Mutiara Tauhid Renungan #120
BINATANG DAN MANUSIA

Perbedaan yang paling menonjol antara manusia dengan binatang adalah manusia harus mempertanggungjawabkan segala perbuatannya, sementara binatang tidak.

Bagi binatang tak jadi masalah apakah mau berbuat curang, atau mau selingkuh, ataupun mau “makan” temennya. Tapi bagi manusia?

Manusia sebaiknya jangan mengikuti polah binatang, karena segala perbuatan “kotor” dapat menguras habis pahala yang susah2 dikumpulkan!


BILA TAK ADA ALAM PERTANGGUNG JAWABAN, NISCAYA MANUSIA DAN BINATANG HANYA SEBATAS BERBEDA TAMPILAN SAJA






Gambar:www.dreamstime.com


18 komentar:

  1. Setiap tindakanku pastilah harus membawa akal dan kalbu, karna sekecil apapun perbuatanku pasti diminta pertanggungjawabannya. Sejatinya akal dan kalbuku selalu berjalan bergandengan.

    Sayangnya hanya akalku yang sekolah dengan benar, menggunakan kurikulum yg disepakati. Sementara kalbuku belajar dan tanpa menggunakan pedoman yg disepakati.
    Jadilah aku manusia yang berbuat dengan akal, didampingi dengan kalbu yg keliru. Jiwaku tidur.

    Apa bedanya aku dengan binatang yg bertindak karena akal dan naluri? Hanya beda penampilan!

    Binatang untung. Dia tidak diminta pertanggungjawaban, dia gak punya kalbu.
    Aku??? JIWAKU YANG TIDUR AKAN DIMINTA PERTANGGUNGJAWABAN.
    Yang mengerikan : apakah aku punya pahala walau sebesar zarah??????

    BalasHapus
    Balasan
    1. bagi yg sudah "terang", seringkali 'cemburu' pada binatang ...

      Hapus
  2. Assalamualaikum bapak, MT sangat membantu aku banget dlm menjalani kehidupan ini. Semua kjadian ditipu orang yg aku rasakan mengentalkan aku bahwa manusia dan binatang tidak ada perbedaan...bahwa perbuatan kotornya akan merugikan dirinya sendiri. semua itu karena mengikuti hawa nafsunya, sehingga membuatnya lebih sesat lagi dari binatang . dengan menipu tidak menyadari bhw manusia mempunyai pertanggungan jwban atas perbuatannya di akhirat kelak. karena kesadaran aku sudah terlanjur lahir didunia... maka apa yg Allah ciptakan seperti mata, telinga dan hati benar2 akan aku pergunakan sebaik baiknya agar tidak lebih sesat dari binatang ternak. aku akan gunakan mata ini untuk melihat tanda2 kebesaran dan kekuasaan Allah, telinga ini utk mendengar ayat2 Allah dan kalbu ini utk memahami ayat2 Allah. Apabila aku sudah tau tujuan Allah menciptakan aku..maka mata,telinga dan kalbu ku akan mampu mempertanggung jawabkan dialam keabadian kelak. Sebagaimana penegasan Allah pada surat Al A'raf 7 :ayat 179 adalah sinyal yg penting banget utk ditafakuri , bahwa ada manusia yg berperilaku binatang.
    tampilan oke,bergaya dgn hiasan dunia menempel ditubuhnya, namun perilakunya bak binatang, spt pejabat yg menjarah dan mengkorupsi uang rakyat, org yg berselingkuh dll mereka bagai binatang, tak berhati dan tak berakal. kalau spt itu perilakunya apa bedanya manusia dan binatang. salam DBAS ❤

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang ya ..., BILA TAK ADA ALAM PERTANGGUNG JAWABAN NISCAYA MANUSIA DAN BINATANG HANYA SEBATAS BERBEDA TAMPILAN SAJA

      Hapus
  3. KEBUN BINATANG

    Sekedar instrospeksi

    Kalau lah tidak ada alam pertanggung jawaban ( Akherat) niscaya aku adalah binatang berwujud manusia . Keyakinan akan adanya Akherat merupakan keyakinan yang sangat penting .

    Apakah aku ,orang yang sudah meyakini akan adanya Akherat ?

    Gampang kok ceknya ….....tanya saja sama Allah penciptaku , “ Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan Akherat , mempunyai sifat yang buruk “ dengan kata lain bila belum meyakini adanya alam pertanggung jawaban ( Akherat ) , Aku berubah menjadi ayam , babi , burung merak , tikus bahkan srigala tinggal menunggu waktu saja. hidup DBAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya bener, hanya sapi yg tidak meyakini adanya akhirat ...

      Hapus
  4. Intinya aku harus mau "mikir", supaya aku ga lebih sesat dari sapi...
    Mikir pake akal dan kalbu...
    Duluuuuu aku sdh berjanji dialam ruh, kl aku hidup didunia harus mengabdi, harus mempertanggung jawabkan semua yg aku lakukan, Walau Sangat Kecil dan Amat Tersembunyi, Pasti akan Terlihat dan akan Dibalas oleh Allah.
    Sekarang yg Harus aku garap adalah Kalbu ku, bukan otak lagi... Kalbu harus sekolah, Kalbu harus diisi dgn keyakinan-keyakinan ilahiyyah. Kalbu ini harus punya kemampuan. Kemampuan utk meyakini semua janji-janjiNYA, meyakini semua perintahNYA, meyakini apa yg dilarang NYA, mengikuti Aturan Main NYA.... Dan meyakini adanya alam Akhirat, bukan sekedar dongeng belaka.
    Harus never stop tafakur, pegang TUJUAN, sllu kedalam diri, harus fokus, konsisten dan sungguh2 menebalkan keyakinan, biar punya kesadaran yg membuat perilaku selaras dgn KehendakNYA. Jika waktunya tiba aku bisa bertanggung jawab utk semua yg aku lakukan. Aku ga mau cuma beda casing doang sama binatang.
    Sami'na wa ato'na... Aku butuh Taat...

    “(Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui”
    (QS. Luqman:16).

    Salam DBAS Sahabat Jiwa
    Never Stop Tafakur

    BalasHapus
    Balasan
    1. sudah terbukti, tanpa "mikir" manusia bisa terperosok menjadi lebih rendah dari sapi ...

      Hapus
  5. Allah SWT telah menentukan manusia berbeda jauh dari binatang, baik penampilan maupun dari potensinya yang diberikan oleh Allah Swt. Terutama bagi manusia yang mau berfikir dan akalnya dan manusia yang merasa rasakan dengan kalbunya.
    itulah yang membedakan manusia dan binatang. Dan juga karna manusia akan dimintai kelak pertanggung jawaban di akhirat atas segala perbuatannya. Sedangkan binatang tidak dimintai pertanggu g jawaban. Dimana pertanggu g jawaban tersebut akan menentukan apakah ia akan lulus dalam pertimbangan pahala dan masuk surga dan bila tidak lulus akan masuk neraka.
    salam DBAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. di awal penciptaannya, manusia memang berbeda sangat jauh dg binatang.
      Namun seiring dg berjalannya waktu, bila tidak "mikir" manusia bisa 'sebelas duabelas' dg binatang.

      Hapus
  6. Iya ya..., udah kotor gak punya banyak pahala lagi....gimana jadinya ya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya bangkrut lah ...
      kalo bangkrut di dunia masih ada kesempatan utk bisa bangkit lagi,
      tapi kalo bangkrut di akhirat, ....... (silakan diterusin sendiri aja ya ...)

      Hapus
  7. Pak temen saya kalo sudah melakukan perbuatan mesum dia tebus dengan umroh bisakah timbangannya seimbang ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. tentu saja tidak bisa, krn pengertiannya bukan spt pengertian matematika.

      Hapus
  8. Pak, apakah manusia yang tdk takut lagi sama dosa bisa dibilang udah sama dengan binatang ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah kalo itu saya bener2 ngga tahu ...
      tapi yg jelas sih binatang ngga ada satu ekorpun yg takut sama dosa

      Hapus
    2. Kalau menurut saya, kalau dikatakan sudah sama dengan binatang, untung dong. Karna segala perbuatannya gak lagi dipertanggung jawabkan.
      Lebih tepat sih lebih rendah dari binatang. MAKHLUK HINA!

      Hapus
    3. he..he..he.. kalo soal pertanggungjawaban itu mah ngga bisa dirubah lagi, udah given dari sononya. Tapi kalo mau jadi kayak apa, nah itu sih pilihan

      Hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.