Mutiara Tauhid Renungan #53
KEKELIRUAN DIRI


Peduli dengan kekeliruan diri, merupakan langkah besar menuju pribadi indah.
Sebaliknya, tak mau peduli dengan kekeliruan diri merupakan langkah besar menjumpai bencana dahsyat.

AKU ADALAH AKU,
INDAH ATAU BURUKNYA SANG AKU TERGANTUNG PADA MAUNYA AKU …



Gambar : www.dreamstime.com

9 komentar:

  1. SETUJUKAH ANDA ????
    Awal dari perbaikan diri adalah menyadari adanya kesalahan diri .

    Kenapa sih kita ngaca tiap hari ...kan untuk liat kesalahan-kesalahan lalu diperbaiki. yang lipstiknya belepotan ...dirapihin . yang rambutnya acak-acakan disisir yang rapi. BETUL ???

    Sadar akan KESALAHAN DIRI memicu PERGANTIAN PARADIGMA .
    Sesungguhnya inilah benih awal perubahan itu . Bila benih ini dipupuk terus , niscaya ia tumbuh menjadi pohon sekokoh beringin.

    Tapi kalo dicuekin ,benih ini ya mati ....boro-boro merubah paradigma yang ada pembenaran ego
    Jadi nasib benih itu ada ditanganku sendiri ,dibawah kendali aku bukan kendali Allah , mau AKU HIDUPKAN / KUBINASAKAN !!!

    Memang berbahaya ya orang yang gak tau kalo dirinya tidak tau . bahayanya jadi orang awam. hidup DBAS

    .

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya, kesalahan diri bisa jadi vitamin untuk tumbuh kuat
      atau kesalahan diri bisa jadi racun pengantar kematian hati
      semuanya terpulang ke aku ...

      Hapus
  2. Iya ya....kalo kekeliruan diri diantepin sama aja dengan memelihara anak harimau

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya beneer, harimaunya juga bukan sembarang harimau tapi harimau benggala

      Hapus
  3. Assalamualaikum..Terima kasih pakk.. Renungannya...Sebelum aku menemukan siapa sejatinya aku.. untuk apa aku ada didunia..pastinya aku tidak akan pernah menemukan apalagi peduli dgn kekeliruan diri..sampai mati aku akan sibuk dgn memperbaiki penampilan jasadku belaka..bercermin utk melihat jasad keseluruhan utk diperbaiki penampilanku..dimata manusia membuat hidupku sibuk tenggelam dgn mengubah prilaku belaka...Astagfirullah...sgt cerdasss akal ini..krn semua terlihat jelas dgn mata fisik...untung aku belum pindah alam..msh sempat memperbaiki kekeliruan diri..dgn aku "TAFAKUR" baru aku menyadari..aku adalah kehidupan jiwa..dan aku punya tujuan hidup yg hakiki..dgn proses "mikir" mikir" baru bisa aku introspeksi diri...dgn meraih keyakinan illahiyyah2 agar aku punya kemampuaan memperbaiki kekeliruan diri...kini kusadari...kekeliruan diri itu persepsi..bila persepsiku selaras dgn Al Qur'an dan Sunnahnya..aku akan menjadi pribadi yang indah..dimata Allah dan manusia... Alhamdulillah..hatur nuhunnn Bapakk.. SubhanallahGod Bless You..Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. ketika seseorang belum bisa membedakan akal dan kalbu, mk perbaikan diri hanyalah slogan
      ... akal cenderung mencari pembenaran diri
      ... kalbu cenderung mencari kesalahan diri
      kenapa demikian?
      gampang aja dimengerti, akal ngga peduli dg benar atau salah soalnya bukan dia yg akan diminta pertanggungjawaban

      Hapus
  4. Iya yaa..., tidak introspeksi diri artinya sedang menyongsonng bencana, kalau ndak didunia datangnya bencana ya ntar diakhirat..

    Sebenarnya paling mudah introspeksi diri daripada introspeksiin orang lain, karena semua ada didalam kendaliku sendiri, tapi kalau aku introspeksiin orang lain sudah jiwa makin kelam orangpun tak nyaman..., kalau orang sudah tidak nyaman sudah jelas aku akan dicap sebagai orang yang tidak beriman......

    BalasHapus
    Balasan
    1. sbg manusia yg kemampuannya terbatas, aneh kalo ngga mau introspeksi ..

      Hapus
  5. Setelah tafakur..menjadi keharusan setiap sebelum tidur replay kejadian dr awal bangun smp mau tidur lagi. Akan terlihat jelas kekeliruan.2 perilaku. Lekas perbaiki jng sampai menumpuk...kalau kekeliruan dibiarkan mana bisa dapet DBAS.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.