Mutiara Tauhid Renungan #106
MUTIARA YANG HILANG

Tidak ada manusia yang ingin dihujat, semua manusia inginnya dipuji. Tapi benarkah keinginan seperti itu?

Islam melarang memamerkan amal soleh yang telah kita lakukan apabila terkandung niat ingin mendapatkan pujian. Sebagai hukumannya pun jelas, yaitu pahala yang sudah dicatat oleh malaikat Roqib dihapus.


Wah, kalau pahala dianulir lalu bagaimana bisa masuk ke surga?

Mungkin itulah sebabnya, saking berbahayanya Nabi kita yang mulia mengingatkan, “RIYA’ ITU SYIRIK KECIL”

“TAKUTLAH KALIAN PADA PUJIAN, SESUNGGUHNYA PUJIAN ITU SUATU PENYEMBELIHAN” ( Muhammad Rasulullah SAW )



Gambar: www.pixabay.com

12 komentar:

  1. Assalamualaikum bapak, sejak aku mengenal tafakur...serta mengikuti materi2 yg diberikan oleh fasilitator..perjalanan spiritual di MT benar2 menjadi penuh makna buat aku..paling tidak.. begitu aku telah jujur pada diriku sendiri,.semuanya menjadi terang.,sehingga dimudahkannya aku utk belajar segala..apalagi kehidupan spiritual dan neverstop tafakur , membantu aku selalu kedalam diri aku, agar aku lbh baik dan lbh baik lagi.,,aku tidak butuh pujian, tidak butuh pengakuan...krn pujian dan pengakuan.. bisa mencelakakan aku..yg akan menimbulkan Riya' pd kalbuku yg sedang berproses kepada arah yg lbh baik lagi. sangatlah rugi besar apabila semua amal saleh yg aku lakukan bukan karena Allah.,dan terhapus begitu saja akibat ingin di puji. Dengan selalu "mikir" dan neverstop tafakur serta selalu pegang Tujuan..rasa ingin dipuji tidak lagi terlintas didalam kalbu. Semoga Allah memberi aku jalan kemudahan dalam berproses pada ke taatan dan selalu mempunyai jiwa ibadah karena Allah.. Aamiin Yra. salam DBAS ❤

    BalasHapus
    Balasan
    1. ingin dipuji adalah pertanda ketidak tulusan dalam beribadah
      semoga mulai tahun ini kita tidak lagi kehilangan mutiara ya ...

      Hapus
  2. Insha Allah bapak, semoga Allah membimbingku ke jln yg lurus yaitu jln yg di ridhoiNya.ihdinasirotol mustakiiimm.. Aamiin Yra,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. bila kita berusaha, DIA Sang Pengasih Penyayang pasti membantu

      Hapus
  3. Saat Sebelum Tafakur kl dpt pujian dari Anak, teman, boss dikantor aku rasakan Hati ini berbunga-bunga, "aku gituu lho..." semua kegiatan pengen dipuji, dan melirik keorg lain utk minta pangakuan, oooh ter-la-lu.

    Setelah bertafakur, sekarang semua kegiatan dan ikhtiar, aku lakukan karena Lillahita'ala..
    Sekarang sdh punya kesadaran bahwa hasil itu karya Allah, aku cuma sebatas ikhtiar.

    Setelah mantap dgn TUJUAN, sekarang aku berusaha terus memberi kesadaran2 ke Jiwa, bahwa kemampuan aku hanya sebatas ikhtiar. Ketika keinginan aku terwujud itu hanya "kebetulan" aja keinginan aku sama dgn keinginan Allah. Jadi ga pantes kl aku mengharap pujian dari orang... ngaku2 hasil itu karena aku, padahal hasil itu karya Allah. Aku sadar sekarang Hanya Allah lah yg berhak mendapat Pujian. Segala Puji bagi Allah.

    Setelah bertafakur Baru sadar kl ternyata aku ga tau diri.. Allah yg punya Karya, aku yg menepuk Dada.. iiikhhh perilaku aku menyimpang... Ngeri ngerasain nya kl pahala yg aku dpt disetip sama Malaikat karena aku Riya'
    Sekarang berproses terus menuju Arah yg aku tuju yaitu DBAS... Setiap perbuatan ku lakukan karena Lillahita'ala, rugi banget kl perbuatan aku tertolak sebagai ibadah, dimana nilai pahalanya...
    Aku berproses terus, sllu pegang TUJUAN, sllu kedalam diri, Berserah diri diawal, ikhtiar maksimal, hasil adalah hak Allah. Aku ga butuh pujian, pujian itu penyembelihan.

    Aku ingin sprt Anak kerang yg berproses menuju pada Keindahan. Aku ingin segala sesuatu yg aku kerjakan menjadi kebaikan sejati. Lebih indah dikenal Allah drpd dikenal manusia, aku hanya butuh ridhoNYA.
    Aku butuh Taat, Aku Berproses terus menuju pada keTaatan utk mencapai TUJUAN aku DBAS. Aku Berproses, berproses dan berproses, karena Allah cinta proses.

    Salam DBAS Sahabat Jiwa
    Never Stop Tafakur

    BalasHapus
    Balasan
    1. ingin dipuji itu krn ingin orang tahu aku ini 'indah'
      padahal ..., lebih indah dikenal Allah drpd dikenal manusia

      Hapus
  4. Iya ya...., ngapain lagi soal ibadah yang ditujukan ke Allah tapi ingin dipuji manusia.
    Iya ya kalau kurang "mikir" memang jadi kacau deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget, bila kurang "mikir" kacau deh ...

      Hapus
  5. Teman aku ada yang bilang gini pak, katanya dia gak peduli sama pahala, yang penting berlaku baik aja pada semua orang tak peduli agama orang itu apa.
    Bagaimana pandangan bapak ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mau peduli atau ngga sama pahala terserah aja, yg penting dia sadar kalo surga itu beneran ada dan kunci masuknya adalah pahala. Dan kalo ngga hati2 kunci ini bisa hilang lho ...

      Hapus
  6. Sekarang ini jangankan pahala dihapus, ga dapet pahala aja banyak yang gak peduli tuh....

    BalasHapus
    Balasan
    1. he..he..he.. kalo orang yg kayak begitu sih dari zaman dulu juga banyak, yg penting kita jangan kayak gitu ah ….
      Masa Nabi kita yang sudah susah payah menyebarkan ajaran riya’ ini kita cuekin ….

      Hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.