MutiaraTauhid Renungan #114
TIME IS PAHALA



Kalbu adalah “MESIN PENGGERAK” perilaku.
Apakah perilaku kita akan bergerak ke kiri ataukah ke kanan, tergantung dari asupan apa yang kita berikan padanya.

Bagaimana bila kalbu kita beri asupan TIME IS MONEY …,
perilaku apa yang bakalan ke luar?

Bagaimana pula bila kalbu kita beri asupan TIME IS PAHALA …,
apakah perilaku yang ke luar akan berbeda?

MEMBERI ASUPAN YANG SALAH PADA KALBU MEMBUAT PERILAKU MENYIMPANG!






Gambar :www.pixabay.com



15 komentar:

  1. Budaya korupsi di negara kita apakah gara-gara "time is money" udah mengakar kuat di dalam kalbu rakyat Idonesia?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah.., kalo itu saya ngga tahu …
      Tapi kalo kalbu para koruptor di negara manapun dibelek, isinya pasti “Time is Money” ….

      Hapus
  2. Iya ya..., persepsi melahirkan peristiwa, keyakinan menentukan sikap , apa yang terpateri di kalbu itulah yang akan menggerakan perilaku

    BalasHapus
  3. Time is Pahala... luar biasa bagaimana kata yang begitu simpel, namun membawa gerbong muatan yang dahsyat

    Ketika mulai memusatkan perhatian kalbu pada waktuku adalah peluang pahala... maka aku menjadi aktif mencari... you can't find what you don't look for...

    Saat time is money, yang terpikir adalah bagaimana supaya waktu menjadi efektif, ga banyak kegiatan buang waktu dan berpikir bagaimana uang bisa berlipat... semakin dicari semakin banyak cara... semakin dilakukan, semakin expert dalam cari uang...

    Ketika aku memutuskan untuk hidup sehat dengan cara makanan sehat (sesuai anjuran ahli nutrisi Dr Tan), aku mulai menemukan cara masak baru, tempat beli sayur berkualitas, restoran yang cukup sehat yang selama ini aku tidak tahu... aku menjadi tahu karena segala jiwa raga dikerahkan... ada sense of urgency disini

    Time is pahala akan menjadi sama... jika aku mengerahkan seluruh jiwa raga untuk pahala... akan timbul sebuah urgency bahwa segera dan segera cari dan ambil peluang pahala... ciptakan lahan pahala baru dan terus cari cara kiri kanan depan belakang...

    Kesadaran ini will bring many changes... it affects every decision we make

    BalasHapus
    Balasan
    1. very good ...
      ya, satu2nya yg dapat menyetir cara kita berpikir, kemana kaki akan melangkah hanyalah tujuan

      Hapus
  4. Sebelum Tafakur aku lbh peduli pd "kehidupan dunia" ikhtiar aku utk memuaskan kehidupan dunia semata. Ibadah hanya sebg kewajiban aja ... Kl keinginan Dunia ga tercapai aku stress, galau dan was-was.

    Setlh aku ikut Tafakur, semua jadi terang.. betapa banyak cacat diri karena selama ini aku lbh mementingkan kehidupan Dunia..
    Aku Harus berubah... waktunya tinggal sedikit lagi... Pola asupan qolbu ini harus diganti menunya... Kl dulu Time is money, sekarang waktu nya utk mengganti asupan dgn "Time is pahala... "

    Sudah waktunya Jiwa ini hrs merdeka dari keterikatan dgn asesoris dunia, yg kenikmatan nya semu ... Jiwa ini butuh pahala. Contohnya dah jelas kl aku miskin didunia, aku sengsara. Gimana hidup diakhirat nanti kl aku miskin bekal, kl aku miskin pahala... Duuh ... betapa sengsaranya....

    Aku harus berubah...Sekarang dah mantap dgn TUJUAN aku. Kembali kedalam diri, mengganti asupan qolbu dgn keyakinan-keyakinan ilahiyyah, berproses menjalani Aturan Main Allah. Fokus Dan konsisten. Keyakinan menentukan Sikap. Biarlah Allah yg menilainya, biarlah orang disekeliling aku yg merasakan perubahan itu.

    Aku ingin menjadi indah dimata Allah
    Salam DBAS Sahabat Jiwa
    Never Stop Tafakur

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang paling saya khawatirkan pada diri sahabat2 saya adalah TUJUAN nya terlepas ..

      Hapus
    2. Yakin Pak, aku dah mantap dgn TUJUAN, cuma dlm berproses kadang masih godeg.. harus diisi terus qolbunya.. biar ga lepas

      Hapus
  5. Skrg aku merasakan sekali dlm diri manusia ada akal ada kolbu..dan masing2 ada tugas serta kemampuannya.
    Penggerak perilaku ternyata kolbu..bukan akal..maka aku merasakan betul memberi asupan pd kolbu jgn salah krn akan otomatis mengeluarkan sikap.
    Kalo time is money fimadukan ke dlm kolbu..maka semua pemikirannya bkn utk pengabdian..maka tiap langkahnya tdk mengandung ibadah...maka setiap detik dari usia yg dilaluinya tidak melahirkan pahala...begitu waktunya habiiiiss... hmm alangkah ruginya org seperti itu.. dia tdk akan sampai pd keinginan sang pencipta.

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Time is pahala," kesadaran ini will bring many changes... it affects every decision we make

      Hapus
  6. DOUBLE AGREE

    SETUJUKAH ANDA ?
    Apabila manusia tidak diberi kalbu oleh Allah ,semua mahluk yang namanya manusia di dunia ini akan bersikap sama . Rupanya kalbulah yang membuat prilaku manusia ini berbeda-beda walupun faktanya beragama sama-sama Islam . Sudah sepatutnya aku berhati-hati dalam memberi asupannya.

    Kalo anda setuju dengan tulisan saya diatas ........pasti anda setuju juga dengan ini :

    SETUJUKAH ANDA ?
    ”TIME IS MONEY’ : Ini semboyannya orang yang ‘NDABLEG’ ( Ngak mau bangun2 walaupun udah tafakuran lebih dari satu putaran ). wong yg diujinya kalbu koq ya yg dikejar mati2an masih aja duit alias jasad )
    TIME IS PAHALA : ini semboyannya orang SMART ( duit mah itu sampingan coi )
    hidup DBAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. yes!
      gimana bisa smart ya kalo masih SMART -Saya Masih Aja Ragu sama Tujuan-

      Hapus
  7. Benar sekali Bapak.., itulah yg sdg kurasakan Pak.., kekhawatiranku..jangan sampai tujuan itu terlepas lagi..!! terasa banget..ketika tujuan itu terlepas..keindahan utk menjadikan di setiap saatnya sbg peluang pahala sirna... , jiwa berjalan seperti gak bernyawa.. gak nyala utk menjadikan fenomena2 yg terlihat dan menimpa sbg suatu kesempatan utk meraih pahala ( menjalankan ketaatan2 ), alias menyimpang!
    Seperti saat aku ada keinginan agar sdraku berubah lalu dihadapkan dia gak berubah2 ( terlepaslah tujuanku ) karena aku sedang memberi asupan yg salah ke dalam kalbuku.

    Tetapi..ketika aku sedang berpegang pada tujuan..saat itu terasa betapa indahnya hari2ku Pak..terasa nyala jiwa ini..rasa butuh menjadikan fenomena2 yg terlihat dan yg menimpa itu sbg suatu kesempatan utk aku menjalankan ketaatan2ku begitu "bernyawa".. karena asupan yg kumasukkan ke dalam kalbuku ky2 illahiyah..tanpa kusadari rasa Time is pahala tumbuh saat itu.

    Disinilah kurasakan betapa pentingnya tujuan itu kupegang terus.., krn dgn memegangnya erat2.. , maka "mikir".. / mengevaluasi diri disetiap saatnya.. berasa..seperti saat aku butuh makan dgn pola makan yg sehat, jadi gak sempat mau masukin asupan makanan yg salah ke dalam tubuh = jadi gak sempat mau masukin ky2 yg non qur'ani ke dalam kalbu, karena akan tercermin jelas di perilaku2 yg keluar.

    Kalbu "mesin penggeraknya" perilaku.
    satu asupan saja..salah yg masuk ke dalam kalbuku..otomatis muncullah penyimpangan perilaku berikutnya..dan berikutnya lg..dan berikutnya lg..
    Bahayanyaaa...salah asupan!
    Betapa pentingnya..tafakur itu..!!
    Terima kasih SA3 renungannya Bapak..😇




    BalasHapus
  8. apa yg aku masukkan ke dalam kalbuku, ya cerminan dari itulah yg akan keluar
    jika "sampah" ( ky gak selaras alq ) yg aku masukkan, ya sikap durjana yg akan keluar

    masukin "sampah" = " penderitaan jiwa"



    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.