Mutiara Tauhid Renungan #54
ISTIGFAR

Ketika kita mencemaskan sukses atau tidaknya hasil upaya,
ketika kita bepergian jauh minta selamat,
ketika kita bekerja karena dorongan ingin kaya,
ketika kita ke dokter karena sangat ingin sembuh …



segeralah istigfar …, karena secara tak langsung kita telah menuding-Nya tidur.

Padahal DIA tak pernah sedetik pun tertidur, apalagi tidur, DIA selalu istiqomah ‘mati-matian’ dalam memilihkan yang terbaik bagi para hamba-Nya yang menyerahkan diri pada-Nya tanpa reserve.

…. LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAHIL ALIYIL ADZIM ….




Gambar : www.pixabay.com

14 komentar:

  1. Tak mengapa hartaku terbatas ,kutahu kekayaan kalbuku yang lebih utama.

    Tak mengapa aku tidak sukses di mata manusia , kutahu dibanggakan olehNya yang lebih terpenting.

    Tak mengapa kesenanganku terampas , kutahu kebahagiaan adalah segalanya

    Tak mengapa jasadku sakit , kutahu kesehatan kalbuku yang bisa membuatku DBAS

    Tak mengapa ilmuku terbatas , kutahu Keyakinan Illahiyah lebih kubutuhkan

    Tak mengapa otakku 'bodoh' yang penting hatiku pintar bertafakur .......sehingga aku tidak pernah melihat DIA tidur ,DIA yang selalu istiqomah 'mati-matian' memilihkan yang terbaik untukku. hidup DBAS

    BalasHapus
  2. Iya ya....sungguh keterlaluannya aku meragukan kemampuanNya dalam mengurusku

    BalasHapus
  3. Ini bener.2 miris...dulu sebelum kenal tafakur...perilaku benar.2 seperti tulisan renungan bapak di atas. Bodo nya aku ini...kalau ga mau mikir mmng sangat bahaya. Kalau ada kata.2 lebih dahsyat dr bahaya ya itulah tepatnya. Gimana ga galau yg bukan kerjaannya aku mau ambil. Masih selalu ingin ambil yg bukan porsinya.....jiwa ini masih terus berproses.Aku kudu.tafakur..tafakur..tafakur sampai ajal datang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. "kejahatan" serius bila meragukan kemampuanNya,
      perlu istigfar

      Hapus
  4. Terkadang aku masih saja melirik hasil...,meski kadar sudah tidak setinggi dahulu, tapi tetep saja karena kurangnya keyakinanku bahwa tugas aku hanya ikhtiar ...,masakah hasil itu hak mutlak Allah...

    Astaghfirullah... :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. hasil itu bukan hanya mutlak hak Allah, tapi juga bila kita di koridorNya itulah yg terbaik yg memang kita butuhkan. inget aja DIA Yang Maha PAndai Maha Bijaksana ngga mampu berbuat kekeliruan ..

      Hapus
  5. Aku...ya jiwa aku masih buanyaakk jaahaatt...aku hrs banyak istighfar ...istighfar..dan terus menerus tafakur...ya Allah Engkau yg lebih tahu apa yg aku kerjakan.....astaghfirullahhallazim...😣

    BalasHapus
    Balasan
    1. yg penting kita sadar diri ... insya Allah kesadaran ini otomatis akan membawa kita ke yang lebih baik

      Hapus
  6. Trimakasih pak atas SA3 nya..

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.