Mutiara Tauhid Renungan #39
KESADARAN



“CELUPKAN TANGANMU DI LAUTAN, KEMUDIAN ANGKATLAH.  AIR YANG MENETES JATUH DARI JARIMU ITULAH DUNIA, SEDANGKAN LAUTAN ITULAH AKHIRAT,” demikian Nabi kita yang mulia pernah bersabda.

“Tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenar-benarnya kehidupan..” firman Allah dalam Alqur’an.

Jadi, manakah yang lebih bernilai : kehidupan di alam dunia ataukah kehidupan selepas dari alam dunia?


Gambar : www.dreamstime.com

11 komentar:

  1. Ketika jiwa yg akan menjawab.. bnyk hal yg aku rasakan.. seperti apakah semestinya akuu.. Aku yg hanya singgah sejenak dari suatu rangkaian perjalanan yg saangat panjang... tetapi.. yg sejenak dan yg ibarat setetes air inilah yg akan menentukan akan dimana dan seperti apa kehidupanku kelak.... ternyataaa.. hanya satu yg aku butuhkan yaitu kemampuan bagaimana aku memanfaatkan peluang yg hanya sekejapan mata ini... kiniii... makin aku merasakan ternyataa kehidupan selepas dari alam dunia yg lebih utama. Terimakasih paak... ( utk bantuannya dlm proses aku merasakan )

    BalasHapus
    Balasan
    1. siapa pun yg mau "miir" tak diragukan lagi kehidupan selepas alam dunia adalah yg paling bernilai. semoga Allah membantu kita membenamkan keyakinan ini, amiiin ...

      Hapus
  2. Betapa tak ada harganya sama sekali kehidupan dunia!......
    Seharusnya sabda Nabi dan firman Allah diatas sudah cukup bisa membuat jiwa ini "terbangun" bahwa janganlah urusan yg main2 itu melalaikan akhiratku...... seharusnya sabda Nabi dan firman Allah itu menyadarkan siapa sejatinya aku dan kemanakah aku akan meneruskan perjalanan? dan sudah cukupkah bekalku umtuk hidup nyaman dialam keabadian ? Padahal akhiratlah kehidupan yang sebenar benarnya kehidupan.

    terimakasih pa telah memfasilitasi untuk aku terus "mikir"

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya setuju, kata kuncinya : janganlah urusan yg main2 itu melalaikan akhiratku ...
      semoga kita tidak termasuk orang yg lalai, amiiin....

      Hapus
  3. Ya pak, semakin terasa dengan menyadari kalau dunia ini bakal aku tinggalkan, karena dunia ini bukanlah tempat tinggalku, dunia ini hanya tempat singgah untuk mencari bekal kehidupan akhirat, maka jiwa ini jadi bisa tidak terbelenggu oleh dunia dan keadaannya ..., jiwa ini juga jadi bisa lebih fokus akan apa yang dikerjakan hanya untuk persiapan kehidupan akhirat, karena kehidupan akhirat itulah yang sebenar kehidupan..., Paling tidak ketika aku menyadari ini jadi ada rem,saat jiwa ini mulai akan kena racun dunia ..

    Trimakasih atas Bahan Renungan Kalbunya pak ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nabi bersabda, "Bila kita kerja utk dunia mk kita dpt dunia, tapi bila kita kerja utk akhirat mk kita dpt akhirat DAN juga dunia"
      jadi, orang yg fokus pada persiapan bekal kehidupan akhirat keliru bila ia meninggalkan dunia ..
      salam

      Hapus
  4. Ketika jiwa ini ajeg ingin bahagia, gak ada yang lain yang aku butuhkan selain kesadaran bahwa Alqur'an itu benar-benar dokumen kontrak/perjanjian antara aku dengan Allah.
    Kontrak kerja dengan manusia begitu aku pelajari agar jangan sampai aku salah hingga digugat. Padahal ini untuk urusan yang kecil.
    Urusanku dengan Allah adalah urusan yang suangat besaarrr.... urusan seumur hidup jiwaku yang tak akan pernah mati.
    Karna itu aku SANGAT BUTUH akan kesadaran-kesadaran Ilahiyah agar aku mampu menjalankan isi kontrakku dengan Allah, agar jiwaku selamat.
    Kesadaran.... kata yang sangat mudah diucapkan tetapi sangat sulit untuk diraih manakala ada secuil persepsi yang keliru atau tidak pas untuk digunakan.
    Semoga Allah berkenan membimbing jiwaku untuk dapat memahami ajaran-ajaran-NYA hingga aku mampu berperilaku sesuai dengan petunjuk-NYA.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini kata kuncinya : Kesadaran.... kata yang sangat mudah diucapkan tetapi sangat sulit untuk diraih manakala ada secuil persepsi yang keliru
      Kegagalan banyak orang dlm bertafakur, krn mrk ngga rela melepaskan ajaran lingkungan yg berseberangan dg AQ

      Hapus
  5. Kalo mau bangun ' RUMAH MEWAH ' jangan di tengah jembatan donk ....Bangun semewah mungkin sampai tingkat tujuh di ujungnya . Hidup DBAS

    BalasHapus
  6. Pa, sy khan mahasiswa, setelah menyadari tnyata jauuuuuh lbh bernilai kehidupan akhirat, apakah sy tinggalkan aja kuliah sy dan mjadi pengurus masjid ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. he..he..he.. ya ngga begitulah
      jalani aja hidup seperti biasa, hanya sekarang ditambah dg kesadaran ibadah. menuntut ilmu memang pekerjaan dunia tapi itu termasuk salah satu ibadah
      Ingat aja sabda Nabi, "Bila kita kerja utk dunia mk kita dpt dunia, tapi bila kita kerja utk akhirat mk kita dpt akhirat DAN juga dunia"

      Hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.