATAN pd AM ALLAH dan RASULULLAH....krn DBAS itu bisa aku raih klu aku TAAT..akhirnya tafakuran bagi aku jd priorotas yg pertama...NEVER STOP TAFAKUR....aku mau yg termasuk jiwa yg tersenyum diakhirat nanti..bkn jiwa yg Menyesal...Terima kasih Pak..salam DBAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. ...aku mau yg termasuk jiwa yg tersenyum diakhirat nanti..bkn jiwa yg menyesal...
      ya benar, ini harus dijadikan target bukan sekedar harapan

      Hapus
  6. Terasa banget Allah udah "bocorin" keadaan bgmn nanti di hari akhir.. Bgmn nanti umatNya yang selama di dunia membangkang..Sudah tidak ada lagi kesempatan untuk balik lagi ke alam dunia , gak ada lagi kesempatan untuk memperbaiki diri , sudah tutup pintu pertobatan..
    Menyesal di belakang sudah tidak ada gunanya lagi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menyesal di belakang mah itu jadul, nyesel itu yg bener harusnya di depan ...

      Hapus
    2. Setuju pak...
      Kesadaran menyesal di depan itu modal bangett ternyata utk bisa punya kemampuan yg selaras dengan kehendakNya..
      Taat itu kemampuan..kemampuan kalbu ..kalbu yg never stop tafakur!
      Salam DBAS

      Hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.