Mutiara Tauhid Renungan #119
INGIN TAK DIHINA


Inginkah kita tak dihina orang?

Bila ingin, janganlah tinggal di dunia tapi tinggalah di surga.
Di surga dijamin tidak akan ada orang yang menghina, menghujat, atau menzalimi kita.
Koq tahu …?
Ya, karena mereka yang hobi menghina atau menghujat itu sudah dilokalisir di neraka.

Namun yang jadi persoalan, untuk tinggal di surga itu salah satu syaratnya ego harus dikesampingkan. Dalam kondisi nyaman ataupun tidak nyaman, sikap kita harus selalu selaras dengan kehendak-Nya.

NAH, APAKAH MASIH MAU … ??

SELAMA MASIH BERNAFAS, TAK PEDULI ORANG BAIK ATAUPUN ORANG
JAHAT, TAK MUNGKIN TAK DIHUJAT









Gambar:www.dreamstime.com

16 komentar:

  1. SELAMA MASIH BERNAFAS, TAK PEDULI ORANG BAIK ATAUPUN ORANG
    JAHAT, TAK MUNGKIN TAK DIHUJAT

    Sunatullah tinggal di dunia
    Dan bila di rasakan krn dihina dan di hujat membuat jiwa ini mudah menemukan kesalahan pada diri...

    Justru karena hinaan dan hujatan membuat jiwa semakin tangguh dan terus berubah semakin baik lagi...

    Semakin terasa "pecutan kasih sayangNya"

    Subhanallah

    BalasHapus
    Balasan
    1. survei juga membuktikan ternyata yg menghina seringkali jauh lebih parah ketimbang yg dihina ..

      Hapus
  2. Jujur ... Dalam perjalanan hidup ini, Aku banyak sekali mengalami ketidak nyamanan, cibiran, sindiran, digunjingkan dan yg terparah dihina dan difitnah.
    Ketika belum bertafakur diperlakukan sprt itu rasanya berat banget, Jiwa ini galau, stress, marah, merasa Allah tidak Adil terhadap aku.
    Toh Ketidak nyamanan itu tetep aja harus dijalani. Tapi ya itu, aku ga dapet apa2, karena aku ga Terima dgn ketetapan NYA.

    Sekarang stlah bertafakur semua jadi terang, Manusia selama Masih hidup sllu diuji. Aku sadar sekarang kl penghinaan Dan ketidak nyamanan yg aku alami adalah bagian dari ujian-ujianNYA, utk memoles Jiwa, utk lbh tangguh dan ga tumbang.

    Aku ingin menjadi indah dimata Allah, sekarang aku berproses menuju pada keTaatan... Aku butuh Taat. Semakin aku ingin Taat, semakin deras UjianNYA. Cara Allah memang misterius dlm memberikan hasil terbaik bagi hambaNYA.

    Skarang mantap pegang TUJUAN, sllu kembali kdlm diri, berproses meng-kayakan Jiwa ini dgn kemampuan. Kemampuan meyakini semua ajaranNYA, meyakini semua janji-janjiNYA, meyakini semua ketetapanNYA. Berupaya utk merasakan ketetapanNYA... Nyaman dan Tidak Nyaman dgn rasa yg sama, karena itu lah yg aku butuhkan.
    Berproses menebalkan Kesadaran, berproses berupaya utk menggeser ego yg masih dominan. Biarlah org lain menzalimi aku, yg penting bukan aku yg zalim kpd mereka.

    Kematian sdh dekat, terlalu banyak cacat diri, sekarang time is pahala, udah bukan waktu ku lagi mengejar "Dunia" sekarang berupaya semua yg dikerjakan niatnya Lillahita'ala.. berupaya utk punya kemampuan Ikhlas... Berupaya utk hidup Selaras dgn KehendakNYA. Sulit memang, karena msh banyak hasutan. tapi harus yaqin, Karena ... Aku butuh Taat, aku butuh ridhoNYA. Aku butuh "kunci SURGA"

    Salam DBAS Sahabat Jiwa
    Never Stop Tafakur

    BalasHapus
    Balasan
    1. sulit itu relatif, semakin banyak keyakinan ilahiyyah menancap di kalbu maka sulit semakin tak berasa sulit
      "Never stop tafakur" --> ini yg paling ditakuti oleh si sulit

      Hapus
  3. Iya ya..., moga2 dengan sadar aku ini sedang tinggal di dunia tak galau lagi kalo ada orang yang menghinaku atau memfitnahku....anjing menggonggong kafilah berlalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. apalagi kalo kita sadar ya, siapa yg sedang jadi anjing .. he..he ..he..

      Hapus
  4. Mengaku Islam tapi menghujat ....??????
    Percuma aja lu disunat ! Sadar coi ....menghujat itu bukan ajaran Islam, ajaran Islam sih tabayun.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, kalo udah terlanjur disunat gimana nih …
      apa perlu operasi disambung lagi…?

      Hapus
  5. Ketika aku sadar tentang aku yang sebenarnya...

    Aku menjadi hina atau mulia, 100% hanya dari apa yang aku lakukan...

    Hinaan orang, tidak akan menjadikanku lebih rendah, pun pujian orang tidak menjadikanku lebih mulia.

    Semoga aku dapat selalu sadar... ketika aku masih terbersit rasa senang saat dipuji dan muncul setetes geram saat dihina, maka pastilah masih ada rasa ke-agungan yang tanpa disadari masih kupegang... sungguh tak pantas rasanya... Keagungan hanya milik Sang Pencipta

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener, dihina tak bisa membuat kita menjadi orang hina

      Hapus
  6. DUNIA FANA

    Di dunia ini kadang dipuji kadang dihina ,kadang dihargai kadang dihujat , kadang dihormati kadang dizalimi . DI DUNIA INI YA WAJARNYA SEPERTI ITU !

    Kalo kata mandor saya di proyek ‘ Urip ing dunia iki kadang dhuwur kadang ing ngisor , rasa seneng bener mengko ing surga ‘ hidup DBAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. mari kita tertawa saat dihina seperti kita tertawa saat dipuji

      Hapus
  7. Assalamualaikum bapak, soal hina menghina sepertinya adalah hal yg biasa buat yg gak mikir..sehingga mau dihasut utk marah, dendam dan tidak terima dgn hinaan. padhal buat yg tafakur..malah rugi kalau marah, dendam atau tidak terima.. sehingga yg terlontar rasa syukur kalau dihina..sebab di kalbunya sdh memiliki keyakinan akan janji2 Allah..dan otomatis berucap Alhamdulillah..mau dihina, mau direndahkan..sdh tidak ngefek lg bagi pemburu DBAS. Tenggelam dalam fakta adalah dosa..dibalik fakta ada karunia Allah yg tertinggi yaitu hikmah. jadi..nyaman dan tidak nyaman itu sama saja bagi pemburu kebahagiaan. salam DBAS ❤

    BalasHapus
    Balasan
    1. beneer, orang mau menghina itu krn ngga "mikir" aja ...

      Hapus
  8. Kalo aku masih juga di dunia tak ingin dihina.., saatnya menyadari.. selama hidup didunia ini aku gak akan bisa bebas dari setan..!!!

    BalasHapus

  9. Kalo aku masih juga di dunia tak ingin dihina.., saatnya menyadari.. selama hidup didunia ini aku gak akan bisa bebas dari setan..!!! Kan gak mungkin Dunia yg DIA ciptakan sbg tempatnya manusia utk di uji lalu gak ada yg mengujinya?? Saat aku dihina sebenarnya Allah ingin utk aku menyadari akan keberadaan setan yg hasutannya dari dalam diriku dan dari manusia lain agar jiwa ini tidak menggunakan sudut pandang Alqur'an.
    Hinaan2 itu pasti akan ada saja kuterima..tapi bila di saat itu yg terlihat hinaannya bukan "setan"nya, manalah mungkin bisa menerima wajar dan menguntungkan..

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.